Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Eramuslim kedatangan tamu dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Rabu (12/9). Kedatangan rombongan Hizbut Tahrir yang dipimpin salah satu ketuanya Muhammad Al-Khaththath, selain ingin bersilahturahmi, juga sebagai bagian dari rangkaian anjangsananya ke sejumlah media dan partai Islam untuk mensosialisasikan hasil-hasil Konferensi Khilafah Internasional yang digelar pada 12 Agustus 2007 kemarin di Gelora Bung Karno.
Silaturahmi antara kru Eramuslim dengan rombongan HTI antara lain Ustadz Rokhmat S Labib, Abdullah Fanani, Sudadi, Wahiduddin, Mujiyanto dan Al-Khaththath sendiri, dilakukan ba’da salat Ashar di ruang meeting kantor Eramuslim. Silahturahmi dan diskusi seputar gerakan membangun khilafah Islamiyah yang diusung Hizbut Tahri berlangsung akrab dan hangat, tak jarang pembicaraan di selingi gelak tawa.
Pada kesempatan itu, salah satu ketua HTI Muhammad Al-Khaththath menjelaskan bahwa dibandingkan dengan negara Muslim lainnya, Indonesia sebenarnya yang paling kondusif bagi berkembangnya wacana kekhilafahan.
“Dan untuk satu tahun ini HTI masih akan memfokuskan pada upaya penyadaran dan penyebaran informasi sebanyak-banyak pada masyarakat agar mereka memahami apa sih kekhalifan Islam itu, ” kata Al-Khaththath menjawab pertanyaan apa saja langkah-langkah riil HTI di masa datang untuk mewujudkan kekhilafahan di Indonesia.
Secara diplomatis al-Khaththath membantah isu bahwa HTI akan mengubah gerakannya menjadi yang berstatus organisasi sosial politik menjadi partai politik. Meski tidak bisa memastikan kapan khilafah Islamiyah bisa diwujudkan kembali, HTI optimis suatu saat akan muncul pemimpin Indonesia yang sesuai dengan kriteria kekhilafahan HTI. Karena wacana kekhalifan bukan semata-mata milik HTI tapi milik semua umat Islam (ln)
Sumber: http://www.eramuslim.com/berita
Dalam kitab al-Fiqh ’ala al-Mazhahib al-Arba’ah, karya Syaikh Abdurrahman al-Jaziry, Juz V hal. 362 (Beirut : Darul Fikr, 1996) disebutkan :
“Para imam-imam [Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, Ahmad] –rahimahumullah— telah sepakat bahwa Imamah [Khilafah] adalah fardhu, dan bahwa tidak boleh tidak kaum muslimin harus mempunyai seorang Imam [Khalifah] yang akan menegakkan syiar-syiar agama serta menyelamatkan orang-orang terzalimi dari orang-orang zalim. [Imam-imam juga sepakat] bahwa tidak boleh kaum muslimin pada waktu yang sama di seluruh dunia mempunyai dua Imam [Khalifah], baik keduanya bersepakat maupun bertentangan…”
Oleh karena itu tidak ada khilafah/khalifahnya Hizbut-Tahrir saja.Ini adalah khilafahnya bersama….
Jadi….Bersama Kita Bisa….Menegakkan Khilafah!
KKI di Jakarta besar kemungkinan merupakan pencetus kepada munculnya seorang khalifah dari timur sesuai hadith berkenaan imam Mahdi. Dialah seorang wali dengan walayatnya. Dia menguasai ilmu ahkam dan ilmu asrar sesuai hadith berkenaan ulamak pewaris Nabi. Apabila bara yang sedia ada dibesarkan menjadi api yang akan memarakkannya ke seluruh Wilayah Islam Nusantara, maka benarlah – Khilafah Bukan Milik HTi Tapi Milik Ummah.
kita hanya bisa menunggu saat khilafah itu tergak. tapi kita harus memperdalam tsaqofah kita sebagai modal dalam berjuang saat khilafah berhasil ditegakkan di bumi Indonesia yang kita cinta ini bahkan selurh dunia.
assalaamu’alaikum
Banyak yang berpikir kalo Hanya HT saja yang memperjuangkan khliafah,karena mereka melihat realitas yang ada,,,g semua harakah yang ada itu memperjuangkan khilafah,,bahkan mereka bilang itu utopis atau kalo g ya itu(khilafah) bahasan yang terlalu tinggi bg masyarakat zaman sekarang.Sesungguhnya hanya orang2 bodoh lah yang berkata bahwa itu(khilafah) adalah bahasan yang terlalu tinggi,padahal di t4 ane,,,tukang becak,penjual mie ayam aja tahu kok khilafah…y tho…!so berjuang ya!
Khilafah adalah milik umat islam yang diridhai oleh Allah SWT, jadi teruslah berjuang dengan dakwah sebagai penyadaran kepada umat tanpa henti-hentinya. Aqidah umat sekarang sangatlah parah, ibarat kanker yang sudah stadium 4. Jika mau sembuh dari penyakit tersebut (wahn) maka berobatkah dengan dzikrullah serta memahami islam itu sendiri.
Wacana KHILAFAH sesungguhnya adalah milik saya, anda, dia, mereka dan kita…termasuk HTI. Tingginya Sense of Belonging atawa rasa memiliki, akan terlihat dari Rekayasa dan manuver yang dilakukan dalam memperjuangkannya…….
Khilafah mutlak harus diperjuangkan karena merupakan perintah. Siapapun dia, kalau tidak mematuhi perintah maka dia fasik, tidak peduli apakah dia tokoh yang menamakan dirinya pejuang Islam atau bukan. Selamat berjuang HTI dan harakah lain seperti Khilafatul Muslimin, dan lainnya