Pengamat Kebijakan Publik Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan ternyata pernyataan Menteri ESDM yang akan mencabut subsidi pelanggan yang dianggap tidak berhak menerima subsidi berdasarkan data yang tidak akurat.
Dalam whatsapp jaringan pribadinya (japri) kepada mediaumat.com, Jum’at (10/06/2016) Noorsy menyebutkan: Tadi malam jam 23.00 Kepala TNP2K dan BPS dipanggil. Yang datang Kepala TNP2K. Dari hasil paparannya metodologi penyisiran rumah tangga miskin tidak total sampling tapi random saja karena alasan anggaran dan karena ini bukan sensus. Hasil itu menjustifikasi dari 48 juta pelanggan 23 juta di antaranya tidak seharusnya mendapat subsidi.
“Yang tentu saja sangat konyol dan tidak dapat dibuktikan secara akurat,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan Kemarin Mentri ESDM telah mengeluarkan statement di Kantor Kemenko Perekonomian bahwa subsidi untuk pelanggan 900 watt tetap akan dicabut dalam tahun ini. Dari 48 juta pelanggan, 18 juta adalah mereka yang tidak berhak menerima subsidi.
“Data paparan dalam rapat tanggal 26 April, 23 juta pelanggan yang akan dicabut subsidinya. Soal kapannya akan diatur,” pungkasnya. (mediaumat.com, 12/6/2016)