Krisis Qatar: Ancaman Lebih Lanjut Saat Turki Pertimbangkan Penempatan Pasukan

A sign indicating a route to Qatar embassy is seen in ManamaArab Saudi, Mesir dan negara-negara Teluk telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam sebuah langkah terkoordinasi pada hari Senin.

Parlemen Turki tampaknya sedang menggodok undang-undang yang cepat disahkan yang bisa mengizinkan pasukannya ditempatkan ke sebuah pangkalan militer di Qatar, dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di Teluk.

Para pejabat dari Partai AK yang berkuasa dan oposisi nasionalis mengatakan bahwa undang-undang tersebut akan memungkinkan pasukan untuk dikirim ke markas Turki di Qatar, di tengah laporan bahwa Turki juga akan menawarkan bantuan pangan dan darurat ke negara tersebut.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar dan menutup wilayah udara mereka untukpenerbangan komersial pada hari Senin, karena tuduhan negara itu membiayai kelompok militan.

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam sebuah langkah terkoordinasi pada hari Senin, dimana Yaman, pemerintah yang berbasis di Libya timur dan Maladewa menyusul langkah itu kemudian.

Qatar sedang dalam pembicaraan dengan Iran dan Turki untuk mengamankan pasokan makanan dan air di tengah kekhawatiran kemungkinan adanya kekurangan, Reuters melaporkan pada hari Rabu.

“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Turki dan Iran dan negara-negara lain,” kata pejabat tersebut, yang tidak mau disebut namanya karena sensitivitas masalah ini, dan menambahkan bahwa pasokan tersebut akan dibawa melalui penerbangan kargo oleh Qatar Airways.

Hamas menyatakan keterkejutannya pada hari Rabu atas permintaan Arab Saudi agar Qatar mengakhiri dukungannya untuk gerakan Palestina.

Qatar mengatakan pada hari Selasa bahwa ultimatum lain yang dikeluarkan oleh Arab Saudi dan sekutunya – adalah agar warga emirat itu meninggalkan kerajaan Saudi pada pertengahan Juni – yang merupakan pelanggaran HAM sehingga memerlukan intervensi PBB.

Amerika Serikat masuk lebih jauh ke dalam krisis ini pada hari Selasa ketika Presiden Donald Trump secara efektif mendukung blokade negara-negara Teluk terhadap Qatar.(middleeasteye.com, 7/6/2017)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*