HTI-Press. Islamic Forum Hizbut Tahrir Indonesia Episode -13 digelar di kantor DPD II HTI Pasuruan di Bangil. Acara rutin yang diadakan setiap bulan sekali ini diawali dengan sambutan ketua DPD II HTI Pasuruan Ust. Syamsuddin, S.Pd. Sekitar 1,5 jam materi disampaikan oleh Ust. M. Bajuri selaku Lajnah Tsaqofiyah HTI.
“Fakta yang terjadi hingga hari ini umat Islam bukannya semakin baik melainkan sebaliknya sederet keburukan masih disandang oleh umat Islam. Kemiskinan, kebodohan, penganguran, putus sekolah dan lain sebagainya, bukti nyata dari kejadian disekitar kita. Hal serupa juga menimpa kaum muslimin di dunia tidak hanya di Indonesia” ujarnya.
Oleh karena itu, paparnya lagi, Hizbut Tahrir Indonesia mengajak kepada seluruh kaum muslimin untuk kembali kepada Islam. Islamlah satu-satunya pilihan agar keberlangsungan kehidupan ini menjadi baik, sebab Islam berasal dari zat yang maha baik yang sangat tahu betul karakteristik dari apa yang diciptakannya yaitu manusia.
Nuansa forum semakin hidup dengan adanya pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi. Ust. Ansori anggota takmir masjid agung Bangil melontarkan pertanyaan, “Apakah perbedaan demokrasi dengan Islam?”
Pembicara memaparkan bahw aperbedaan demokrasi dengan Islam sangatlah jauh karena demokrsi yang berasal dari bahasa Yunani dari kata demos dan kratos yang intinya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ini berarti menjadikan rakyat sebagai pembuat hukum, dan bararti juga menyamakan kedudukan Allah SWT sebagai Tuhan yang berhak membuat hukum dengan manusia.
Di samping itu dalam Islam terdapat Musyawarah (Syuro) yang dalam demokrasi juga dianut, tetapi musyawarah dalam Islam hanya membicarakan hal-hal yang sifatnya teknis atau mubah berbeda dengan demokrasi yang membolehkan semuanya untuk dimusyawarahkan bahkan hal yang haram sekalipun.
Acara kemudian ditutup dengan do’a oleh gus Rohibni dari orobulu rembang dan sholat dzuhur berjamaa’ah. (nl/class/li)
pengajian rutin yang berada di deket kota pasuruan, karena tempat tinggal saya di pasuruan kota