Bocoran Panama Papers dan Motif di Belakangnya

بسم الله الرحمن الرحيم

Jawab Soal

Bocoran Panama Papers dan Motif di Belakangnya

 

Soal:

Bocoran Panama Papers masih terus menjadi pembicaraan di kalangan media dan politisi, khususnya mereka yang disebutkan namanya di dalam dokumen tersebut… Saya telah membaca artikel di ar-Rayah nomor 73. Ringkasannya bahwa Amerika ada di belakang pembocoran tersebut… Pertanyaan saya, apakah benar Amerika berada di belakang pembocoran tersebut? Kemudian dalam tulisan itu disebut bahwa pembocoran itu untuk memukul surga pajak dan ini berarti ada aspek ekonomi; akan tetapi saya tidak menemukan pembahasannya dalam artikel, lalu sejauh mana tujuan ekonomi di dalam pembocoran dokumen ini? Dengan ungkapan lain, apakah motiv pembocoran ini adalah motiv politik seperti yang ada di dalam artikel atau juga ada motif ekonomi? Saya mohon penjelasan perkara ini dan terima kasih.

 

Jawab:

Apa yang ada di dalam artikel bahwa Amerika-lah yang ada di belakang pembocoran ini, maka itu benar. Adapun pertanyaan tentang motif ekonomi di belakang pembocoran ini, di samping motif politis, itu juga benar. Di sana ada motif ekonomi. Akan tetapi artikel tersebut memfokuskan pembicaraan pada aspek politik dan tidak meluas pada aspek lainnya… Karena itu, dengan izin Allah kami akan lebih menerangkan masalah pembocoran tersebut, baik motif politik maupun motif ekonominya, agar gambarannya menjadi jelas dari semua sisi, wallâh waliyu at-tawfîq:

 

Pertama: Fakta Masalah:

  1. Pada awal 2016 pers global menangkap berita-berita kekayaan dan korupsi para politisi dari kelas berat di seluruh dunia yang diungkap oleh surat kabar Süddeutsche Zeitung Jerman setelah kepadanya dibocorkan 11,5 juta dokumen yang berisi aktivitas harian perusahaan Mossack Fonseca sejak berdiri di Panama tahun 1977. Penting disebutkan bahwa pembocoran oleh surat kabar Jerman telah terjadi setahun lalu dari sumber yang disebutnya anonim. Salah seorang pendiri perusahaan Ramon Fonseca mensifatinya bahwa satu-satunya kejahatan di dalam dokumen ini adalah tidak menyalahi hukum dan tercermin dalam aktivitas pembajakan komputer itu sendiri. Adapun analisis informasi yang ada dalam jumlah dokumen yang sangat besar itu dipercayakan oleh surat kabar tersebut kepada Konsorsium Internasional Jurnalis Investigativ (International Consortium of Investigative Journalists –ICIJ) yang melibatkan 370 jurnalis di seluruh dunia dalam aktivitas analisis informasi selama satu tahun sebelum surat kabar itu mengeluarkan dokumen-dokumen Panama Papers yang menggemparkan. Padahal yang disebarkan (pada awalnya) hanya 149 dokumen! dari 11,5 juta dokumen (saluran al-Ghad al-‘Arabi, 4/42016). Panama Papers itu mengungkap transaksi keuangan para pemimpin negara saat ini, para mantan pemimpin negara, para politisi dan penguasa di daerah surga pajak … Pembocoran ini memicu kegemparan global hingga para analis menggambarkan Panama Papers sebagai investigasi jurnalisme dan pembocoran paling besar dalam sejarah umat manusia. Pembocoran ini beberapa tingkat dan beberapa tahap lebih berbahaya dari pembocoran Wikileaks yang terkenal.Konsorsium mengungkap “bahwa dokumen-dokumen itu diperoleh oleh surat kabar Süddeutsche Zeitung Jerman sebelum Konsorsium mendistribusikannya kepada 370 jurnalis yang berasal dari lebih 80 negara untuk menginvestigasinya, dalam satu aktivitas yang berlangsung selama satu tahun penuh” (Al-Jazeera, 4/4/2016). Akan tetapi, surat kabar Süddeutsche Zeitung Jerman mengatakan bahwa “surat kabar Süddeutsche Zeitung menerima informasi-informasi ini melalui saluran rahasia dari sumber anonim tanpa kompensasi finansial sebagai imbalan jasa tersebut dan cukup dengan permintaan penyediaan langkah-langkah keamanan non spesifik…. (Al-Jazeera, 4/4/2016). Dokumen-dokumen itu berisi data lebih dari 214 ribu perusahaan offshore yang ada di lebih dari 200 negara di dunia. Konsorsium menambahkan, “dokumen-dokumen itu memperlihatkan keterlibatan sejumlah besar tokoh global di antaranya 12 pemimpin negara dan 143 politisi dalam tindakan-tindakan ilegal, semisal penggelapan pajak dan pencucian uang melalui perusahaan-perusahaan lintas batas” (Al-Jazeera, 4/4/2016). Ramon Fonseca salah seorang pendiri perusahaan Mossack Fonseca menegaskan keabsahan dokumen-dokumen yang disebutkan di dalam investigasi yang dilansir oleh ratusan surat kabar itu. Hanya saja “ia menafikan bahwa perusahaan Mossack Fonseca melakukan suatu pelanggaran”. Ia mengakui, “terjadinya peretasan yang berhasil, namun terbatas terhadap basis data perusahaan” (Al-Jazeera, 4/4/2016). Dua orang jurnalis di surat kabar Süddeutsche Zeitung Jerman yang mendapat dokumen-dokumen itu menyatakan, “kami hampir sampai kepada setengah bocoran yang tersedia dan pada hari-hari mendatang kami akan menerbitkan banyak topik yang diperhatikan oleh negara-negara dan akan dikeluarkan banyak tema”! (saluran Al-Jazeera, 8/4/2016).
  1. Dampak yang menyertai ‘gempa’ jurnalisme ini besar. Perdana Menteri Islandia mengundurkan diri. David Cameron, perdana menteri Inggris, bersikap canggung. Presiden Rusia menanggapi dengan sengit. Banyak negara di dunia membuka investigasi terhadap para pejabat negaranya seputar skandal keuangan besar itu. Surat kabar Jerman dan Konsorsium Internasional Jurnalis Investigative (International Consortium of Investigative Jurnalists – ICIJ) menyebutkan bahwa gelombang berikutnya dari dokumen-dokumen ini akan lebih menggemparkan. Meski semua desakan ini bersifat politis, namun jumlah uang imajiner yang beredar secara rahasia di perusahaan-perusahaan offshore lintas batas negara, mengindikasikan bahwa tujuan ekonomi di balik pembocoran ini tidak kalah penting dari tujuan-tujuan politiknya. Perusahaan Mossack Fonseca adalah satu dari perusahaan-perusahaan utama yang memberi layanan hukum secara global untuk pendirian perusahaan-perusahaan offshore dan pengelolaan kekayaan besar milik para pejabat yang tidak ingin diungkapkan identitas mereka dalam transaksi keuangan dengan cara menyimpan di deposit-deposit perbankan yang jauh dari pandangan yang disebut surga pajak (tax havens). Demikian juga terkait perusahaan-perusahaan riil yang menginginkan kemudahan hukum yang diberikan perusahaan-perusahaan semisal Mossack Fonseca dan menjadi seolah-olah perusahaan-perusahaan itu beroperasi diantara batas negara-negara “kawasan bebas” tanpa masuk ke wilayah pajak manapun di dalam negara-negara, dengan pengecualian sejumlah dana yang diberikan sesuai kesepakatan dengan negara “surga pajak” tuan rumah pendirian perusahaan offshore. Panama Papers adalah korespondensi 214 ribu perusahaan offshore yang didirikan oleh perusahaan Mossack Fonseca sebagai surga pajak yang beragam. Karena itu, hukum atas dokumen-dokumen Panama Papers akan memiliki dimensi politik dan ekonomi…

 

Kedua: Dimensi Politik Kebocoran

Kebocoran yang berbahaya bagi kekayaan dan property para pejabat di puluhan negara ini mustahil merupakan tindakan spontan. Karena kebocoran ini menjangkau para pejabat senior seperti presiden dan perdana menteri, maka kebocoran itu bukan termasuk tindakan negara kecil. Orang yang mengikuti jalinan kebocoran dan pernyataan-pernyataan para politisi secara khusus, menjadi jelas bahwa Amerika lah yang berada di belakang tindakan ini. Penjelasannya sebagai berikut:

  1. Surat kabar Süddeutsche Zeitung Jerman yang mendapat transfer dokumen-dokumen itu dari sumber anonim merupakan surat kabar yang mengkhususkan diri dengan urusan keamanan. Informasi-informasi yang dibocorkan kepada surat kabar itu oleh intelijen Jerman adalah informasi-informasi yang ingin disebarkan oleh intelijen Jerman. Pada tahun 2010, pertama kali diungkap kamar kerja Mossad dalam pembunuhan al-Mabhuh di Dubai berada di Austria. Surat kabar itulah yang menyebarkan bocoran laporan-laporan dinas intelijen dalam negeri Jerman menyatakan bahwa dinas intelijen nasional Jerman memata-matai negara-negara Eropa selama beberapa tahun, mewakili Badan Keamanan Nasional Amerika (BBC, 30/4/2015). Skandal ini mempermalukan kanselir Jerman Merkel di depan negara-negara Eropa. Surat kabar tersebut menegaskan bahwa target tindakan memata-matai oleh Jerman untuk kepentingan Amerika itu mencakup istana kepresidenan dan kementerian luar negeri Perancis dan negosiator Eropa, di samping target-target industri dan ekonomi di Eropa. Penting disebutkan bahwa pengungkapan itu adalah untuk meredakan ketegangan di Jerman yang muncul akibat bocoran agen Snowden bahwa Amerika memata-matai secara luas di Jerman dan hal itu mencakup telepon Kanselir Merkel. Artinya, hal itu adalah untuk tujuan Amerika guna meredakan ketegangan di Jerman dengan anggapan bahwa di sana juga ada tindakan memata-matai yang dilakukan oleh Jerman! Jelas bahwa tujuan Amerika ini telah dicapai melalui dinas intelijen Jerman menggunakan surat kabar Süddeutsche Zeitung. Artinya, jalinan-jalinan keamanan Amerika menguasai link surat kabar ini melalui berbagai kejadian yang mendahului Panama Papers. Surat kabar Süddeutsche Zeitung adalah surat kabar pertama yang mendapat ijin dari pemerintahan militer Amerika di Bavaria pada 6 Oktober 1945, lima bulan setelah berakhirnya Perang Dunia kedua di Jerman (Wikipedia). Juga bahwa pemimpin surat kabar tersebut, Hans Leyendecker, salah seorang jurnalis Jerman yang terkenal, dahulu dia adalah agen CIA sejak waktu yang sangat lama (http://whitetv.se/ 03/04/2016).Bradley Birkenfeld seorang warga Amerika yang dahulu mengungkap (menjadi whistleblower) rahasia bank-bank Swiss kepada pemerintah Amerika, mengatakan tentang kebocoran Panama Papers: “Jika dinas keamanan nasional dan CIA, memata-matai pemerintah asing, maka ingatlah dia juga bisa memata-matai firma hukum seperti ini?! Sungguh mereka memberikan informasi-informasi secara selektif ke opini publik, informasi yang tidak menyakiti Amerika Serikat sama sekali… Di sana ada perkara buruk di belakang kebocoran ini” (http://www.cnbc.com/2016/04/12/swiss-banker-whistleblower-cia-behind-panama-papers.html).

    Situs Wikileaks dalam tweet di akun Twitternya menyebutkan bahwa bocoran dokumen perusahaan Mossack Fonseca terjadi dengan pendanaan langsung dari pemerintah Amerika dan milyarder Amerika George Soros (al-Wafd, 9/4/2016)… Kemudian Morgan Mossack, keturunan Jerman, pendiri pertama perusahaan Mossack Fonseca sangat dicurigai punya hubungan dengan CIA Amerika… Menurut file-file sebelumnya milik intelijen, Mossack melakukan aktivitas mata-mata untuk kepentingan CIA. (situs elaph al-mishri, 4/4/2016). Mossack menolak mengomentari skandal dokumen-dokumen itu (situs elaph, 8/4/2016). Komentar yang kita dengar dari perusahaan Mossack Fonseca itu berasal dari partnernya Mossack yaitu Fonseca yang menjadi penasihat dan pimpinan Panama… Perlu diketahui perusahaan Mossack Fonseca memiliki sejarah berinteraksi dengan intelijen Amerika. Perusahaan ini menjadi jalan agen-agen CIA dalam isu yang dikenal sebagia skandal Iran Contra pada dekade 80-an” (Russia today, 12/4/2016).

  1. Dokumen-dokumen ini beralih dari surat kabar Jerman kepada Konsorsium Internasional Jurnalis Investigative yang bermarkas di Washington satu tahun lalu. Kemudian dilakukan investigasi terhadap data Panama Papers sekitar 11,5 juta dokumen, dan berlangsung selama satu tahun! Itu adalah aktivitas yang berat dan dilakukan oleh 370 jurnalis… (Konsorsium Internasional dikenal dengan tindakan-tindakan yang tidak sama. Konsorsium ini pada 2013 menyebarkan sekitar 2,5 juta file informasi yang dicuri dari 120 ribu perusahaan offshore. Konsorsium ini pada 2014 juga mengungkap tentang kontrak-kontrak antara bermacam perusahaan multi nasional dan Luxemburg untuk mendapatkan keistimewaan pajak. Itu juga yang diungkap pada 2015 tentang akun-akun bank Inggris HSBC di Swiss. Konsorsium Internasional Jurnalis Investigative tanpa diragukan lagi didanai oleh sejumlah organisasi yang punya ikatan dengan CIA, seperti Ford dan George Soros Foundation … (jaringan Voltaire, 8/4/2016).
  2. Banyak analis dan pengamat Barat dan Timur berpandangan bahwa Amerika berada di belakang skandal Panama Papers. Bukti mereka atas hal itu adalah tidak adanya nama orang Amerika dan perusahaan mereka di Panama Papers. Mereka memperhatikan bahwa ada dokumen-dokumen kecil tentang para politisi dan penguasa Amerika dan perusahaan Amerika. Begitu juga, sejumlah jurnalis McClatchy, adalah satu-satunya lembaga berita Amerika yang berpartisipasi di dalam analisis dokumen. Tidak ada jurnalis utama atau senior atau lembaga berita Amerika lainnya yang ikut. Jurnalis yang ikut serta dalam analisis dokumen hanya menemukan empat orang Amerika di dalam dokumen. Mereka semuanya dituduh atau dihukum karena kejahatan-kejahatan finansial seperti penipuan keuangan atau penggelapan pajak. Artinya, keempat orang Amerika itu termasuk penjahat yang sudah dikenal sebelumnya! Perhatian ini ditegaskan oleh surat kabar Perancis Van Minot yang mengisyaratkan “tidak adanya penyebutan orang Amerika di Panama Papers memunculkan keraguan pada semua orang bahwa intelijen Amerika adalah pihak yang berada di belakang kebocoran Panama Papers untuk mengguncang kestabilan di beberapa negara khususnya Rusia. Surat kabar tersebut melanjutkan, bahwa dari Cina ke Rusia melalui Inggris Raya, pengungkapan dokumen Panama Papers menjelaskan keterlibatan sejumlah pejabat senior di seluruh dunia tanpa menunjuk kepada pemain utama dalam pendanaan global yaitu Amerika Serikat, hingga sekarang. Surat kabar tersebut menutup dengan ungkapan, “meskipun justifikasi-justifikasi diberikan oleh Amerika Serikat seputar tidak adanya hubungan AS dengan kebocoran ini, namun semua dugaan tertuju kepada AS; berdasarkan kebijakan lama yang tegak di atas pengungkapan kebocoran kotor demi pengaruh terhadap pesaing dan menciptakan kondisi kacau dan tidak stabil pada tingkat global pada waktu yang ditetapkan oleh AS sesuai jalannya perkara yang menguntungkan kepentingan Amerika” (akhbar al-yawm al-jazairiyah (akhbarelyoum.dz), 9/4/2016).
  3. Kebocoran ini mencakup person-person politik yang Amerika ingin menggoyahkan dan melemahkannya serta mengungkap korupsinya! Dan yang paling menonjol:
    1. Putin, gelombang pertama kebocoran tersebut fokus pada orang-orang Putin. Ini merupakan bagian dari politik Amerika memicu problem untuk Rusia di Kaukasus, Asia Tengah dan Ukraina. Kejadian yang paling akhir, Amerika berusaha menjauhkan Rusia dari pertisipasinya dalam penyiapan KTT Nuklir di Washington. Reaksi Kremlin keluar secara langsung ketika juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuduh bahwa Washington ada di belakang kebocoran ini. Ia mengatakan, “Sebagian besar aktivis di Konsorsium Internasional Jurnalis Investigative (International Consortium of Investigative Journalists – ICIJ) bukanlah jurnalis, akan tetapi diantara mereka ada sejumlah pegawai dan mantan pegawai di kementerian luar negeri Amerika, CIA, dan lembaga intelijen lainnya”. Ia menegaskan, “kita tahu siapa yang mendanai lembaga ini” (Russia today, 4/4/2016)… Putin mengatakan, dalam kerangka tanya jawab dengan televisi Rusia mengenai Panama Papers: “tidak peduli seberapa aneh masalah tersebut, informasi-informasi ini memiliki kesan. Akan tetapi kami punya kesan bahwa itu tidak datang dari jurnalis akan tetapi dari praktisi hukum”. Putin mempertanyakan: “siapa yang melakukan provokasi-provokasi ini? Kita tahu bahwa mereka adalah pegawai di organisasi-organisasi resmi Amerika”. Ia menegaskan bahwa surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung yang mengungkap skandal tersebut adalah milik grup media yang berafiliasi ke lembaga-lembaga keuangan Amerika Goldman Sach. Peningkatan provokasi ini terjadi seiring dengan makin dekatnya tanggal pemilu legislatif Rusia pada September (asy-Syuruq –shorouknews.com-, 14/4/2016).
    2. Kebocoran juga mencakup perdana menteri Inggris, yang tampak kebingungan dalam menangani masalah ini. Secara riil popularitasnya turun 8 point selama beberapa minggu kebocoran, meskipun pengungkapan data pajak dan masalah yang terkait dengannya di dokumen tersebut hanya 30 ribu Poundsterling! Akan tetapi, timing ini kritis bagi perdana menteri Inggris yang ingin menempatkan bobotnya untuk mendorong orang-orang Inggris memilih tetap bertahan di Uni Eropa. (Perdana menteri Inggris David Cameron menerima pertanyaan-pertanyaan, kritik dan permintaan untuk membuka laporan pajaknya setelah nama bapaknya tercantum dalam Panama Papers… Dokumen Panama Papers menampakkan bahwa bapaknya Cameron dahulu adalah salah satu klien perusahaan jasa hukum Mossack Fonseca dan menggunakan langkah-langkah rahasia meskipun investasinya di perusahaan yang tidak didirikan di Inggris itu legal… Cameron menegaskan dalam wawancaranya dengan saluran ITV berita Inggris bahwa ia membayar semua pajak yang harus dibayar atas bunga yang diperoleh selama jual beli saham tersebut, ia mengisyaratkan bahwa tujuan dari pendirian perusahaan oleh bapaknya bukan untuk menghindar pajak (‘Arabiy 21, 16/4/2016).
    3. Kebocoran juga menjangkau Cina. Dokumen Panama Papers mengungkap tentang “delapan kondisi, yang minimalnya, berkaitan dengan individu-individu yang berafiliasi dengan keluarga anggota kantor politik yang bertransaksi dengan kantor pengacara Mossack Fonseca. Demikian juga mencakup individu-individu dari keluarga presiden Xi Jinping diantaranya yang terkenal Deng Jiagui (Washington Post, 4/4/2016). Tidak diragukan lagi bahwa ini berkontribusi membuat bingung presiden Cina dan berpengaruh sampai batas tertentu dalam pergerakan politik Cina hingga meskipun sistem komunisme di Cina tidak banyak mempedulikan hal itu…!
    4. Kebocoran ini juga menjangkau sejumlah penguasa kaum Muslim saat ini dan mantan penguasa… Akan tetapi hal itu tidak punya pengaruh, karena dua perkara: pertama, mereka adalah antek Amerika dan Inggris. Kebocoran itu mencakup antek-antek Amerika seperti anak-anak Asad di Suria, raja Salman di Saudi, anak-anak penguasa terguling Hosni Mubarak di Mesir dan banyak selain mereka. Demikian juga antek-antek Inggris seperti para Amir Qatar dan Emirat; mantan perdana menteri Yordania Abu ar-Raghib dan selain mereka. Kedua, bau para penguasa itu telah menyesakkan hidung dan kebocoran dokumen-dokumen ini tidak menambah bau itu sedikit pun yang menarik pandangan dan tidak mereka pedulikan… Kebocoran itu telah menjungkalkan perdana menteri Islandia. Akan tetapi hal itu tidak mendapat perhatian pada tingkat mengancam singgasana para penguasa itu. Kondisi para penguasa itu tenggelam dalam korupsi. Dokumen-dokumen ini hanya menggambarkan tambahan kecil kondisi mereka. Kemungkinan, kebocoran terkait mereka itu adalah untuk kamuflase bagi pihak sebenarnya yang mengatur kebocoran ini. Ada yang mengatakan, “yang mengaturnya adalah Amerika, ia mengungkap antek-antek Inggris”… Orang lain mengatakan, “akan tetapi yang mengaturnya adalah Inggris. Inggris mengungkap antek-antek Amerika!!” Jelas bahwa argumentasi ini tidak bisa menjadi hujjah yang signifikan…

Begitulah, penelaahan dimensi politik menunjukkan bahwa Amerika adalah pihak yang ada di belakang kebocoran itu.

 

Ketiga: Dimensi Ekonomi Kebocoran:

Dari aspek ekonomi, Amerika dengan kebocoran ini ingin merealisasi dua hal mendasar. Keduanya adalah, memerangi penggelapan pajak khususnya untuk perusahaan-perusahaan Amerika yang memiliki dana sangat besar dimana pajak atas harta perusahaan itu bisa menyelamatkan situasi finansial Amerika yang terjebak dalam lumpur krisis… Kedua, mengungkap “skandal” surga pajak khususnya Inggris untuk mengguncang perekonomian Inggris dan menarik modal di surga pajak itu untuk menghidupkan perekonomian Amerika… Penjelasan hal itu sebagai berikut:

  1. Politik globalisasi yang diadopsi oleh Amerika pada masa presiden Clinton menyebabkan keluarnya banyak modal Amerika ke luar negeri. Amerika ingin menghancurkan barier negara-negara dan menjajahnya secara ekonomi. Dana-dana Amerika mencari mangsa di bursa lemah. Industri Amerika juga mencari pekerja-pekerja murah. Amerika berhasil dalam mendominasi keuangan melalui globalisasi. Akan tetapi dari aspek lain, para kapitalis Amerika juga menemukan benda berharga mereka dalam melepaskan diri dari pajak Amerika yang berat dan mereka tidak ingin kembali ke dalam batas sistem perpajakan negeri mereka. Demi menyempurnakan sistem globalisasi dan mempermudah gerakan modal dibuat jenis baru perusahaan lintas batas yang disebut perusahana offshore yang dicatatkan di satu negara dan beraktivitas di negara lainnya sementara menyimpan harta mereka di negara ketiga. Perusahaan itu dijalankan oleh perusaaan lainnya dari negara keempat. Kebanyakan yang disebut offshore ini memiliki representasi semisal perusahaan Mossack Fonseca atau person-person lainnya yang bukan pemilik sebenarnya. Tindakan-tindakan yang tidak melanggar hukum pada mereka ini menyebabkan penyamaran pemilik sebenarnya modal itu. Para kapitalis Amerika akhirnya berada dalam kondisi yang memungkinkan mereka menghindar dari pajak negara mereka dengan apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan kosong ini yang menyembunyikan nama-nama dan pemilik aslinya. Perusahaan kosong itu dicatatkan di negara dan kepulauan yang memiliki sistem pajak lemah, bahkan sebagian besar perusahaan offshore itu membayar sejumlah uang per tahun ke negara yang menjadi tuan rumah pendiriannya, “negara surga pajak”. Modal ini telah bekerja dan mendapat untung tanpa membayar pajak riil dan bernilai.
  2. Ini dari sisi penggelapan pajak. Adapun dari aspek korupsi, apalagi terkait para politisi dari kalangan para pemilik modal besar, dahulu bank-bank Swiss menyembunyikan kekayaan besar yang kotor itu. Akan tetapi, seiring dengan keterbukaan global sesuai globalisasi dan munculnya sistem perusahaan offshore, maka terbukalah prospek baru bagi para politisi itu untuk menyembunyikan kekayaan mereka yang batil. Menghadapi hal itu, Inggris segera menurunkan sistem pajak dari banyak daerah yang ada di bawah mahkota Inggris di Karibia semisal Virgin Islands, Jersey, Guernsey, Man Islands. Inggris juga melakukan terhadap negara yang jadi pengikut Inggris seperti Cyprus, Dubai, dan Seychelles di lautan Hindia. Dengan itu, pulau-pulau kecil ini menjadi surga pajak besar yang menjadi tuan rumah kekayaan para pejabat korup dan perusahaan-perusahaan perdagangan hakiki yang lari dari pajak negaranya. Apa yang dilakukan oleh Inggris juga dilakukan oleh Amerika di beberapa negara bagiannya seperti negara bagian Wyoming, Delaware, Nevada dan di beberapa negara yang tunduk kepadanya seperti Panama. Penting disebutkan bahwa tindakan-tindakan jasa dan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan Mossack Fonseca dan semisalnya merupakan tindakan legal bagi mereka, akan tetapi terbuka untuk pelarian pajak dan penyembunyian kekayaan. Jika perusahaan-perusahaan yang melarikan pajak itu pemiliknya melakukan transaksi perdagangan riil di bursa dan yang lainnya, namun harta para pejabat korup dimana pemiliknya tidak melakukan transaksi riil dan mereka menggunakan sistem perusahaan offshore sebagai jalan untuk menyembunyikan harta simpanan itu di pulau yang tersembunyi. Untuk itu mereka atau representasi mereka mewakilkan kepada perusahaan legal semisal Mossack Fonseca untuk mengatur kekayaan mereka. Begitulah, perusahaan-perusahaan tersebut bisa mengelola dana sangat besar yang menggambarkan skala kekayaan sangat besar yang terkumpul dari hasil korupsi pemerintah di banyak negara. Dana-dana keuangan ini digunakan untuk menyerang bursa-bursa lemah dan merampoknya. Semua itu dilakukan dengan kemudahan dari para pejabat di negara itu “pemilik harta yang dititipkan itu” dan melalui jaringan korupsi serta membayar suap besar untuk mempermudah tindakannya di negara itu, untuk memeras harta masyarakat dan menyapunya kemudian melarikannya dan kembali ke pulau yang hampir-hampir tidak diketahui oleh seorang pun dari masyarakat yang kehilangan harta itu…!
  3. Setelah Amerika terjun ke perang berbiaya tinggi di Irak dan Afganistan, Amerika akhirnya sangat membutuhan harta, khususnya ketika krisis finansial dan ekonomi global meletus pada tahun 2008 dan diikuti perang ekonomi sengit antara Amerika dan Eropa. Amerika dan Eropa sengaja menggunakan politik untuk melindungi pasarnya. Kemudian, terjadi ‘perang’ di sektor perbankan dan perang mata uang, dan masih terus berlangsung hingga hari ini. Bank-bank Eropa terkenal, semisal Barclays, Credit Suisse, Deutche Bank, Standard Carterd … dan lainnya mengalami sanksi-sanksi keras sebelumnya (Bank US regulators). Sekarang perhatian beralih dari perang ekonomi ini ke arah masalah pelarian dari membayar pajak, dengan maksud mengekspos surga pajak dan menarik harta itu ke sistem perbankan Amerika. Dan dari banyak hal, perang ini belum berhenti sama sekali. Hal itulah yang membuat Amerika menempuh langkah-langkah besar dalam mengungkap topeng dari rahasia perbankan Swiss (ttp://www.wsj.com/articles/inside-swiss-banks-tax-cheating-machinery-1445506381 ).Kali ini, tampak bahwa surga pajak Inggris yang jadi target. Berbagai surat kabar mengutip bahwa pulau Panama lebih populer untuk surga pajak Inggris dan jumlah perusahaan Inggris yang tercatat yang mengalami kebocoran adalah 113 ribu dari 215 ribu perusahaan (http://www.wsj.com/articles/panama-papers-raise-pressure-on-u-k-to-rein-in-offshore-tax-havens-1459966548).

    Nicholas Shaxson penulis buku mengenai tax havens -surga pajak- (Poisoned Wells, 2007 dan Treasure Islands, 2011) mengatakan bahwa “London merupakan pusat untuk bagian besar transaksi yang memicu kecurigaan yang terjadi di dunia”. Ahli ini menyerupakan ibu kota Inggris seperti jaring laba-laba yang membentang ke daerah-daerah lepas pantai yang jauh yang merupakan sisa-sisa kekaisaran besar semisal Virgin Islands (asy-syuruq (shourouknews.com), 6/4/2016).

  1. Seiring dengan kelemahan penarikan pajaknya, utang Amerika menjadi naik yang belum terjadi sebelumnya dan terus naik dalam bentuk mengancam masa depan Amerika sebagai kekuatan besar. (Total utang federal ketika Obama naik ke tampuk pemerintahan pada 20 Januari 2009 mencapai 10,6 triliun dollar. Menurut data statistik terbaru, utang federal AS telah mencapai lebih dari 19 triliun dollar. RAPBN AS tahun 2016 yang ditandatangani Obama mengandung rencana peningkatan plafon utang dari 18,5 triliun dollar menjadi 19,6 triliun dollar. Di bawah dinamika pertumbuhan utang, tampak bahwa pemerintah Amerika akan terpaksa menaikan plafon utang lagi (Russia today, 2/2/2016)). Atas dasar hal itu, Amerika mulai menginvestigasi dana melimpah di dunia untuk menghalangi kebangkrutan negara Amerika. Amerika memulai kebijakannya ini melalui kampanye untuk memecahkan batasan kerahasiaan deposito di bank Swiss. Terakhir, Amerika berhasil dalam menghancurkan pertahanan privasi yang diterapkan di bank-bank itu dan bank-bank di Swiss harus membuka file-file pribadi warga Amerika di depan pemerintah Amerika. Bahkan Amerika menyerang sektor-sektor ekonomi global yang jauh dari pengaruhnya seperti serangannya pada tahun 2015 terhadap FIFA dengan dalih korupsi untuk mengadakan batu pijakan bagi Amerika di sektor ekonomi besar ini…Jika Amerika berkeras dalam menarik pajak di dalam negeri Amerika, maka apa yang disebutkan oleh lembaga Oxfam (al-yawm as-sabi’ al-mishriyah -www.youm7.com-, 15/4/2016) bahwa 50 perusahaan raksasa Amerika menyembunyikan 1.400 miliar dollar di surga pajak, hal itu adalah apa yang dicari oleh Amerika dari kebocoran Panama Papers. Di sini bisa dikatakan dengan penuh kepercayaan bahwa Amerika melalui pembocoran Panama Papers tidak lain juga bertujuan untuk menghidupkan kembali perekonomiannya dan bukan hanya mengarahkan pukulan ke presiden Rusia, Cina dan perdana menteri Inggris. Pandangan ini makin kuat jika kita tahu bahwa besarnya harta yang disembuyikan di pulau-pulau tersembunyi itu mencapai 30-40 triliun dollar (Russia today, 5/4/2016). Kekayaan ini adalah hasil perampokan yang banyak dan selama berabad-abad. Untuk memahami angka ini, maka nilai itu setara dengan satu juta ton emas, dan itu adalah angka yang sangat besar… Artinya, kekayaan ini yang bisa menyelamatkan perekonomian dan negara Amerika dan tidak diragukan lagi bahwa ini adalah perolehan besar untuk Amerika jika bisa menarik harta ini ke pintu-pintu pajak di Amerika.
  1. Amerika menginginkan dua tujuan ekonomi yakni menghalangi tindakan-tindakan pelarian pajak dan menarik kekayaan korupsi besar itu ke Amerika. Ini juga jelas dalam komentar pertama presiden Obama terhadap masalah Panama Papers. Obama mengatakan: “di berita-berita selama dua hari lalu dan informasi-informasi besar yang dibocorkan dari Panama, memperlihatkan kepada kita perkara baru yang kami sebutkan bahwa pelarian pajak adalah masalah besar dan global. Ini bukan masalah unik negara-negara lain sebab dan dengan gamblang ada person-person di sini, di Amerika Serikat, yang memanfaatkan perkara-perkara tersebut dan sistem itu sendiri”. Obama melanjutkan, “banyak dari tindakan ini legal, akan tetapi ini tentu saja tidak menciptakan persoalan, karena undang-undang dibuat dengan lemah dan memungkinkan orang-orang yang memiliki pengacara dan akuntan, banyak lepas dari kewajiban-kewajiban yang diwajibkan terhadap warga biasa. Di sini, di Amerika Serikat ada gap yang hanya orang-orang kaya yang bisa memanfaatkannya, mengaksesnya dan dengannya memanipulasi sistem (Kantor Berita Yaman, 6/4/2016).

Begitulah, sekali lagi, penelaahan dimensi ekonomi menegaskan bahwa Amerika adalah pihak yang ada di belakang kebocoran ini.

Terakhir, tidak mengherankan, adanya dokumen-dokumen semisal ini mengungkapkan suburnya korupsi dalam ideologi kapitalisme. Tidak nilai di dalam ideologi kapitalisme kecuali nilai materi, maka pengikutnya saling berlomba mengumpulkan harta dengan jalan kotor… Ideologi ini semuanya buruk. Keburukan ini tidak akan lenyap selama ideologi ini tetap bercokol di dunia. Baiknya dunia adalah dengan lenyapnya kapitalisme jahat yang mengontrol dunia dan bersamanya juga lenyap semua sistem buatan manusia yang dibuat tanpa petunjuk dari Allah SWT… dan berikutnya ideologi Islam yang agung akan menjasad dalam daulah al-Khilafah ar-Rasyidah lalu menyebarkan kebaikan sebagaimana seharusnya, dan dunia akan meraih kebaikan dari hal ini…dan ketika itu bumi akan disinari dengan kebaikan dan di sisinya ucapan kebenaran diteriakkan dengan keras.

﴿وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا﴾

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (TQS al-Isra’ [17]: 81)

 

Dan Allah Maha Perkasa atas hal itu.

 

28 Rajab 1437 H

5 Mei 2016 M

http://hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer/political-questions/37012.html#sthash.ghc9Lbht.dpuf

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*