INTERNATIONAL KHILAFAH CONFERENCE 2007

Internasional Khilafah Conference 2007 berlangsung serempak di beberapa negara pada 12 Agustus 2007/28 Rajab 1428 H. Di Indonesia dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

“Saatnya Khilafah Memimpin Dunia”. Demikian tema yang diusung untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa khususnya ulama akan warisan Nabi SAW yang selama ini kita tinggalkan yaitu “Khilafah”.

“Saatnya Khilafah Memimpin Dunia”. Demikian tema yang diusung untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa khususnya ulama akan warisan Nabi SAW yang selama ini kita tinggalkan yaitu “Khilafah”.

Khilafah dengan syari’ah Islamnya akan memberikan kontribusi besar bagi permasalahan dunia, seperti korupsi, kemaksiatan individual maupun struktural, kebodohan dan kriminalitas.

Para pemikir dari kalangan penguasa maupun akademisi berputar-putar dengan teori akhiyah, padahal Allah SWT telah menurunkan aturan (syariat) yang jelas untuk keselamatan manusia dunia akhirat. Bahkan rahmatNya turut dinikmati warga non muslim.

Islam memelihara jiwa dengan hukum qishas, memelihara harta dengan hukum muamalah jual beli, dilarangnya riba, mencuri menzalim, merampok dan lainnya. Islam juga memelihara keturunan dengan hukum nikah, memelihara dien (agama) dengan shalat dan kehormatan diri dengan diharamkannya mengkonsumsi semua yang memabukkan (lihat Al Muwafaqat,Al Syatibi).

Teknis estafet khilafah dan sistem pemilihannya bisa berbeda sesuai kondisi. Rasulullah SAW tidak menunjuk penggantinya. Peristiwa “Tsaqifah Bani Sa’idah” berakhir dengan mengangkat Abubakar sebagai khalifah melalui musyawarah, kendati terjadi riak-riak ketegangan adu argumentasi antara tokoh Muhajirin dan Anshor.

Adapun Abubakar r.a menunjuk Umar bin Khattab r.a sebagai penggantinya. Selanjutnya Umar menyuruh umat memilih sahabat yang dijamin Rasulullah SAW masuk sorga. Terpilihlah Utsman bin Affan. Utsman r.a. terbunuh. Umat melihat tiga sahabat Rasulullah yaitu Ali, Thahah dan Zubair. Dua terakhir tidak bersedia menjadi khalifah sehingga diangkatlah Ali r.a.

Khilafah kemudian berlanjut dengan kekhilafahan Bani Umayah dan Bani Abbas. Terakhir Turki Usmani yang diruntuhkan musuh Islam pada 3 Maret 1924.

Sejumlah orang tidak sempat berpikir tentang khilafah karena sibuk mengurus perut. Sejumlah orang tidak peduli karena hidupnya senang, makannya enak dan tidurnya nyenyak. Sejumlah orang bahkan berupaya menghalangi karena akan memupuskan kekuasaannya. Sejumlah orang diam karena tidak berani berbicara.

Salut dan hormat kepada Hizbut Tahrir (HT) yang berjuang menegakkan khilafah melalui berbagai usaha damai antara lain silaturrahmi tokoh dan konferensi.

Dalam konferensi mendatang dibicarakan sejumlah topik: “Tanda-tanda Kehancuran Peradaban Barat” oleh Dr Imran Waheed (HT Eropa); “Dunia Membutuhkan Khilafah” oleh Syekh Ismail Al Wahwan (HT Australia); “Tanda-tanda Tegaknya Khilafah” oleh Syekh Issam Ameera (HT Palestina); “Tantangan Setelah Tegaknya Khilafah” oleh Syekh Usman Abu Khalil (HT Sudan); “Peran Perjuangan Hizbut Tahrir Membangun Peradaban Islam ke Depan” oleh Prof Dr Hassan KO Nakata (Cendekiawan Muslim Jepang); “Perjuangan Hizbut Tahrir Menuju Khilafah” oleh Hafiz Abdurrahman,MA (HT Indonesia).

Juga akan berorasi tokoh ulama Indonesia seperti: KH Abdullah Gymnastiar, Amien Rais, KH Ma’ruf Amin, Din Syamsudin, Habib Riziq Shihab dan KH Zainuddin MZ. Selamat berkonferensi menegakkan khilafah. [KH Husin Naparin Lc MA; Banjarmasin Post, Jumat, 27 Juli 2007]

Sumber : http://www.indomedia.com/BPost/072007/27/depan/utama7.htm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*