HTI-Press. Berbicara pada pembukaan kelima Forum Ekonomi Dunia Islam di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi untuk membantu dampak resesi global saat ini.
“Pada sektor-sektor perdagangan dan investasi, terutama di saat krisis sekarang, kita harus meningkatkan solidaritas dalam bentuk kerja sama untuk kesejahteraan kaum Muslim,” katanya.
Yudhoyono menyatakan bahwa tiba saatnya bagi bank-bank Islam untuk bekerja melakukan misinya di Barat. Lembaga-lembaga keuangan Islam, katanya, tidak pernah terpukul sedemikian keras sebagaimana lembaga-lembaga keuangan di Barat karena mereka tidak berinvestasi pada asset-asset beracun.
Kekacauan politik di Barat mengenai bagaimana caranya menangani krisis ekonomi global jelas menunjukkan diperlukannya kesatuan politik untuk memecahkan masalah ekonomi global. Islam telah memberikan umat Islam sistem politik yang unik yang disebut Khilafah dimana solusi Islam dilaksanakan.
Khilafah bukan merupakan kesatuan dari Negara-negara seperti Uni Eropa atau federasi seperti Amerika Serikat; melainkan ini adalah sistem satu kewenangan yang diwujudkan oleh adanya satu pemimpin. Hal ini berarti bahwa sekitar enam puluh Negara Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan politik Islam untuk menerapkan solusi ekonomi sebelum mereka dapat berperan menjadi model untuk dunia. Selain dari hal ini adalah tidak efektif. (ra/kcom)