Para Anggota Dewan Mesir dari Jamaah Ikhwanul Muslimin mendukung sikap pemerintah yang mengecam Hizbullah Libanon yang menugaskan anggotanya di Mesir untuk memimpin rombongan pengangkut sejata ke faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza melalui terowongan bawah tanah di bawah perbatasan Mesir.
Dalam pembahasan di Dewan pada hari Selasa, seorang anggota Dewan, Isham Mukhtar berkata “Keamanan nasional Mesir adalah garis merah yang tidak boleh siapa pun melanggarnya”. Sementara anggota Dewan yang lain, Hassanein al-Syura berkata “Kami mengutuk serangan apapun terhadap keamanan nasional di Mesir. Mesir harus dinomor satukan…. Mesir harus dinomor satukan”.
Media massa Mesir mempublikasikan serangan yang berupa kecaman keras yang dijalankan negara Mesir terhadap Hizbullah, setelah sekretaris umum Hizbullah, Hassan Nashrullah, meminta salah satu anggotanya agar aktivitas di Mesir untuk membantu Hamas.
Hassan Nashrullah telah mendapatkan popularitas yang besar di Mesir dan dunia Arab pada tahun 2006, yaitu selama Hizbullah terlibat perang dengan entitas Yahudi, yang telah memperlihatkan roket pengebom di kota-kota Palestina yang diduduki Israel dalam bentuk yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Jaksa Agung di Mesir bahwa Mesir telah menahan 25 orang dari berbagai negara, yaitu dari Mesir, Palestina, Sudan, dan Libanon, yang semuanya berhubungan dengan kelompok Hizbullah yang sedang merencanaan serangan di Mesir. (mb/kantor berita HT).
Begitulaj jika masing-masing umat Islam sudah meninggalkan ikatan aqidah dan menggantinya dengan ikatan nasionalisme.
Walaupun sama-sama orang arab dan muslim, tetapi karena berada diluar batas teritorial negara bangsanya tidak akan dianggap sebagai saudara.
Nasionalisme di atas segalanya. Atau mungkin, kemaslahatan jadi pertimbangan utama.
wahai saudaraku, sungguh Rasulullah telah memberikan keteladanan dengan menyatukan kaum muslimin dunia. tak ada pembedaan menurut negara atau wilayah, ikatan yang dibangun kaum muslimin adalah ikatan aqidah, bukan ikatan nasionalisme yang hina.
tak seharusnya sesama kaum muslim, masi…h saja saling beradu atas nama nasionalisme. sedangkan agama mereka satu, kitab mereka satu, rasul mereka satu, dan tuhan mereka satu. sementara masih, sedang, dan terus-menerus musuh-musuh islam menghajar habis-habisan dan menginjak-injak kemuliaan islam.
demi dewan, persaudaraan Islam ditinggalkan.Sadarlah, nasionalime adalah biang kehancuran umat.Sebelum terlambat, kembalilah pada Islam saudaraku. Jadikan Islam sebagai kepemimpinan berpir. Bukan hawa nafsu!