Berkaitan dengan berita di Harian Pikiran Rakyat edisi Ahad, 15 Maret 2009, bagian Luar Negeri, halaman 15, berjudul : ”Bangladesh Menahan 27 Penyebar Selebaran”, yang terkait dengan keberadaan HT Bangladesh, kami perlu memberikan tanggapan sebagai berikut:
1. Diberitakan bahwa: ”Sebanyak 27 warga Bangladesh ditahan petugas karena mendistribusikan selebaran yang berisi kritikan terhadap cara pemerintah Bangladesh menangani pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan penjaga perbatasan terhadap komandannya. Demikian disampaikan Masudur Rahman, seorang pejabat senior kepolisian Metropolitan Dhaka, Sabtu (14/3). “Mereka yang ditahan adalah anggota kelompok Islam Hizbut-Tahrir. Mereka tertangkap saat mendistribusikan selebaran yang berisi pernyataan provokatif antipemerintah tentang penanganan kerusuhan,” tutur Rahman.
Kami sampaikan bahwa selebaran yang dimaksud adalah sebagai berikut, sebagaimana yang kami terima langsung dari HT Bangladesh dan telah kami terjemahkan:
Lawan Persengkongkolan India untuk Menentang BDR dan Protes atas Sikap Diam Pemerintah
Masyarakat negeri ini marah dan sedih atas kejadian yang mengejutkan pada yang terjadi tanggal 25-26 Februari di markas tentara Bangladesh khususnya atas pembunuhan yang sadis dan direncanakan atas lebih dari 100 orang perwira militer. Pembunuhan secara brutal atas perwira militer yang tidak bersenjata dan keluarganya adalah suatu kejahatan yang tidak bisa dimaafkan.
Mutilasi atas mayat para perwira militer itu; penyiksaan dan pembunuhan atas para istri mereka dan anak-anaknya termasuk para wanita yang sedang hamil; perkosaan dan pembakaran atas mayat tersebut – semuanya adalah tindakan yang tidak berperi kemanusiaan yang dilakukan oleh sekelompok agen-agen India.
Wahai Rakyat Bangladesh!
Sadarlah anda semua atas persengkongkolan India untuk melemahkan dan memecah belah angkatan bersenjata Bangladesh. India dan para agen lokalnya memanfaatkan kesempatan dan keadaan yang tidak menguntungkan saat ini untuk melakukan konspirasi seperti yang mereka lakukan berkali-kali di masa lalu. Kejadian-kejadian itu telah memperjelas bahwa apa yang disebut sebagai pemberontakan adalah bagian dari persengkongkolan jangka panjang dan dilakukan oleh India dan para agennya yang berada di dalam dan di luar pemerintahan. Pembunuhan massal atas sedemikian banyak para perwira militer yang brilian hanya akan menguntungkan musuh yang musyrik dan itu beserta para agennya. Sekarang mereka menyalahkan pembunuhan ini pada kegagalan intelejen dan apa yang disebut sebagai perbedaan antara BDR (Tentara Perbatasan Bangladesh-penterjemah) dan Angkatan Bersenjata.
Suatu analisa kejadian yang berlangsung dua hari jelas menggambarkan peran misterius dari pemerintahan Liga Awami.
Apakah pemerintah memang tidak punya informasi atas konspirasi atas kejadian yang besar ini?
Kenapa pemerintah mengirimkan para menteri yang tidak berpengalaman dan Perdana Menteri untuk bernegosiasi dengan para pemberontak atas masalah keamanan yang begitu penting yang hanya memastikan keamanan para pemberontak saja? Namun, mereka tidak melakukan apapun untuk melindungi nyawa, harta dan kehormatan para perwira militer itu beserta keluarga mereka.
Kenapa para menteri dan Perdana Menteri yang sering keluar masuk markas BDR bisa merasa aman untuk bergerak diantara para pemberontak pada keadaan yang sedemikian berbahaya dam tidak didampingi oleh personil militer?
Apa tujuan pemerintah atas sikap terburu-burunya untuk memberikan amnesti umum bagi para pemberontak tanpa mengkonformasi nasib para perwira itu dan keluarganya?
Bukankah pemerintah membiarkan para kriminal itu untuk kabur dari tempat kejadian dengan menyatakan pemberian amnesti, mengosongkan wilayah setempat, dan menon-aktifkan semua aktivitas di seluruh wilayah itu?
Wahai Rakyat Bangladesh!
Dengan berkedok tuntutan dari para konspirator, telah mampu menghancurkan secara menyeluruh rantai komando BDR dan saat ini berencana untuk memisahkan BDR dari komando militer. Apa yang disebut sebagai tuntutan ini adalah sebuah ancaman bagi keamanan negara. Satu-satunya pihak yang mengambil keuntungan dari terpisahnya BDR dari tentara dan terciptanya perpecahan antara dua angkatan bersenjata itu adalah musuh India. Tuntutan ini tidak bisa diterima dan angkatan bersenjata negeri ini harus tetap di bawah komando militer.
Wahai Rakyat Bangladesh!
Pada saat krisis ini, Hizb ut-Tahrir Bangladesh meminta anda untuk melakukan langkah-langkah berikut:
Lawan konspirasi untuk menghancurkan tentara Bangladesh dan BDR;
Meminta tanggung jawab pemerintah atas sikap diamnya dan peran misteriusnya dalam konspirasinya; dan
Kuatkan suara anda untuk menghukum individu yang terlibat dalam konspirasi dan pembunuhan ini.
Dan segeralah bertindak untuk menegakkan kembali Khilafah yang akan menyatukan rakyat dan memperkuat pertahanan angkatan bersenjata untuk bisa melawan semua negara-negara yang berkarakter penjajah termasuk Amerika, India, dan Inggris.
Hizb ut-Tahrir Bangladesh
2 Rabiul-Awwal 1430 H
28 February 2009 M
Bila kita baca secara cermat, inti isi selebaran HT Bangladesh di atas adalah mengajak ummat untuk mewaspadai konspirasi yang dilakukan oleh India dan para antek lokalnya di Bangladesh. Selain itu HT Bangladesh juga mengajak ummat dan para tokoh-tokohnya, khususnya di kalangan militer untuk menjaga persatuan khususnya diantara tentara pemerintah dan tentara perbatasan (BDR) sehingga terjauhkan dari upaya penghancuran dan pelemahan oleh pihak asing. Isi selebaran itu justru menegaskan sikap kritis dan tegas HT Bangladesh terhadap sikap misterius dan diamnya pemerintah terhadap kemungkinan campur tangan India.
2.Hizbut Tahrir adalah organisasi yang dikenal luas sebagai partai politik islam internasional yang anti kekerasan dalam berbagai aktivitasnya. Aktivitas HT adalah bersifat intelektual (penyadaran) dan politik (penggalangan dukungan ummat) untuk menegakkan syariah dan khilafah, sebagaimana di teladankan Nabi Muhammad SAW. Upaya untuk menuduh HT terkait dengan berbagai aktivitas kekerasan dimanapun adalah tindakan yang tidak didasarkan fakta dan jelas adalah bentuk kedustaan.
Hizbut Tahrir berkeyakinan bahwa perubahan yang dicita-citakan harus dimulai dari pemikiran orang-orang dan meyakini bahwa masyarakat tidak dapat dipaksa untuk berubah dengan kekerasan dan teror. Konsekuensinya, Hizbut Tahrir tidak menganjurkan atau terlibat dalam kekerasan. Hizbut Tahrir sangat terikat terhadap hukum Islam dalam seluruh aspek perjuangannya. Hizbut Tahrir adalah entitas intelektual dan politik Islam yang berupaya mengubah pemikiran umat melalui aktivitas intelektual dan politik. Kami memandang bahwa hukum Islam melarang penggunaan kekerasan atau perjuangan bersenjata melawan rezim penguasa sebagai metoda untuk menegakkan kembali Negara Islam.
Banyak sekali artikel yang dipublikasi di beragam saluran media internasional, termasuk di antaranya kantor berita Reuters, Itar-Tass, Pravda, AFP, Al-Hayat, AP dan RFERL, yang dengan jelas menyatakan bahwa Hizbut Tahrir adalah organisasi nonkekerasan yang menolak perjuangan bersenjata atau kekerasan sebagai bagian dari metodologi partai. Hizbut Tahrir bukanlah kelompok ekstrimis. Kelompok-kelompok ekstrimis adalah mereka yang mengeksploitasi rasa takut umat dan memberikan argumen-argumen mentah berdasarkan pemikiran yang lemah dan salah.
3. Kami ingin menegaskan, bahwa apa yang dilakukan HT Bangladesh, sebagaimana HT dimanapun di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia adalah bentuk dari kepedulian HT terhadap berbagai permasalahan ummat dan memberikan solusinya dalam perspektif Islam. Dalam konteks kasus Bangladesh di atas, kami menegaskan bahwa: a) pentingnya persatuan baik pada tubuh ummat dan juga khususnya di elit masyarakat (termasuk militer) untuk mewaspadai dan bersama-sama melakukan perlawanan atas konspirasi yang terjadi dari oleh Negara Kafir Penjajah, seperti India, Inggris dan Amerika Serikat. b) Umat Islam seluruh dunia wajib bersatu untuk bersama-sama berjuang menegakkan syariah dan khilafah. c) menuntut kepada pemerintah Bangladesh pembebasan 27 orang anggota HT Bangladesh dari penahanan yang tidak berdasar tersebut.
Demikian tanggapan kami atas berita di atas. Atas dimuatnya tulisan ini kami sampaikan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wR.wB.
Bandung, 18 Rabiul Awal 1430 H/ 15 Maret 2009
Humas Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat
Luthfi Afandi, SH.
HP: 081320752553
Subhanallah…
Islam tidak dibatasi oleh negara (nation), Islam adalah rahmatan lil’alamiin.
Allahu Akbar!
Demikianlah orang kafir dan munafiq selalu membuat makar, tetapi Allah-lah sebaik-baik pembuat makar. Hizbut Tahrir adalah kelompok Islam terdepan yang mampu menjadi “tangan” Allah SWT dalam membongkar dan mengalahkan makar mereka. Saatnya kita berjuang memenangkan makar Allah dan saatnya HT memimpin umat Islam dengan Syari’ah dan Khilafah. Semoga perjuanga HT dan umat Islam sebagaimana perjuangannya di seluruh dunia dan juga di Indonesia selalu mendapat kemenangan dan pertolongan Allah SWT. Allahu Akbar !!
Mudah-mudahan surat ini dimuat di harian Pikiran Rakyat. Atau memang sudah dimuat?
SEMOGA ALLAH MEMBERIKAN KEMUDAHAN ATAS PERKARA INI.
SEMOGA ALLAH MERIDHAI ATAS PERJUANGAN YANG MEREKA LAKUKAN.
ALLAHU AKBAR.
KAMI SEMUA AKAN MENDOAKAN
penangkapan terhadap pejuang syariat adalah bentuk ketakutan penguasa antek
khilafah harus segera di tegakkan…
ya Allah, engkaulah pemilik kekuasaan, maka hancurkanlah musuh-musuh islam, engkaulah penentu sgala sesuatu, maka satukanlah umat islam, berikanlah pertolongan kapada umat Islam dan mudahkanlah uamt islam bersatu dalam indahnya naungan syariat dan Khilafah ala minhaj an-nubuwah… amin ya rabbal alamin
Allahu Akbar, telah nampak ketakutan pada jiwa…jiwa kaum minafik dan kafir laknatullah, kemenangan islam
telah di depan mata
yaa Allah jagalah saudara kami, kuatkanla Imannya.
yaa Allah hancur leburkanlah persatuan mereka…!!!
alhamdulillah, pernyataan ini sudah dimuat di harian yang sama…
memang inilah rintangan yang harus dihadapi setiap aktivis dakwah dalam penegakan khilafah.
maju terus….ALLAH AKBAR
PERJUANGAN TAKAN PADAM!
KARENA KAMI BERJUANG DEMI MENEGAKAN HUKUM ISLAM!
KAMI TAKAN PERNAH DIAM!
MESKI RIBUAN BORGOL MERANTAI KAMI SUNGGUH KAMI TAKAN DIAM!!
KARENA KAMI UMAT ISLAM!!
ALLOHUAKBAR!!