Kekerasan Bersenjata – Teror Sesungguhnya di Amerika

senjataPada hari Senin 10 April dua orang tewas dalam penembakan di sebuah ruang kelas di sebuah SD di San Bernardino, California.

Para korban, seorang guru perempuan dan tersangka, keduanya adalah orang dewasa. Dua siswa juga berada dalam kondisi kritis.

Kepala polisi Jarrod Burguan menggambarkan insiden tersebut sebagai upaya tersangka untuk melakukan “pembunuhan dengan bunuh diri”.

Kekerasan yang mengerikan ini bukan hal yang tidak biasa di Amerika. Amerika Serikat memiliki hubungan cinta dengan senjata, yang telah menghancurkan masyarakat dan ribuan nyawa.

Hak untuk memiliki senjata dianggap sakral dalam Amandemen Kedua Konstitusi AS, dan dengan keras dipertahankan oleh kelompok-kelompok lobi seperti National Rifle Association, yang mengatakan bahwa keanggotaannya melonjak menjadi sekitar lima juta setelah terjadinya penembakan sekolah di Sandy Hook.

Hingga tahun ini, menurut arsip kekerasan senjata, telah terjadi 16.114 insiden bersenjata, dimana:

  • 4050 orang mati
  • 165 anak-anak berusia antara 0-11 tewas atau teruka
  • 820 remaja tewas atau teruka
  • 90 penembakan massal
  • 689 penyerangan ke rumah

Pada tahun 2016, 15.078 orang tewas karena insiden yang terkait senjata dimana 385 adalah penembakan massal. Suatu penembakan massal didefinisikan sebagai insiden penembakan tunggal yang membunuh atau melukai empat orang atau lebih, termasuk si penyerang.

Statistik dari budaya senjata di Amerika menimbulkan kemarahan. Begitu banyak orang yang tewas setiap tahun akibat tembakan di AS sehingga jumlah korban tewas antara tahun 1968 hingga 2011 melebihi jumlah korban dari semua peperangan yang pernah dilakukan oleh negara itu. Menurut penelitian PolitiFact, ada sekitar 1,4 juta orang yang tewas akibat senjata api pada masa itu, dibandingkan dengan 1,2 juta orang yang tewas di AS dalam konflik Perang Kemerdekaan ke Irak.

Tidak ada angka resmi ada tapi diperkirakan terdapat sekitar 300 juta senjata di AS, yang dipegang oleh sekitar sepertiga penduduk. Jumlah senjata itu hampir cukup untuk setiap pria, wanita dan anak di negara itu.

Kekerasan bersenjata dan terorisme:

AS menghabiskan lebih dari satu triliun dolar per tahun dalam membela diri melawan terorisme, yang membunuh sebagian kecil dari sejumlah orang yang dibunuh oleh kejahatan bersenjata biasa.

Menurut data dari Departemen Kehakiman AS dan Dewan Urusan Luar Negeri, 11.385 orang tewas rata-rata per tahun dalam insiden senjata api di AS antara tahun 2001 hingga 2011.

Pada periode yang sama, rata-rata 517 orang tewas setiap tahun dalam insiden yang terkait teror. Dengan mengabaikan tahun 2001, ketika 9/11 terjadi, perhitungan itu menghasilkan rata-rata korban tewas tahunan hanya 31 orang.

Amerika Serikat mempromosikan dirinya sendiri ke seluruh dunia sebagai penyokong kehidupan manusia dan perusak ‘senjata pemusnah massal” tapi di negaranya sendiri merupakan sebuah negeri yang berbahaya. Mereka memuji-muji kepemilikan senjata dan telah diabadikan dalam konstitusinya.

Memang, Amerika tidak dalam posisi untuk melakukan menyokong apapun untuk setiap bagian dunia-terutama ketika menyangkut kekerasan dan kehidupan manusia. Negara itu bahkan tidak mampu memberantas kekerasan dan melindungi kehidupan manusia di dalam negerinya sendiri, apalagi di bagian dunia yang lain.

 إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُولِي الْأَبْصَارِ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.” (QS An-Nur [24]:44)

Penembakan San Bernardino: Dua orang tewas di SD California

Dua orang tewas dalam penembakan di kelas sekolah dasar di San Bernardino, California, menurut polisi.

Para korban, seorang guru perempuan dan tersangka, keduanya adalah orang dewasa, kata polisi Letnan Mike Madden. Dua siswa juga dalam kondisi kritis, dia menambahkan.

Kepala polisi Jarrod Burguan menggambarkan insiden tersebut sebagai upaya tersangka untuk melakukan “pembunuhan dengan bunuh diri”.

Penembakan itu terjadi pada pukul 10.30 waktu setempat

Burguan men-tweet tidak lama setelah insiden itu bahwa tersangka “dilumpuhkan” dan “tidak ada ancaman lebih lanjut”. Sekolah itu segera dievakuasi.

Penembakan itu terjadi di ruang kelas North Park Elementary School di San Bernardino county, 60 mil (96km) timur Los Angeles.

Polisi mengatakan mereka percaya bahwa sang guru dikenal oleh pria bersenjata itu.

Diperkirakan bahwa dua anak terluka, yang kemudian diterbangkan ke rumah sakit, dan bukan menjadi target si pembunuh.

Identitas orang-orang yang terlibat belum dirilis.
Lebih dari 600 siswa dipindahkan dengan bus ke Cajon High School yang terdekat, di mana mereka kemudian bertemu dengan orang tua mereka.

“Operasi Polisi terus mengamankan wilayah tersebut,” kata Burguan sebelumnya di Twitter, sambil menambahkan: “Namun, kami percaya ancaman telah diatasi.” (rz)

Sumber: http://www.hizb.org.uk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*