HTI-Press. Sebagaimana yang dilaporkan BBC (19/04) Australia dan Belanda bergabung dengan Amerika Serikat, Israel, Italia dan Kanada memboikot perundingan. Inggris mengirimkan delegasi tetapi bukan pejabat tinggi. Tindakan ini diambil karena negara-negara Barat khawatir munculnya sikap anti Israel dan anti Barat. Presiden Iran yang tidak mengakui terjadinya Holokos akan berpidato.
Perundingan ini bertujuan untuk mengkaji kemajuan usaha mengatasi rasisme sejak pertemuan tahun 2001. Konperensi di Durban tersebut berakhir bermasalah ketika negara negara Arab berusaha mengartikan Zionisme sebagai rasisme. Pimpinan badan hak asasi manusia PBB, Navi Pillay menyatakan “keterkejutan dan kekecewaan mendalam” atas pemboikotan.
Tindakan negara-negara Barat kembali menunjukkan dukungan yang membabibuta terhadap negara Zionis Israel. Padahal, sudah tidak diragukan lagi Israel adalah negara yang paling rasis di dunia. Sejak berdirinya Israel, tokoh-tokohnya seperti David Ben Gurion, Yithzak Rabin, Golda Meir, Menachem Begin, Shimon Perez, Yithzak Shamir dan sebagian besar warga Israel menginginkan kemurniaan ke-yahudian Israel.
Untuk mencapai keinginan itu unsur-unsur non Yahudi harus diusir keluar dari Israel maupun wilayah Arab yang didudukinya. Israel juga melakukan pembantain massal terhadap rakyat Palestina untuk mengurangi populasi muslim Palestina. Israel ingin membentuk Eretz Yisrael , sebuah negara Yahudi murni (FW)