HTI-Press. Hizbut Tahrir Indonesia Soloraya pada hari Kamis pagi, 26 Maret 2009 menyelenggarakan Halqah Islam dan Peradaban ke-3 dengan tema “Masihkah Berharap pada Demokrasi?”. Acara yang bertempat di Gedung Al Irsyad (Jl. Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon Solo) tersebut dihadiri sekitar lima ratusan peserta. Sebagai pembicara KH Ir. Ahmad Fadholi (DPD HTI Soloraya) dan Ust. Dr. Ir. MR Kurnia, M.Si. (DPP HTI, Jakarta).
Ustad MR Kurnia menyampaikan bahwa demokrasi tidak sekedar prosedural, namun sudah menjadi sistem. Dan sistem hanya khayalan saja bahwa dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Faktanya tidak ada negara manapun yang menerapkan hal tersebut.
Sejatinya, penerapan demokrasi adalah dari pemilik modal, oleh pemilik modal dan untuk pemilik modal. Fakta tersebut didukung oleh data dan berbagai penelitian ilmiah. Sedangkan KH Ahmad Fadholi menyampaikan 5 paradoks demokrasi. Ketika keputusan hukum ditentukan oleh suara mayoritas maka hal tersebut tidak sesuai dengan syariah Islam. Musyawarah dalam Islam hanya dalam masalah kemubahan, bukan permasalahan hukum dan teknis.
Acara semakin memanas ketika dibuka tanya jawab secara langsung maupun melalui sms yang langsung ditayangkan melalui layar. Dengan tangkas para pembicara dapat memberikan jawaban sesuai dengan yang ditanyakan. Acara yang dimulai pukul 9 pagi itu diakhir pukul 11.30 yang ditutup dengan do’a penutup. Insya Allah para peserta mengikuti acara lanjutan besok harinya, Ahad pagi, 29 Maret 2009 di serambi masjid al-Fatih kepatihan Wetan (Depan Kejaksaan Negeri) Solo. (Humas HTI Soloraya)