Teroris Budha di Myanmar Umumkan Operasi Pembersihan Terhadap Kaum Muslim

1-atusan-biksu-budha-myanmar-menggelar-demontrasi-menolak-keberadaan-muslim-rohingya-_120903111809-946Penasihat keamanan nasional di Myanmar, Thaung Tun, pada 15/02/2017, mengumumkan penghentian operasi militer terhadap Muslim di wilayah Islam Rakhine (Rakan), yang didominasi teroris Budha Myanmar selama empat bulan, dan dengan bangga mengakuti bahwa tentara telah melakukan kejahatan terhadap kaum Muslim dengan dalih operasi pembersihan. Dia mengatakan: “Situasi di bagian utara Rakhine sudah stabil saat ini, sehingga operasi pembersihan yang dilakukan oleh tentara sudah dihentikan.”

PBB menyebut apa yang terjadi di sana sebagai tindakan-tindakan “yang masuk dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pembersihan etnis.” PBB menyatakan bahwa “sekitar 69 ribu kaum Muslim Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh”, yaitu sejak bulan Oktober 2016, di mana tentara teroris Budha mulai serangannya terhadap kaum Muslim.

Perlu diketahui bahwa serangan terhadap kaum Muslim dan genosida kaum Muslim di Myanmar telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan itu benar-benar diintensifkan dalam beberapa tahun terakhir, dalam upaya untuk mengusir kaum Muslim yang dianggapnya sebagai warga asing. Padahal semua tahu bahwa mereka adalah orang-orang pribumi (warga asli) yang telah meninggalkan kehidupan jahiliyah Budha, dan masuk dalam Islam sejak zaman Abbasiyah Khalifah Harun al-Rasyid, dan mereka hidup dalam keselamatan dan keamanan selama periode Khilafah, hingga datangnya Inggris dan menjajah negeri dan memperkuat teroris Budha untuk melawan kaum Muslim. Sementara para penguasa kaum Muslim saat ini, tidak peduli sama sekali atas apa yang terjadi dengan kaum Muslim di sana, di mana mereka tidak memprotes dan tidak memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan rezim kriminal ini. Untuk wajib memutus kekuasaan mereka dan mengembalikan Khilafah Rasyidah yang akan melindungi kaum Muslim dari orang-orang kafir yang membencinya (kantor berita HT, 20/2/2017).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*