Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Pemilu 2009 terancam karena pemerintah dan KPU dinilai tak netral (Kompas, 15/4)
Komentar:
(1) Yang jelas-jelas terancam adalah nasib umat Islam dan negeri Islam, bernama Indonesia, karena nasibnya tidak pernah berubah;
(2) Islam, umat Islam dan negeri ini pun benar-benar terancam dalam cengkeraman penjajah melalui partai, politisi dan penguasa oportunis yang mengabdi kepada kepentingan asing dan sistem sekuler-kapitalisnya.
Kalau begitu Partai-Partai yang ada adalah BUDAKNYA SEKULER-KAPITALIS. Makanya nasib kami tidak berubah,…
Umat memang sedang terancam sejak runtuhnya Khilafah 3 maret 1924, akan tetapi tdk sadar krn belum menyadari keteramcamannya (blum memiliki keadaran Islam yg Kaffah/ideologis), sadarlah wahai Umat! Allahu Akbar.
nasib bangsa ini tidak akan berubah kalo akar masalahnya tidak diubah,,
dan akar masalahnya adlah sekulerisme dan kapitalisme.
yang pasti terancam kena azab Allah, karena sudah lancang mengambil hak Allah dalam pembuatan hukum. na’udzubillah
Pemilu hanya sarana untuk melanggengkan sistem sekuler. Berapa banyak dan mahalnya cost yang dikeluarkan mendorong para caleg menghalalkan segala cara untuk tampil sebagai pemenang democrazy. Saatnya potensi umat digerakkan untuk memiliki pemikiran, pemahaman dan perasaan yang kuat untuk melakukan perubahan shg timbul kesadaran umum dengan kekuatan fondasi Aqidah – syariah – dan khilafah yang dapat menyelesaikan simpul besar permasalahan umat untuk mengemban dan melanjutkan kehidupan islam. Allaahu akbar !!!!
Jadi, selama ini kita dikibulin para budak kapitalis? Pantesan nasib kami gak lebih dari para budak.Apa pantas orang merdeka dipimpin para budak? Menjelang kiamat, semua memang serba terbalik.Sebelum kiamat benar2 datang…kaum merdeka harus kembali berkuasa. Hapuskan perbudakan dari muka bumi!
Buktinya sudah banyak.Banyak Caleg yang stres.Banyak Caleg yang tidak berani keluar rumah karena malu. Ada caleg yang bunuh diri. Ada caleg yang strok. Ada caleg yang jatuh sakit lumpuh. dll