ICRC: Dokter Terlibat Penyiksaan Tahanan CIA

Pekerja kesehatan terlibat dalam penyiksaan terhadap para tahanan yang disangka sebagai teroris di penjara rahasia badan intelijen AS (CIA) yang ada di luar AS. Mereka telah melanggar kode etik medis. Demikian diungkapkan Palang Merah Internasional (ICRC) dalam laporannya, Selasa (7/4).

Laporan ini didasarkan pada wawancara yang dilakukan ICRC dengan 14 tahanan pada 2007. Mereka merupakan tahanan yang disiksa di penjara-penjara rahasia CIA sebelum akhirnya mereka dikirimkan ke penjara Guantanamo. Penyiksaan dilakukan untuk memaksa para tahanan melakukan perbuatan yang dituduhkan kepada mereka.

ICRC mengungkapkan keterlibatan para pekerja kesehatan itu, dokter dan psikolog, dilakukan melalui pemantauan kondisi tahanan ketika disiksa para interogator. ”Mereka juga memberi masukan kepada interogator untuk menyesuaikan jenis siksaan dan melanjutkan atau menghentikan penyiksaan,” demikian laporan ICRC.

Seorang tahanan mengungkapkan bahwa ada pekerja kesehatan yang melakukan pemeriksaan terhadap tingkat oksigen darahnya ketika ia disiksa dengan metode //waterboarding//, yaitu jenis siksaan yang membuat tahanan merasa ditenggalamkan dan panik. AS menyatakan itu merupakan salah satu teknik interogasi.

Para tahanan lainnya menceritakan bahwa ketika mereka disuruh berdiri dengan kedua lengannya yang terborgol di letakkan di atas kepala selama dua atau tiga hari, seorang dokter mengukur besarnya pembengkakan yang terjadi pada kaki mereka. Kemudian dokter itu akan memberikan tanda agar mereka diizinkan untuk duduk.

Laporan itu merekam pernyataan para tahanan yang mengatakan mereka dipukul dan ditendang, dibiarkan telanjang dalam waktu lama, tak diizinkan tidur, diperdengarkan suara musik bervolume tinggi, dan ditempatkan di ruangan bersuhu dingin. Mereka juga tak mendapatkan makanan padat kecuali bisa bekerja sama dengan interogator.

Seorang tahanan menambahkan, ia diminta dalam keadaan meringkuk dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak yang tak mungkin baginya untuk berdiri.”Penyiksaan ini bertentangan dengan hukum internasional dan keterlibatan pekerja kesehatan dalam proses itu juga melanggar standar etika medis internasional,” demikian ICRC.

Keempat belas tahanan itu anggota Alqaidah yang menjadi tersangka terorisme, termasuk pelaku serangan 11 September 2001 dan pemboman kelab malam di Bali pada 2002. Mereka ditahan CIA selama lebih dari tiga tahun di tahanan isolasi dan tak diizinkan saling berinteraksi ketika ICRC mewawancarainya di Guantanamo pada November 2007.

Menurut ICRC, pengakuan para tahanan itu bisa dipercaya sebab mereka mengungkapkan pengakuan yang sama atas perlakuan yang mereka terima, termasuk apa yang dilakukan para pekerja kesehatan. Laporan yang ditulis pada 2007 ini dimuat di situs New York Review of Books pada Senin (6/4) malam oleh jurnalis bernama Mark Danner. (republika online)

One comment

  1. Laknat Allah atas seluruh orang kafir, penyiksa muslim, kehinaan dan kerugian dunia akhirat atas musuh-musuh biadab yang bengis dan keji. Azab keras dan pedih semoga ditimpakan atas orang-orang kafir hina itu. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pembalas tipu daya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*