CIA: Israel akan jatuh dalam 20 tahun

Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA) menyatakan keraguannya atas keberlangsungan negara Israel melebihi 20 tahun ke depan.

Studi ini memprediksi akan bertambah banyak warga Palestina yang menduduki wilayah yang saat ini dikuasai Israel. Sementara itu, diperkirakan akan terjadi eksodus besar-besaran dari 2 juta penduduk Israel dari negerinya menuju Amerika Serikat dalam kurun 15 tahun ke depan.

Hingga kini, ada lebih dari 500 ribu warga Israel yang memiliki paspor AS. Dan lebih dari 300 ribu tinggal di California,” ujar pengacara Internasional Frankin Lamb dalam wawancaranya dengan Press TV pada Jum’at. Ia menambahkan, penduduk Israel yang belum memiliki paspor Amerika dan Barat akan segera mengurusnya.

Dalam laporannya, CIA mengingatkan bakal terjadinya kembali kasus seperti kejatuhan pemerintahan Apartheid di Afrika Selatan dan kehancuran Uni Sovyet pada tahun 90-an. Bukan tidak mungkin, akhir dari sebuah mimpi “Tanah Israel” akan lebih cepat dari yang diprediksi.

Penelitian CIA ini lebih lanjut melaporkan lebih dari satu setengah juta warga Israel akan bermigrasi ke Rusia dan bagian lain di Eropa. Penelitian ini juga menunjukkan turunnya tingkat kelahiran bayi di Israel. Di sisi lain, populasi penduduk Palestina akan terus bertambah.

Lamb menambahkan, aksi brutal Israel di Palestina dan Jalur Gaza telah mendorong sebagian rakyat Amerika untuk melakukan protes pada Tel Aviv atas tindakan tersebut dalam 25 tahun terakhir dan berharap hal itu tidak terulang kembali.

Beberapa anggota Senat Amerika Seriat dari Komite Intelijen kabarnya telah mendapatkan laporan CIA tersebut.

Laporan ini mengingatkan kita pada laporan yang sempat dibuat NIC pada tahun 2007 lalu yang meramalkan akan hadirnya negara adidaya baru, yaitu Khilafah. Negara adidaya baru yang diprediksi berdiri tahun 2020 ini nampaknya yang bakal menghancurkan negara Israel dan menghapuskannya dari peta dunia. (ihsan/islamonline.com)