Meski Dihalang-halangi, Mapara di Makassar Sukses

mapara makassarMeski dihalang-halangi, Masirah Panji Rasulullah SAW (Mapara) Sulawesi Selatan sukses dilaksanakan di Jalan Sudirman Karebosi Kota Makassar. “Alhamdulillah, atas izin dan pertolongan Allah SWT semua bisa dilalui dan keluar dari berbagai kesulitan dan Mapara sukses dilaksanakan,” ujar Humas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulsel Dirwan Abdul Jalil kepada mediaumat.com, Selasa (18/4/2017).

Kegiatan yang bertema “Khilafah Kewajiban Syari’, Jalan Kebangkitan Umat”, sedianya dilaksanakan di lapangan Karebosi harus mengalami perubahan secara mendadak karena  upaya untuk menggagalkannya sangat kuat yang melibatkan banyak pihak. Dan yang lebih tajam adalah adanya penangguhan izin penggunaan lapangan Karebosi -2 H dengan surat berkop Dinas Pemuda dan Olah Raga yang diterima pada Jumat 14 April 2017, padahal sebelumnya sudah mendapat izin an.Walikota Makassar di ttd Sekda tertanggal 09 April 2017.

Setelah menghubungi pihak-pihak terkait atas penangguhan tersebut, HTI Sulsel tetap akan melaksanakan kegiatan tersebut karena semua adalah bagian dari aspirasi umat yang diatur UU yang tidak boleh dihambat, sehingga pada saat pelaksanaannya kegiatan diatur dengan meminta peserta hadir shalat subuh berjamaah dan tabligh akbar di Masjid Al-Markaz Al-Islami.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan longmarch menuju Karebosi. Namun karena terjadi penghadangan oleh ratusan personil kepolisian dari berbagai satuan maka aksi dilanjutkan dengan orasi-orasi sembari melakukan komunikasi yang baik dan terus menyampaikan orasi dan tausiyah akibat dari menghalangi dakwah di jalan Allah. Setelah negosiasi sekitar dua jam, barikade puluhan mobil brimob dan barakuda yang menutup pintu Al-Markaz akhirnya bisa diberikan jalan untuk longmarch.

Ribuan peserta Masirah Panji Rasulullah SAW melantunkan Shalawat Badar yang memenuhi jalan Protokol Jalan Masjid Raya dan jalan Gunung Bawakaraeng berjalan menuju Karebosi dengan mengusung Panji-panji Rasulullah SAW Liwa dan Rayah. Liwa (bendera) berwarna putih bertuliskan kalimat Laa Ilaha Illallah dan Rayah (panji) berwarna hitam bertuliskan kalimat Laa ilaha Illallah. Kegiatan mendapat perhatian warga Makassar.

Sementara itu ribuan peserta yang tidak sampai informasi dengan perubahan tersebut datang ke Karebosi namun karena ada acara yang didisain dengan persiapan hanya dua hari yakni acara seni dan budaya yang menggeser kegiatan Mapara  dan dijaga ketat oleh aparat. Padahal tempat belum ada pembatalan hanya penangguhan. Sehingga peserta Masirah memenuhi jalan Jendral Sudirman Karebosi yang tumpah sambil melantunkan shalawat badar meski harus bersabar menunggu sekitar tiga jam dari datangnya peserta yang longmarch dari al-Markaz.

“Bagaikan kaum Anshar menyambut Muhajirin dengan lantunan shalawat mengharu biru dengan lautan manusia puluhan ribu menyatu memenuhi jalan Jendral Sudirman. Allahu Akbar semua telah diatur oleh yang Maha Kuasa dan justru kegiatan memberi kesan yang mendalam dengan situasi seperti itu,” pungkasnya. (mediaumat.com, 18/4/2017)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*