HTI Press, Kota Malang (29/1/2017). “Jika diibaratkan umat Islam saat ini seperti orang yang sedang sakit, dimana hidupnya sangat bergantung kepada obat, kanapa umat ini lemah? Karena terlalu Cinta dunia dan takut mati” demikian paparan pembuka yang disampaikan Ust Salman Farras dalam Kajian Islam Islam Rahmatan Lil ‘Alamin (IRA) sesi 2 yang digelar oleh HTI DPC Lowokwaru Kota Malang. Kajian yang dilaksanakan pada hari Ahad (29/01/2017) jam 09.00—11.00 WIB ini dihadiri sekitar 30 peserta. Kajian IRA mempersembahkan tema “Syariat Islam Menjaga Negara dari Intervensi Asing dan Ideologi Asing” ini dilangsungkan di Ruko Sukarno Hatta Indah Blok E3 Kota Malang.
Dalam presentasinya Salman menegaskan dewasa ini umat Islam ada dibawah cengkraman idiologi asing baik dari kapitalisme atau sosialisme. Adapun dampak buruknya Indonesia saat ini sistem kehidupannya baik dibidang politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial, hukum dan keamanan mulai merosot. Salman mencontohkan dibidang sosial walau 72 tahun kita merdeka tapi 28,01 juta jiwa masih berada di bawah garis kemiskinan, Namun patut disayangkan di tengah kemiskinan, pejabatnya justru hidup mewah & boros. Misal: Untuk anggaran reses dlm rangka menyerap aspirasi, seorang anggota DPR mendapatkan anggaran Rp. 1,125 M / tahun (Rp. 225 jt x 5 reses), dan masih banyak lagi contoh lainnya
Salman memberikan solusi “Untuk menyelesaikan krisis multidimensi yang diakibatkan cengkraman ideologi asing tersebut adalah dengan menegakkan syariah dan khilafah”. Khilafah ibarat perisai, sebagaimana sebuah hadist: Sesungguhnya Imam itu adalah perisai. Umat akan diperangi dari belakangnya dan akan dijaga olehnya. Jika ia memerintahkan taqwa kepada Allah dan berbuat adil maka ia akan akan mendapatkan pahala (yang sangat besar). Namun jika memerintahkan selain itu maka ia akan mendapat dosa karenanya. HR.Muslim, pungkasnya.[]MI Malang-Salim