Dukung Imam Perempuan, Bangun Masjid Liberal di Oxford

Menurut koresponden keagamaan The Times, Rut Hill, dalam minggu ini terdapat bola salju bahwa seorang cendekiawan Muslim asal Afrika Selatan, DR. Harji mendukung hak perempuan untuk menjadi seorang imam.

DR. Harji sekarang telah mengumpulkan dua juta pound untuk membangun masjid liberal yang pertama di kota Oxford, Inggris. Ia berharap nantinya yang menjadi imam di sana adalah seorang perempuan yang akan memimpin pelaksanaan shalat berjamaah yang dicampur antara laki-laki dan perempuan.

DR. Harji bukan kali ini saja membuat kontroversi, sebelumnya ia juga pernah menulis pada kolom utama di sebuah surat kabar ketika ia meminta seorang cendekiawan perempuan sekaligus tokoh gerakan gender Amerika, Aminah Wadud untuk menjadi imam shalat Jum’at di Pusat Pendidikan Islam Oxford. Konon shalat Jum’at itu diikuti tidak kurang dari tiga ratus umat Islam. (mb/kantor berita HT)

6 comments

  1. itulah tanda tanda lemahnya pemikiran dan iman umaat islam.
    kaum kafir pasti senan atas hal ini.
    jika tidak ada KHILAFAH yang akan meluruskannya
    maka lama kelamaan keimanan ummat islam akan hilang.
    .
    sungguh dunia sedang membutuhkan khilafah

  2. yuriiduuna ayyuthifuuna nuurallahi bi afwahihim, ya’ballahu illa ayyutimma nuurahu… ( mereka hendak memadamkan nur(din ) allah dengan mulut – mulut mereka, sementara allah tidak menghendakinya malah allah menyempurnakannya). saatnya berjuang tegakkan dienullah dalam bingkai khilafah. allahu akbar!

  3. sungguh terlihat jelas upaya orang yang tidak menyukai islam dengan berpura pura menjadi tokoh islam kemudian menghancurkan islam

  4. ass, luar biasa gilanya, tapi saya mengganggap ni sudah jauh dari sunah rasullullah saw.

  5. ass, ni dia permasalahan kita hari ini. pemikiran dr itu sebanarnya sudah pemikiran yahudi. maka dari itu kita harus memperbaiki diri, teman, kerabat, masyarakat indonesia. dengan memberikan mereka tarbiyah, bukan mengalu-alukan khilafah terlebih dahulu. ada pekerjaan yang paling besar sebelum kita menuju khilafah itu. kita harus mentarbiyah/ memberi pengetahuan islam bagi bangsa ini. dan tujuan akhir kita bukan lah khilafah. tapi islam menjadi guru bagi seluruh peradaban dimuka bumi ini (ustaziatun alam). yakin lah pasti kita bisa kalau kita mau, dan saya yakin HARAPAN ITU MEMANG MASIH ADA. ALLAHHU AKBAR…

  6. Karaeng Gerlong

    Kita mungkin senang dengan pesatnya perkembangan pemeluk Islam di Amerika dan Eropa, namun disisi lain kita juga harus waspada dengan lapisan-lapisan atau sekelompok orang yang masuk Islam dengan pemahaman Islam yang disoriented. Jauh hari sebelumnya Elijah Muhammad, seorang Afro Amerika, mendakwahkan Islam dengan gerakan Nation of Islam. Sekalipun ia sempat memiliki banyak pengikut, tapi ia menyebut dirinya adalah nabi baru. Gerakan Ahmadiyah di Inggris pun tidak sedikit mengIslamkan orang-orang yang tadinya non-Islam. Ini yang harus kita kritisi dan harus kita hancurkan, yaitu seruan-seruan Islam yang menyesatkan para muallaf. Di Amerika sendiri seruan terhadap Islam seringkali dikaitkan dengan wacana demokrasi, pluralisme-liberalisme, HAM, kesetaraan gender, toleransi, keadilan sosial; sehingga seakan-akan Islam mengiyakan ide yang berasal dari Zionis tersebut. Karenanya pemahaman fiqh muallaf-muallaf Amerika sangat minim. Anda bisa melihat di youtube.com muslimah-muallaf sholat sambil mengenakan jins, berbaju ketat, dan berkerudung asal-asalan.Menurut pendapat saya, ini justru sangat berbahaya ketika gelombang kerinduan terhadap Islam Kaaffahmakin membesar, para muallaf ini menjadi penentangnya karena ketidaktahuan tentang Islam dan kaburnya pemahaman Islam yang pertama kali menghampiri mereka. Karenanya kita perlu Khilaafah yang akan mendakwahkan syariah dengan benar dan menyeluruh sehingga seperti sabda Rasul kelak semua pintu rumah di dunia ini akan dimasuki oleh dakwah IslamKHILAFAH IS ONLY MATTER TIME

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*