Pada tanggal 31 Maret kantor berita Angola Angop News Agency melaporkan bahwa pemerintah Angola khawatir terhadap ekspansi Islam dan konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkannya dalam organisasi-organisasi dan struktur masyarakat Angola.
Berbicara di hadapan perwakilan komisi enam Rapat Nasional, yang mengunjungi fasilitas-fasilitas Institut Nasional Studi-studi Agama – National Institute of Religious Studies (INAR), menteri Kebudayaan Rosa Cruz e Silva mengutarakan kekuatirannya mengenai pertumbuhan dan peningkatan jumlah pengikut agama Islam ini di Angola.
“Kekhawatiran kami adalah mengenai ekspansi Islam dan konsekuensi-konsekuensinya yang mungkin diakibatkannya pada organisasi dan struktur masyarakat Angola, ” katanya.
Dalam pidato balasan, National Institute for Religious Affairs (INAR), Fátima Viegas, megatakan bahwa sedang dalam penelitian untuk menentukan seberapa jauh Islam telah berakar dalam masyarakat Angola. (khilafah.com)
Islam bukanlah ancaman, tapi diturunkan sebagai problem solving permasalahan umat manusia, dalam perkara penyembahan, perekonomian, perpolitikan, pemerintahan, sosial, pendidikan, pidana, dan sebagainya. Tapi Kapitalisme, sekulerisme, demokrasi lah yang justru harusnya dipahami sebagai ancaman, musuh umat manusia, racun mematikan yang menyengsarakan, menciptakan kekacauan, kehinaan, kemiskinan, krisis sosial ekonomi dan politik di banyak kawasan!
khawatir? mesti’a bersyukur klo islam datang. Islam=salam=selamat