Fahri Hamzah: PKS Siap Terima Caleg Non Muslim

Jakarta–RoL– Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah mengungkapkan, partainya siap menerima anggota non muslim untuk dijadikan anggota DPR dari PKS dan hal itu merupakan konsistensi atas keterbukaan parpol tersebut. “Kami siap mencalonkan anggota non muslim sebagai anggota DPR dari PKS dan kami juga siap berkerja sama atau berkoalisi dengan partai apa pun dan lembaga mana pun,” kata Fahri saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Fahri yang sedang menghadiri penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Sanur, Bali itu menyatakan kesediaan partainya membuka diri terhadap anggota-anggota yang non muslim juga sebagai konsistensi keterbukaan PKS yang sebenarnya telah dirintis sejak awal.

Selama ini, ia menambahkan, PKS juga telah memiliki anggota DPRD yang non muslim di beberapa daerah. Langkah PKS menjadi partai yang terbuka terhadap semua kalangan/agama di Indonesia itu juga telah disambut positif oleh Sebali Tianyar Arimbawa, tokoh pendeta Hindu di Bali yang biasa disebut Ida Pedanda.

Dukungan tokoh sepuh Hindu di Bali tersebut atas keterbukaan PKS itu dikemukakannya pada saat dialog kebangsaan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di kawasan Pantai Sanur, dengan menyatakan bahwa dirinya siap diajukan sebagai calon legislatif (caleg) dari PKS. “PKS itu yang saya tahu sudah menjadi partai terbuka dari dulu. PKS memahami kemajemukan di negeri ini,” kata tokoh asal Griya Tegeh Amlapura itu.

Lebih lanjut ditegaskannya bahwa wajah Islam yang menghargai pluralitas atau keragaman telah mampu ditampilkan PKS.

Ia juga berpesan agar PKS memegang komitmen untuk tetap menjaga sikap moral dan kepedulian sosial seperti yang ditunjukkan selama ini. Terlebih PKS didominasi kaum muda yang mempunyai waktu lebih panjang dalam berjuang membangun bangsa. Antara/yto

Sumber: http://www.republika.co.id

14 comments

  1. Wajar saja kader kader Jamaah Tarbiyah kemudian keluar dari PKS, sperti Dr Daud rasyid dan H Mashadi. Jangan salahkan kemudian mereka pindah ke HT atau Salafi atau Jamaah Tabligh. Jangan Salahkan umat tak akan percaya lagi sama PKS. Hidayatullah kecewa, ormas-ormas lain juga kecewa. Mana mungkin orang Kristen dan Hindu akan memperjuangkan Syariat Islam. Nurdin, ketua FPKS DPRD RIU dai Radio Robbani tanggal 5 Pebruari mengatakan “….kan semua agama baik, sama-sama anti korupsi, sama-sama menganjurkan kejujuran….”. Waduh PKS sudah menghalalkan pluralisme, sementara MUI mengharamkannya. Kalau PKS sudah menentang Ulama, apa jadinya? Saya sangat sedih. Siapa lagi harapan umat? PKS telah mengkhianati umat. Kasian anak-anak muda KAMMI yang ikhlas dan militan, Mereka tertipu. Ditipu olah pembesar2 PKS. mereka sibuk rekrutmen dan kampanye tapi yang akan duduk di DPR orang Kristen dan para koruptor yang menjual agama. Ya Allah ampunilah kami…

  2. Innaillahi wa inna illaihi raji’un turut berduka cita atas wafatnya idealisme PKS, semoga para pemimpinnya dan pendukungnya diberi hidayah untuk kembali ke jalan yang benar…

  3. Sungguh itu semua tidak pernah dicontohkan oleh sahaba Rasulullah SAW.
    dalam majlis syuro pada zaman sahabat. Mereka tidak pernah megajak orang kafir(baca:non muslim) dan kaum wanita untuk ikut berpartisipasi. Dan sampai sekarang dengan dalih apapun hal iu tetap tidak boleh dilakukan oleh partai islam yang mengaku berasaskan islam.

    boleh jadi seseuatu hal yang kita benci padahal itu baik untuk kita.
    dan boleh jadi sesuatu yang kita cintai padahal iu buruk untuk kita.
    dan Allah maha mengetahui sedang kita tidak mengeahui

    wallahu a’lam bi ash shawab

  4. ….Innal baathilah kaana zahuuqo “sesungguhnya kebathilan itu akan nampak”. Artinya kini telah Allah perlihatkan kebathilan PKS secara telanjang di depan kaum muslimin. Masihkah orang tertipu…??
    Nasib PKS pun akan sama dengan PAN yang tak didukung umat. Amin Rais pernah berkata bahwa terlalu sesak dadanya bila berlandaskan Islam, maka beliau memilih partai terbuka untuk semua golongan. Hasilnya pun nyata semua orang tergabung di dalamnya untuk berlari menjauh. Umat sendiri menghindar, umat orang apalagi…!!! PKS??? nasibnya akan tak jauh berbeda.
    Sadarlah wahai pejuang Islam dengan tipuan yang melenakan.

  5. diniy_faqriy

    Lalu bagaimana sikap Hizbiyin?? Apakah Tarbiyin masih saudara kita?? Apakah Hizbiyin masih tetap mengingatkan Tarbiyin?? Bagaimana Hizbiyin mengingatkan Tarbiyin?? Secara frontal, emosional, atau cara yang santun dn lembut?? Bagaimana pula sikap syabab Hizbiyin jika bertemu (bertatap muka langsung) dengan ikhwah Tarbiyin?? Masya Allah …..

  6. Penjelasan PKS
    Seputar Isu Partai Terbuka dan Caleg Non Muslim

    [pks]Menanggapi isu di media massa dan di masyarakat sehubungan Mukernas PKS di Bali, maka PKS perlu memberikan BAYAN (PENJELASAN) sebagai berikut :

    BAYAN (PENJELASAN) PKS
    Seputar Isu Partai Terbuka dan Caleg Non Muslim

    Assalamu’alaikum wr wb,

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Menanggapi isu di media massa dan di masyarakat sehubungan Mukernas PKS di Bali, maka PKS perlu memberikan BAYAN (PENJELASAN) sebagai berikut :

    1. Mengenai Slogan PKS.
    Slogan Resmi PKS sesuai keputusan Musyawarah Majelis Syuro PKS ke VII di Jakarta, dan dikuatkan kembali dalam Musyawarah Majelis Syuro PKS IX di Bali adalah: Bersih, Peduli dan Profesional.
    Bersih menegaskan aspek moral/kesalehan pribadi.
    Peduli merupakan aspek sosial, kesalehan sosial.
    Profesional adalah kesalehan profesi, memiliki kompetensi, pemikiran keterbukaan sehingga bermanfaat bagi posisi jabatan yang diamanahkan.

    2. Mengenai istilah “Terbuka”.
    Istilah “Terbuka” TIDAK PERNAH menjadi keputusan partai, baik oleh sidang-sidang Majelis Syuro, Dewan Pimpinan Tinggi Partai (DPTP) maupun dalam Khitob Qiyadi (arahan pimpinan).

    PKS tetap sebagai partai dakwah yang berazaskan Islam, memiliki moral Islam, dan syariat Islam wajib dengan konsisten dijalankan oleh setiap pemeluk agama Islam, terutama kader-kader PKS. Sebagaimana kami juga menginginkan setiap pemeluk agama lain juga taat menjalankan agama masing-masing, sebagai kontrol moral yang kuat terhadap pribadi seseorang. PKS berdakwah dengan mengemukakan sikap rahmatan lil’alamien.

    Adapun istilah terbuka sebagai usulan, wacana dan beberapa wawasan yang disampaikan oleh para kader yang berasal dari daerah minoritas muslim, akan dikaji dan didalami.

    3. Sehubungan dengan hal tersebut, maka seluruh jajaran struktur, pengurus dan kader supaya tidak lagi mewacanakan isu ”partai terbuka” untuk menghindari madharat yang lebih besar daripada kemaslahatan yang diharapkan.

    4. Mengenai Caleg dan Pengurus Non Muslim
    Setiap warga negara dapat menjadi Caleg (calon legislatif) atau Pengurus PKS dengan memenuhi persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh ketentuan dan aturan resmi PKS.
    PKS sebagai partai Dakwah, sangat menghormati keberagaman, berbagai macam ras, suku dan agama, mengajak seluruh pihak dan komponen bangsa-untuk bersama-sama bersinergi untuk Pembangunan Bangsa ini.

    Demikianlah Penjelasan ini kami sampaikan, semoga dapat memberi pencerahan kepada seluruh kader dan simpatisan PKS.

    Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

    Billahittaufik wal hidayah.

    Wassalamu’alaikum wr wb

    Jakarta, 06 Februari 2008 M / 28 Muharram 1429 H
    Tertanda

    KH. DR. Surahman Hidayat

    Ketua Dewan Syariah Pusat

    Ir.H. Tifatul Sembiring

    Presiden Partai

    Drs. Suharna Surapranata

    Ketua Majelis Pertimbangan Pusat

  7. Wahai bapak2 terhormat & seluruh simpatisan+ kader2 PKS yg ada di dalam maupun luar negri,sbg saudara yang sayang terhadap saudaranya, saya hanya ingin mengingatkan,mengakui keberagaman bukan berarti membiarkan orang nonmuslim menjadi wakil kaum muslimin menjadi caleg,karena itu berarti menjadikan non muslim sebagai wali.Takutkah kepada Allah,tujuan yg baik haruslah dilakukan dg cara yg baik yg diridloi Allah.Semoga Allah selalu membimbing langkah kita.Amin…

  8. Ujian partai
    Dalam takatul hizby -kitab kedua yang dikaji didalam pembinaan hizbut tahrir- dijelaskan bahwa partai/kelompok/jamaah akan mengalami ujian. Ujian tersebut diantaranya adalah munculnya usulan-usulan yang datang baik dari masyarakat, simpatisan, maupun kader, untuk kemaslahatan ketika partai tampak stagnan. Usulan ini bisa jadi datang dari orang-orang yang ikhlas dan memang ditujukan untuk kemaslahatan baik bagi partai maupun masyarakat. Kondisi stagnan bisa berupa jumlah kader yang kurang meningkat maupun dukungan masyarakat yang masih rendah. Kemudian usulan pun bermunculan, mulai dari usulan mengubah cara (uslub) dan sarana (wasilah) baru sampai ide pemikiran (fikrah) dan metode perjuangan (thariqah) baru. Disinilah kejernihan fikrah dan kejelasan thariqah dari partai akan diuji. Disatu sisi partai harus konsisten terhadap fikrah dan thariqahnya yang diyakini akan mengantarkan pada teraihnya tujuan, disisi lain partai melihat ada kemaslahatan besar dan dapat segera diraih jika fikrah dan thariqah partai diubah. Ketika partai menerima usulan sehingga berubah fikrah dan thaeiqah partai maka partai dalam hal ini dikatakan telah gagal. Mengapa, karena fikrah dan thariqah yang diadopsi partai adalah sesuatu yang didapatkan setelah melalui pengkajian dan analisis yang mendalam sehingga diyakini bahwa hanya dengan itu tujuan partai akan dapat diraih. Namun jika dia berbelok karena ada “iming-iming” ditengah jalan maka partai dalam hal ini telah keluar dari rel dan tidak akan pernah menuju tujuan. Kecuali jika fikrah dan thariqah yang diadopsi partai sebelumnya memang tidak melalui proses pengkajian dan analisis yang mendalam. Gagal dan hancurnya partai dalam hal ini bukan diakibatkan tidak solidnya partai melainkan akibat kekeruhan fikrah dan kekaburan thariqah yang diadopsi partai.
    Untuk mengatasi hal tersebut maka partai harus memiliki fikrah yang jernih dan thariqah yang jelas. Jika tujuan partai adalah untuk kebangkitan umat Islam maka kebangkitan seperti apa harus tergambar jelas. Jika kebangkitan umat adalah terbangunnya negara/masyarakat Islam maka bentuk negara/masyarakat yang seperti apa harus jelas, bagaimana sistem pemerintahan yang mencakup struktur negara, sistem ekonomi, sosial, pendidikan, peradilan, undang-undang yang mengatur hubungan warga negara dan warga negara dengan pemerintah, dll, seluruhnya harus tergambar dengan jelas. Bagaikan seorang arsitek, dimana dia telah jelas sekaligus bisa menjelaskan bangunan yang akan dia bangun sekalipun bangunan tersebut belum berdiri. Kejernihan fikrah dan kejelasan thariqah inilah yang akan menjadikan masyarakat memberikan dukungan riilnya kepada partai, dan akan menjadikan partai kuat menghadapi terpaan ujian-ujian didalam menapaki jalan perjuangannya.

    Kader, pendukung, dan orang yang setuju
    Sangat berbeda antara kader, pendukung, dan orang yang setuju. Termasuk orang yang setuju adalah orang yang sepakat dan tidak menolak tujuan dan gagasan partai. Pendukung adalah mereka yang memberikan sesuatu yang dimilikinya untuk terwujudnya tujuan partai. Sementara kader adalah mereka yang dibina dengan fikrah dan thariqah partai, dipersiapkan terjun ke masyarakat untuk meleburkan ide partai ke masyarakat. Dari sini tampak bahwa orang yang setuju bisa dari kalangan manapun dan atas dasar apapun. Bisa juga non muslim setuju perjuangan syariah dan khilafah karena mereka tahu syariah dan khilafah akan membawa kehidupan mereka lebih baik. Adapun pendukung, maka akan berbeda bergantung bentuk dukungannya. Ada bentuk dukungan yang hanya boleh datang dari muslim, ada juga bentuk dukungan yang bisa datang dari muslim maupun non muslim seperti perlindungan keamanan jiwa kepada aktivis partai yang terancam jiwanya. Akan tetapi untuk kader, maka dia mutlak dari orang-orang yang se-ideologi. Karena mereka adalah orang-orang yang dibina dengan ide partai (Islam) dan siap diterjunkan ke masyarakat. Untuk memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah diperlukan keimanan yang kuat, dan ini tentu sesuatu yang tidak ada dalam diri non muslim. Kalau pun ada tentunya mereka sudah masuk Islam.
    Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Islam hingga tegaknya daulah di Madinah pernah mendapatkan dukungan/pertolongan dari non muslim, seperti pertolongan raja najasyi maupun orang nasrani ketika peristiwa tha’if. Sementara dukungan kepada Rasul untuk berkuasa dan menerapkan Islam hanya beliau terima dari mereka yang se-ideologi dengan Rasulullah. Adapun untuk sahabat (kader rasulullah) maka seluruhnya adalah muslim. Harus diingat pula bahwa orang yang setuju dari kalangan non muslim ketika masa partai berjuang tidak akan signifikan, baru akan signifikan setelah syariah dan khilafah tegak, karena pada saat itulah mereka orang non muslim benar-benar bisa merasakan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dalam daulah Islam sebagaimana sejarah Islam telah menceritakan hal itu.

  9. Wallahu a’lam bi ash-showab….. Khilafah lah yang akan menghentikan terjadinya Khilaf-Khilaf yang dilakukan umat.. Tapi jikalau hizb-hizb terus berbantah-bantahan begini, Khilafah kapan tegaknya…!? Walau bagaimanapun juga, harap dijaga etika dalam berbeda pendapat meskipun perbedaan itu sangat tajam… Adab, akhlaq, dan etika wajib dijaga… Laa izzata illa bil UKHUWWAH !!!

  10. apa itu azas islam? apa itu moral islam? dan apa itu syari’at islam?
    kaburo maqtan ‘indallohi an taquulu ma laa taf’alun.
    mengatakan apa-apa yang gak kita amalkan aja dosanya angat besar, apalagi mengatakan apa-apa yang gak kita ketahui dan fahami.

    wahai para sahabat, tolong! sebelum kamu memutuskan sesuatu, cari dulu hukumnya dalam syari’at islam(Al-Qur’an dan As-sunnah). jadikanlah syari’at sebagai tolak ukur baik dan buruknya suatu perbuatan, jangan hanya mencari manfaat saja(sebanyak-banyaknya dukungan/suara). jangan sampe terjebak demokrasi dan pluralisme.

    jazakumullah khairan katsiro.

    wassalamu’alaikum.

  11. Akhirnya….guna kepentingan dunia cita cita luhur menggapai ridho Illahi tergadaikan.

  12. Semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada kita jalan yang lurus, jalan orang yang Dia beri nikmat, bukan jalan orang yang Dia Murkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.

    Ya..Rabbal Alamiin, tampakkanlah yang salah itu salah dan yang benar itu benar.
    Jadikanlah kami hambaMu yang shalih, senantiasa mengambil islam sebagai pedoman hidup. Jadikanlah kami orang yang berkesempatan menyaksikan tegaknya khilafah dan menjadi bagian dari orang yang memperjuangkannya.
    Semoga matinya kami tidak seperti matinya orang jahiliyyah. Aamiin

    “…Man maata walaisa fii unuqihi baiatun maata miitatan jahiliyyatan” (al-Hadits)
    “Barangsiapa mati dalam keadaan tiada baiat (seorang khalifah) di pundaknya, maka matinya adalah mati jahiliyyah”

    “Islam datang dalam keadaan terasing, dan akan kembali terasing seperti keadaan semula. Maka, berbahagialah orang2 yang terasing”

    Ayo gurbah al-Islam, bersatulah…
    Allahu Akbar !!!

  13. abi dzikri habibullah

    Buat kader Dakwah & simpatisan PKS
    Diatas sudah jelas bahwa PKS adalah tetap istiqomah untuk menjadi partai dakwah yang Bersih,Peduli dan Profesional, kata terbuka hanya wacana belaka. Jangan terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang akan merenggangkan barisan dakwah kita. Yakinlah para ustadz-ustadz kita itu hati-hati didalam mengambil keputusan. Jangan ragu wahai engkau kader PKS dan simpatisan dukung terus partai dakwah ini.Luruskan Niat, Rapatkan Barisan,untuk meraih kemenangan dakwah ini. Allahu Akbar……..Allahu Akbar……Allahu Akbar.

    by
    abi dzikri habibullah

  14. sesungguhnya kebatilan akan segera dinampakkan oleh Allah dan kebenaran dimenangkan wahai saudaraku seiman dan seakidah khususnya abi dzikri habibullah….al aslu fil af’ali attaqoyyidiu bi hukmis syar’i (asal sebuah perbuatan itu terikat dengan syariat islam) termasuk dalam berpolitik Rosululluh SAW memberi contoh dengan sangat gamblang bahwa Nabi tidak pernah mengambil non muslim sebagai bagian dari motor penggerak dakwahnya…hanya yang sefikrah dan seaqidah saja yang menjadi militannya yaitu para sahabat ra…semoga Allah menunjukkan kebenaran kepadamu aamiin wallahu a’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*