بسم الله الرحمن الرحيم
Pesan Amir Hizbut Tahrir al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Dalam Moment Datangnya Hari Raya Idul Adhha yang Penuh Berkah tahun 1439 H/2018 M
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله، الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Kepada Umat Islam yang telah dimuliakan oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman:
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ﴾
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (TQS Ali Imran [3]: 110).
Kepada para pengemban dakwah, syabab dan syabah Hizbut Tahrir yang bersih lagi bertakwa, dan kami tidak menyucikan seorang pun terhadap Allah, mereka yang mengatakan ucapan yang baik dan melakukan amal saleh, sehingga Allah memuji mereka yang memiliki sifat ini.
﴿وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِين﴾…
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (TQS Fushshilat [41]: 33).
Kepada para pengunjug laman yang dimuliakan, yang menatap isi laman dengan benar dan jujur, serta berupaya meraih kebaikan yang dikandungnya, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan…
Kepada mereka semua:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Saya ucapa selamat hari raya Idul Adhha yang penuh berkah dan saya mohonkan berkah untuk Anda semua dan semoga Allah menerima semua ketaatan… Saya memohon kepada Allah SWT agar menerima haji para jamaah haji dan semoga Allah menjadikannya sebagai haji mabrur, perjalanan yang diterima dan dosa yang diampuni. Dan semoga Allah memberi taufik kepada mereka yang belum berhaji tahun ini agar berhaji tahun depan dengan kebaikan di atas kebaikan, dan Allah SWT melindungi orang-orang saleh.
Wahai saudara-saudaraku, hari raya tahun ini datang sementara khilafah kita masih belum ada, sehingga kaum kafir imperialis dan antek-antek mereka berani lancang terhadap kita. Mereka menyebarkan pembunuhan dan menumpahkan darah di negeri-negeri kita. Kejahatan mereka yang brutal bermacam-macam mulai bom barel sampai rudal pemusnah dan senjata kimiawi… Semua itu kadang melalui tangan mereka sendiri dan kadang melalui tangan antek-antek mereka. Ke mana saja Anda memandang niscaya Anda dapati darah kaum Mulsim ditumpahkan secara zalim dan agresif… Di timur, Burma, dan betapa buruk apa yang terjadi di Burma, kondisi kaum Muslim di sana menyayat hati. Hal itu karena kejahatan orang-orang Budha dan kekejian mereka yang binatang buas sekalipun enggan melakukannya… Setelahnya Anda lihat Kashmir dan berbagai kejahatan India di sana… Jika Anda naik ke utara, Anda lihat Chechnya dan Kaukasus kemudian Krimea yang dilanggar oleh tangan-tangan Rusia yang berlepotan kejahatan dan darah… Jika Anda berjalan dari sana ke timur ke Turkistan Timur, maka akan Anda lihat China menimpakan berbagai macam agresi permusuhan… Adapun jika Anda berjalan ke selatan dan Anda sampai ke pantai maka akan Anda dapati jantung negeri kaum Muslim, bumi yang diberkahi, Palestina kiblat pertama, dan akan Anda lihat Yahudi mendudukinya dan melakukan berbagai kejahatan dan pembantaian di sana dan bisa Anda dengar rintihan masjidnya karena luka dalam yang hampir-hampir membuatnya sekarat… Kemudian Syam, dan betapa buruk apa yang terjadi di Syam, darah mengalir di sana dari semua sisi. Pembantaian brutal hampir tersebar di gang-gang dan jalanan akibat perbuatan tiran Syam, dan di belakang dan depannya Amerika dan para pengikut dan komplotannya dari Russia sampai Iran kemudian milisi-milisi… Mereka semua menyalakan api pembunuhan ini dan menumpahkan darah dengan semua sarana pembunuhan yang memusnahkan… Lihatlah pembantaian Idlib memutus kepalanya melalui pemboman brutal terhadap sisi-sisinya, dan mobilisasi tiran ke arahnya, yang dicampur dengan kesepakatan-kesepakatan khianat dari sekelilingnya… Kemudian Irak, saudarinya Syam dalam penderitaan dan musibah… Lalu jika Anda berjalan ke selatan ke Yaman yang dahulu bahagia, akan Anda lihat Yaman telah jadi begitu menyedihkan dilanggar oleh bencana saling berperang dan disuapi oleh negara-negara kafir imperialis yang menjadikan Yaman sebagai medan persaingan di antara mereka memperebutkan tengkorak dan darah kita… Adapun jika Anda berjalan ke barat, akan Anda dapati Libya, di sana kaum Muslim saling memerangi diantara mereka… Kemudian jika melompat ke Afrika Tengah maka akan Anda lihat kaum Muslim di sana telah tertimpa serangan, dharar, penumpahan darah suci dan pelanggaran kehormatan yang tidak bisa dideskripsikan… Kemudian tetangganya, Sudan, selatannya telah dipisahkan dari utaranya, dan lukanya dibiarkan terus menganga… Kemudian Somalia, merintih karena derita mengerikan dan saling berperang yang sengit sejak bertahun-tahun…
Semua penderitaan itu adalah terjadi di negeri kaum Muslim yang dahulu mulia dengan Islam, rayah Islam, Adzan Islam dan keadilan Islam… Akan tetapi, setelah lenyapnya khilafah dan perginya imam yang menjadi perisai, keadaannya berganti dan dilanda dua derita kepahitan akibat ulah kaum Kafir imperialis dan antek-antek mereka para penguasa lalim… belum lagi penderitaan kaum Muslim di negeri kaum kafir. Umat-umat itu ingin mengeluarkan kaum Muslim dari generasi mereka. Pakaian wanita kaum Muslim di sana dipersulit. Suara adzan mereka, dikerahkan berbagai upaya untuk membungkamnya. Disebarkan kebencian terhadap mereka di masyarakat mereka dan fasilitas-fasilitas kehidupan mereka hingga di jalan-jalan… Sungguh itu merupakan bencana sejak hilangnya al-Khilafah. Satu musibah menyusul dan menimpali musibah lainnya. Berbagai musibah yang tumpang tindih membuat orang yang sabar terheran-heran…
Saudara-saudaraku, sungguh musibah-musibah ini seandainya menimpa umat lain niscaya sudah runtuh atau hampir dan niscaya putus asa dari melanjutkan kehidupan jika di situ masih ada kehidupan… Adapun Umat Islam maka di dalam kitab Rabbnya, sunnah nabinya dan hingga di dalam fenomena ciptaan siang dan malam ada hal-hal yang membuat Umat Islam tidak bergeming dalam berbagai kesulitan dan tidak melunak tekadnya dalam berbagai krisis akan tetapi justru bertambah makin kuat dan makin membulatkan tekad… Umat Islam menunaikan amalnya dengan kuat, ihsan dan menatap Rabb-nya dengan tawakal yang benar:
Adapun di dalam Kitab Rabb-nya maka ayat-ayat mengatakan yang demikian:
﴿فإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا﴾
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (TQS asy-Syarh [94]: 6).
﴿حَتَّى إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ﴾..
“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa. (TQS Yusuf [12]: 110).
﴿أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ﴾
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (TQS al-Baqarah [2]: 214).
Adapun di dalam sirah nabinya maka apa yang terjadi pada Rasul saw di mana tahun kesedihan, Khadijah ummul mukminin ra wafat, kemudian wafatnya Abu Thalib yang menolong Rasulullah saw, dan setelah itu penolakan keras dari penduduk Thaif yang membuat kaki Rasul saw berdarah… kemudian krisis makin keras, mereka kaum Quraisy bersepakat untuk membunuh Rasulullah saw kemudian mereka mengikuti Beliau saw ke gua Tsur, sementara Beliau bersama sahabat beliau ash-Shiddiq Abu Bakar ra bersembunyi di dalamnya, mereka berdiri di depan pintu gua dan jarak antara mereka dengan Rasulullah saw hanya satu hasta atau beberapa hasta… itu terjadi di sore hari itu, dan satu atau dua hari setelah hari itu, Rasul saw menegakkan daulah di Madinah dan meninggikan teriakan daulah, menyinari dunia dan menyuarakan kebenaran dengan lantang…
Adapun dalam fenomena ciptaan makhluk siang dan malam, maka makin gelapnya malam diikuti dengan terbitnya fajar shadiq. Dan itu merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang yang berakal…
Begitulah, Umat Islam tidak berputus asa dari rahmat Allah. Umat Islam paham bahwa ada kemudahan setelah kesulitan, kegembiraan setelah kesukaran, dan terbitnya fajar setelah gelap gulitanya malam… Maka berbagai benturan tidak membuat Umat Islam berguncang. Tetapi Umat Islam justru berjuang dengan ikhlas karena Allah percaya kepada Rasulullah saw …. Dan orang yang menyimpang darinya tidak membahayakannya atau orang yang tersesat, pada galibnya tidak rela adanya pengganti untuk Islam…
Saudara-saudaraku, orang-orang kafir itu telah bernafas lega setelah hilangnya al-Khilafah. Lalu mereka melakukan berbagai kejahatan mereka itu dan mereka merasa aman. Tidak seorang pun berdiri menghalangi mereka dari kejahatan-kejahatan mereka dan tidak seporang pun yang memukul mundur mereka kembali ke jantung negeri mereka… Mereka paham bahwa perisai kaum Muslim telah lenyap. Berikutnya mereka mengerahkan segenap daya agar perisai kaum Muslim itu tidak kembali lagi. Dan karena mereka paham bahwa pembuat perisai ini adalah al-Khilafah yang menjadi kemuliaan dan kekuatan kaum Muslim, karena itu mereka menangkapi para pejuang yang berjuang untuk mengembalikan al-Khilafah… Begitulah, Hizbut Tahrir telah menjadi sasaran panah kaum kafir imperialis dan para penguasa antek mereka di negeri kaum Muslim. Maka Hizb pun mengalami aneka ragam tekanan, siksaan yang mengantarkan kepada kesyahidan akibat makar kaum kafir, intelijen orang-orang zalim dan kedengkian para pendengki… Hizb telah dilarang dan dihalangi di negeri-negeri dunia Islam hingga di negeri yang terbuka untuk partai-partai dengan berbagai bentuknya semisal Indonesia, Hizb telah dihalangi! Demikian juga di negeri yang pintu-pintunya terbuka lebar untuk beraneka macam partai hingga partai penipu sekalipun, seperti Tunisia, Hizb juga dihalangi… Adapun syabab Hizb maka penjara para tiran mengatakan keadaan para syabab itu. Syabab-syabab Hizb disiksa di dalam penjara sempit para tiran itu. Sementara di penjara yang lebih luas, mereka ditahan. Adapun kenapa semua ini terjadi, maka semua itu karena kalimat kebenaran yang diteriakkan dengan lantang oleh Hizb sehingga membuat para tiran itu shock melebihi keguncangan mereka karena pedang sebab mereka tidak memiliki hujjah yang bisa menghadapi kalimat haq, semoga Allah membinasakan mereka, bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Saudara-saudaraku: sungguh bencana yang menimpa umat dan para pejuang khilafah, sungguh sangat-sangat keras. Seandainya bukan karena Allah SWT telah menjadikan Hari Raya Id sebagai pembangkit kesenangan, yang memasukkan di dalam hati kaum Muslim kesenangan dan kebahagiaan, dan silaturahim yang baik, dan dalam momen itu kaum Muslim menyebarkan ucapan selamat dan salam yang baik… Seandainya tidak ada janji dari Allah SWT akan kemuliaan, peneguhan kekuasaan yang pasti akan datang kepada umat ini… Seandainya di situ tidak ada kabar gembira dari Rasul saw akan kembalinya al-Khilafah ar-Rasyidah…. Seandainya tidak ada partai yang mukhlis karena Allah SWT, membenarkan Rasulullah saw, berjuang siang dan malam dan terus memohon dan berdoa kepada Allah agar memberikan kemenangan melalui kedua tangannya dengan tegaknya al-Khilafah dan kembalinya kemuliaan Islam dan kaum Muslim… Seandainya tidak ada keempatnya itu niscaya senyum tidak akan menghiasai wajah, hati terluka dan leher tercekik, dikarenakan banyaknya penderitaan yang melingkupi kaum Muslim dari depan dan belakang, kiri dan kanan… Al-Khilafah telah hampir seabad lenyap dari umat. Kaum Muslim telah dipecah-pecah diceraiberaikan. Mereka diperintah oleh para penguasa ruwaibidhah lagi lalim… Belum lagi, permusuhan kaum kafir imperialis dan sekutu-sekutu mereka terhadap negeri dan penduduknya, seolah-olah negeri kaum Muslim menjadi medan pertarungan untuk menumpahkan darah kita dan melanggar kehormatan kita…
Tetapi, meski terjadi berbagai tragedi ini, Hizbut Tahrir percaya dengan pertolongan Allah dan terealisasinya kabar gembira Rasulullah saw. Hizbut Tahrir tidak berputus asa dari rahmat Allah selama Hizb dengan izin Rabbnya melakukan amalnya dengan ihsan. Hizb paham bahwa waktu kembalinya al-Khilafah telah dituliskan di dalam kitab. Maka setiapkali satu hari berlalu maka kita makin dekat satu hari kepada waktu itu. Hizb yang begini keadannya, maka putus ada tidak akan memasuki hatinya, tekadnya tidak akan melembek, dan perjuangannya tidak akan melemah dengan izin Zat yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Bahkan berbagai kesukaran ini justru membuatnya bertambah kuat. Kesukaran adalah ujian laki-laki. Dan syabab Hizb adalah sebenar-benarnya laki-laki yang memohon kepada Allah SWT agar termasuk orang-orang yang Allah SWT katakan tentang mereka:
﴿رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ﴾
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (TQS an-Nur [24]: 37).
Sungguh, mereka mengemban dakwah dengan keimanan mereka berkat karunia dari Allah. Dakwah ini akan tinggi melalui tangan-tangan mereka, insya’a Allah. Dan berikutnya akan terealisasi janji Allah SWT dan kabar gembira Rasul-Nya saw dalam tiga cabangnya dengan taufik Allah:
Pertama, tentang kembalinya al-Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian setelah kekuasaan diktator (al-mulku al-jabriy): imam Ahmad dan ath-Thayalisi telah mengeluarkan di dalam Musnad-nya dari hadits Hudzaifah, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:
«…ثُمَّ تَكُونُ جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»
“… kemudian akan ada kekuasaan diktator, dan akan tetap ada atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya, kemudian ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”.
Kedua, dalam tercabutnya negara Yahudi sejak akar-akarnya. Imam Muslim telah mengeluarkan di dalam Shahîh-nya dari Abu Hurairah ra: bahwa Rasulullah saw bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ…»، وفي لفظ آخر قال ﷺ: «تُقَاتِلُكُمُ يَهُودُ، فَتُسَلَّطُونَ عَلَيْهِمْ»
“Tidak tegak Hari Kiamat sampai kaum Mulsim memerangi Yahudi, sehigga kaum Muslim membunuh mereka…” dan di dalam lafazh yang lain Beliau saw bersabda: “kalian memerangi Yahudi lalu kalian menguasai mereka”.
Ketiga, pembebasan Roma dengan izin Allah. Imam Ahmad di dalam Musnad-nya, dan al-Hakim dan dia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-Dzahabi telah mengeluarkan dari Abu Qubail, ia berkata: kami bersama Abdullah bin Amru bin al-‘Ash, lalu dia berkata: sementara kami di seputar Rasulullah saw kami menulis, ketika Rasulullah saw ditanya:
أَيُّ الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلًا: قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : «مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلًا، يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ»
“Kota manakah dari dua kota yang dibebaskan lebih dahulu: Konstantiopel atau Roma? Maka Rasulullah saw menjawab: “kota Heraklius dibebaskan lebih dahulu, yakni Konstantinopel”.
Kostantinopel telah dibebaskan, dan Roma in sya’a Allah akan dibebaskan…
Saudara-saudaraku, sesungguhnya dalam tadabur apa yang ditulis di atas dengan akal yang lurus dan pemahaman bijak, sungguh ada harapan setelah penderitaan, ada kabar gembira kesenangan setelah terjadinya kesedihan, ada kemudahan setelah kesulitan, ada ketenangan setelah kesengsaraan yang berkepanjangan dan ada turunnya shalawat dan rahmat dari Allah SWT setelah ucapan inna lillâhi wa innâ ilayhi râji’un… kemudian kebaikan dan kemenangan… kebaikan dan kemenangan… kebaikan dan kemenangan.
﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
“Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang” (TQS ar-Rum [30]: 5).
Terakhir, sungguh saya memohon kepada Allah SWT agar hari raya Id yang baik dan penuh berkah ini kembali lagi dan Umat Islam bernaung dengan panji al-Khilafah ar-Rasyidah, panji al-‘Uqab, panji lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh… Sebagaimana saya juga memohon kepada Allah SWT agar syabab Hizb berada di penghulu umat ini bernaung bersama umat dengan naungan al-Khilafah ar-Rasyidah… Adapun syabab yang Allah tetapkan ajalnya sebelum kembalinya hari raya Id ini, maka saya memohon kepada Allah SWT agar menaunginya dengan naungan-Nya SWT pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya dan Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Akhirya saya ucapkan salam kepada Anda dan saya doakan kebaikan untuk Anda semua.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Malam kesepuluh Dzulhijjah 1439 H/21 Agustus 2018 M
Saudaramu
Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
Amir Hizbut Tahrir
http://hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer-hizb/ameer-cmo-site/54465.html