HTI-Press. Waspada! Penyebaran virus HIV/AIDS menghantui masyarakat Bangka Belitung. Penyebaran penyakit ini kebanyakan akibat prilaku menyimpang. Langkah pencegahannya, jauhi perbuatan-perbuatan menyimpang seperti seks bebas dan penyalagunaan narkoba.
Pangkalpinang—Lokalisasi menjadi salah satu tempat penyebaran HIV/AIDS. Dari 100 orang di lokalisasi Parit Enam Pangkalpinang yang diuji sampel darah, tercatat sebanyak 14 orang dinyatakan positif tertular virus HIV/AIDS.
Hal ini terungkap saat acara talkshow bertema HIV/AIDS Menjangkiti Masyarakat Babel, Sabtu 14 Maret 2009 malam, di gedung Serba Guna Komplek Perkantoran Gubernur Provinsi Bangka Belitung.
Acara yang digelar berkenaan dengan Festival Maulid Nusantara (FMN) 4 tersebut menghadirkan pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung dan Hizbut Tahrir Indonesia Bangka Belitung. Sementara pemeteri dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Bangka Belitung berhalangan hadir.
Darmoris, pemateri dari Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung menjelaskan, hasil penelitian di lokalisasi Parit Enam, terdapat 14 orang dinyatakan positif tertular virus HIV/AIDS. Itu baru di satu tempat, belum lagi di lokalisasi lain yang terdapat di Bangka Belitung.
Penularan virus HIV /AIDS lebih banyak melalui hubungan seks bebas. Darmolis menjelaskan, selain itu penularan juga rentan terjadi pada pengguna narkoba, terutama yang menggunakan jarum suntik. Tak hanya itu, sebab lingkungan Lapas juga berpotensi terjadi penularan penyakit ini.
“Bagi yang terinfeksi HIV/AIDS dianjurkan untuk berkonsultasi ke klinik Voluntury Counseling and Testing (VCT). Pengobatan bagi pengidap virus HIV/AIDS gratis, biayanya ditanggung pemerintah, namun untuk konseling tetap dikenakan biaya,” jelas Darmolis.
Hingga saat ini dunia kedokteran belum menemukan obat untuk penyembuhan penyakit tersebut. Darmolis menjelaskan, obat yang diberikan kepada penderita HIV/AIDS hanya untuk menjaga kondisi tubuh penderita supaya tidak cepat drop,
Upaya pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS, pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar pelaku seks bebas menggunakan kondom serta penggunaan jarum suntik untuk sekali pakai.
Jauhi Seks Bebas
Fakhruddin Halim, pemateri dari Hizbut Tahrir Indonesia Bangka Belitung menambahkan, menurut seorang ahli Prof DR Dr H Dadang Hawari, Guru Besar Tetap Fakultas Universitas Indonesia, penggunaan kondom tidak menjamin seseorang tidak tertularnya virus HIV/AIDS. Untuk mengindari tertular virus HIV/AIDS, jauhi perbuatan zinah.
Kalaupun ditemukan kondom yang betul-betul aman dari tertularnya virus HIV/AIDS, Fakhruddin menegaskan, tetap saja perbuatan seks bebas tidak akan terbebas dari murka Allah. HIV/AIDS buah dari idioligi kapitalisme, untuk itu terapkan Syariah Islam untuk mengindari penyakit yang mematikan tersebut.
“Konsekwensi logis dari penerapan idiologi kapitalisme, yang salah satu ajarannya adalah liberalisme dalam pergaulan laki-laki dan perempuan. Sedangkan penyebaran melalui jarum suntik bagi pengguna narkoba dan lainnya adalah turunannya saja,” jelasnya.
Langkah preventif penyebaran virus HIV/AIDS, jelas Fakhruddin, dengan mengajarkan atau memantapkan kepribadian Islam dalam masyarakat. Baik secara pemikiran Islam maupun prilaku yang sesuai dengan Syariat Islam. Peran ulama juga sangat penting membina masyarakat dengan aqidah Islam. Sehingga tidak melakukan aktivitas atau perbuatan menyimpang.
“Ciptakan suasana kondusif bagi kepribadian Islam itu sangat penting,” katanya. (fh)