Obama Terus Memerangi Islam

Dalam kunjungan pertamanya untuk negari Islam, Barack Obama berdiri di depan Parlemen Turki untuk menyatakan bahwa “Amerika Serikat tidak akan pernah memerangi Islam”.

Tidak hanya itu, beberapa hari setelah diambil sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat, Obama berbicara dalam sebuah wawancara pertamanya dengan saluran TV Arabiyah, yang pastinya ditonton oleh para pemirsa bangsa Arab dan kaum Muslim, bahwa dia memiliki strategi yang sama sekali berbeda, khususnya terkait hubungan negaranya dengan kaum Muslim.

Obama menyatakan dengan jelas bahwa kebijakan luar negerinya akan menggunakan pendekatan diplomasi dan persahabatan, dan tidak akan menggunakan cara-cara konfrontasi dan semangat peperangan. Namun semua ini jelas merupakan kebohongan.

Lihatlah, pada hari Senin dalam sebuah serangan yang dilancarkan NATO di Afghanistan telah membunuh 6 warga sipil dan 14 yang lainnya menderita luka-luka. Dan hingga sekarang pun berbagai serangan buas tanpa ampun masih dilakukan di Pakistan. Sementara itu, serangan udara Amerika Serikat yang menggunakan pesawat tampa awak sejak tahun 2006 telah menyebabkan terbunuhnya 687 warga sipil Pakistan.

Saat ini, berbagai serangan buas yang dilakukan Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat tanpa awak ini telah mencapai 60 serangan di Pakistan, dan hanya sepuluh saja yang menegenai sasarannya.

Anehnya, meski berbagai fakta yang tak terbantahkan ini ada di depan mata, namun para pemimpin di dunia Islam masih terus menyambut dengan gembira terhadap Obama, bahkan membantunya dengan berbagai bentuk kerja sama untuk penumpahan darah kaum Muslim.

Padahal, sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Pemimpin itu tidak lain adalah perisai, yang di belakangnya masyarakat berperang, dan kepadanya masyarakat mencari perlindungan”. (mb/kantor berita HT).