Bupati Bangka: Al Quran Bukan hanya Dibaca

Bupati Bangka Yusroni Yazid SE mengharapkan, Al Quran bukan hanya untuk dibaca atau dilagukan dengan penuh kesyahduan dan keindahan, melainkan harus dikaji, dipelajari, dan dipahami isinya, juga harus menjadi cahaya yang memancarkan dari dalam hati nurani.

Hal itu dikatakan Yusroni saat membuka pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Kabupaten Bangka di halaman Masjid Agung Sungailiat, Minggu 15 Maret 2009.

Pelaksanaan STQ akan belangsung selama 6 hari diikuti 256 peserta yang berasal dari 8 kecamatan. Agenda pelaksanaan berlangsung tanggal 15 Maret hingga 20 Maret 2009 bertempat di halaman Masjid Agung Sungailiat.

Dalam STQ kali ini, beberapa bidang yang akan diperlombakan antara lain tilawatil Quran, hafalan Quran, tafsir Quran, syahril Quran, fahmil Quran dan kaligrafi. Masing-masing perlombaan mempunyai tingkatan yang berbeda, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Sebelum pembukaan, acara dimulai dengan pawai taaruf yang diikuti sekitar 45 regu dengan jumlah sekitar 2000 orang. Peserta pawai taaruf berasal dari TK, TPA, SD, MI, SMP dan MTS yang ada di seputar Sungailiat dan juga kalifah-kalifah yang akan mengikuti kegiatan ini.

STQ yang dilaksanakan kali ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan STQ yang telah diadakan di tingkat kecamatan se-Kabupaten Bangka guna mempersiapkan kontingen Kabupaten Bangka untuk mengikuti STQ tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Teja Laksana, panitia lapangan kegiatan ini yang juga Kasubag Sosial Kesra Pemerintah Kabupaten Bangka mengharap kegiatan ini bisa memotivasi para peserta untuk lebih berprestasi. “Harapannya, kita sebagai umat muslim lebih menyadari bahwa Al Quran lebih bisa mewarnai kepribadian bukan hanya sebatas dibaca,” tutur Teja.

Dalam aspek akidah, kaum muslimin semestinya meyakini bahwa Al Quran merupakan panduan hidup yang memiliki seperangkat hukum untuk diterapkan bukan hanya dalam lebel individu, tapi juga di tengah-tengah masyarakat dan negara(fh)