Rencana “Ruang Aman” Bagi Kaum Muslim Menimbulkan Kegaduhan di Australia

muslim aussieProposal yang diajukan oleh kelompok Muslim Australia untuk mendapatkan “ruang aman” agar anak-anak muda Muslim dapat membahas dan berdiskusi berbagai isu, telah menimbulkan kegaduhan “kontroversial” di Australia. Di mana Dewan Islam Victoria (ICV) mengatakan bahwa diskusi tersebut akan memberikan “penghormatan terhadap pandangan anak-anak muda, serta membahas dan menantang secara rasional.”

Akan tetapi, Daniel Andrews, Menteri Utama Pemerintah Negara Bagian Victoria, Melbourne, mengatakan bahwa dirinya “sangat terganggu” dengan usulan tersebut, di mana menurut dia hal ini justru bisa “menciptakan orang menjadi radikal”. Pada awal pekan ini, Victoria telah terguncang karena serangan yang diduga memiliki hubungan dengan (terorisme). Di mana seorang pria bersenjata bernama Ya’kub Khairi membunuh seorang pria dan melukai tiga anggota polisi, serta mengambil wanita sebagai sandera selama pengepungan di sebuah gedung apartemen pada Senin malam (5/6), kemudian polisi membunuhnya.

Australia telah mencegah sejumlah serangan (ekstremis) di wilayahnya dalam beberapa tahun terakhir, dan telah meningkatkan kewaspadaan di tengah kekhawatiran akan kembalinya warga Australia yang berjuang untuk kelompok militan bersenjata di Suriah. Dewan Islam Victoria (ICV), yang mewakili sekitar 200.000 Muslim di Victoria mengatakan bahwa masyarakat Muslim menderita masalah mental dan lainnya karena banyaknya masalah kecurigaan yang dihadapinya. Dewan juga merekomendasikan penyelidikan parlemen terkait kebebasan beragama, dan mendanai sejumlah inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat lokal—di mana Dewan mengatakan bahwa sumber keuangan saat ini utamanya difokuskan pada upaya nasional untuk menghadapi aksi-aksi (ekstremis) kekerasan.

Juru bicara Dewan Islam Victoria (ICV), Adel Salman, mengatakan bahwa mereka tidak menganggap usulan “ruang aman” tersebut sebagai kontroversial. Sebab ini adalah praktek yang sudah digunakan untuk membantu kaum muda di negara-negara di seluruh dunia. Salman menegaskan bahwa “Ini tentang praktek yang baik karena anak-anak muda memerlukan ruang untuk mengekspresikan pandangan mereka di lingkungan yang aman … di mana mereka merasa bahwa pandangan mereka perlu dihargai, serta mereka dapat menantang dan menghadapi pendapat yang dikemukakannya dengan rasa hormat.”

Salman menambahkan bahwa ruang tersebut dapat “dilakukan dengan para spesialis yang bisa menciptakan cara santun, dan memahami bagaimana pembicaraan itu diarahkan.” Salman mengecam sejumlah “headline” yang menyebut proposal ini dengan “ruang kemarahan” dan “ruang kebencian”, dimana ia mengatakan bahwa apa yang mereka usulkan ini telah disalahpahami oleh media. Namun, Daniel Andrews, Menteri Utama Pemerintah Negara Bagian Victoria, mengesampingkan kemungkinan untuk mendanai inisiatif tersebut (kantor berita HT, 12/6/2017).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*