Empat tentara internasional, yang bergabung dengan koalisi pimpinan NATO untuk memerangi para gerilyawan di Afghanistan, pada hari Minggu tewas dalam serangan bom, kata Pasukan Pembantu Keamanan Internasional (ISAF).
Gerakan gerilyawan Taliban menyatakan bertanggung jawab dalam serangan yang terjadi di propinsi Nangarhar di timur itu.
“Serangan itu adalah EID (alat peledak bikinan sendiri). Empat prajurit meninggal,” kata juru bicara ISAF di markas besarnya di Kabul kepada AFP.
Pasukan gabungan tidak menyebutkan kewarganegaraan prajurit yang tewas, namun sebagian besar pasukan yang bertugas di Afghanistan bagian timur adalah militer AS.
Amerika Serikat menempatkan sekitar 38.000 prajuritnya di Afghanistan.
Pejabat media di propinsi Nangarhar mengatakan bom tersebut diledakkan dari jarak jauh dengan target untuk mengenai iring-iringan tentara angkatan darat di distrik Bati Kot.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan orang-orang dari milisinya telah melakukan serangan bom.
Serangan itu terjadi setelah tiga prajurit ISAF lainnya tewas di Afghanistan pada hari Sabtu.
Satu tentara Inggris dan satu tentara Perancis tewas dalam serangan gerilyawan, sementara satu tentara lain, yang kewarganegaraannya tidak diungkapkan, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Afghanistan utara, kata para pejabat.
Dengan jatuhnya korban tewas pada hari Minggu, hingga kini sudah 61 tentara internasional yang kehilangan nyawa di Afghanistan.
Sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan gerilyawan, demikian menurut informasi laman icasualties.org yang melacak perang-perang di Afghanistan dan Irak. (Antara News, 15/03/09)