Karena kelambanan Polri menangani kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok, setidaknya ratusan ribu —bila tidak mau dikatakan sejuta— umat Islam pun longmarch dari Masjid Istiqlal ke Istana Presiden untuk meminta Jokowi memerintahkan Kapolri menangkap Gubernur DKI Jakarta tersebut. Namun, presiden malah memilih pergi ke bandara Soetta.
“Jokowi memang keterlaluan! Segini banyak umat dianggap angin lalu. Umat mau jumpa malah ngacir. Sementara pembakar masjid Tolikara jauh-jauh diterima sebagai takzim di Istana,” tegas Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto di sela-sela aksi, Jum’at (04/11/2016) di depan Istana Presiden.
Delegasi massa yang dipimpin Ustadz Bachtiar Nasir diterima perwakilan pemerintah di Istana Merdeka. Namun, para demonstran menolak karena hanya ditemui perwakilan pemerintah yang dipimpin Menko Polhukam Wiranto.
Wiranto didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menag Lukman Hakim, Seskab Pramono Anung dan beberapa anggota Komisi III DPR. Namun, perwakilan demonstran menolak berunding dengan Wiranto dan hanya ingin ditemui Presiden Jokowi.(mediaumat.com, 4/11/2016)