Penguasa Rezim Al Saud Umumkan Normalisasinya Dengan Entitas Yahudi Yang Sebelumnya Sembunyi-Sembunyi

Situs kantor berita “Sama News” (13/09/2018) mempublikasikan berita bahwa “Surat kabar elektronik “Alkhaleej Online” mengungkapkan pada Kamis (13/09/2018) dengan mengutip dari sumber-sumber diplomatik yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa Arab Saudi telah membeli Sistem Pertahanan Iron Dome (Kuba Besi) dari entitas Yahudi, melalui sebuah mediasi kuat yang dibuat oleh Amerika. Surat kabar itu mengatakan berdasarkan sumbernya bahwa “perkembangan ini adalah hasil dari konsensus-konsensus politik antara Riyadh dan Tel Aviv, di mana rasa saling percaya ini berkembang lebih jauh ke jalur militer, dan kedua belah pihak sepakat untuk bertukar pengalaman serta membeli sistem senjata berat dan canggih.”

Surat kabar menjelaskan bahwa Arab Saudi telah berupaya selama periode baru-baru ini untuk membeli Sistem Iron Dome (Kuba Besi) anti-Rudal. Mereka meyakinkan entitas Yahudi agar menjualnya melalui sebuah mediasi kuat yang dibuat oleh Amerika, selama pertemuan kerahasiaan tripartit yang berlangsung di Washington.” Sumber menambahkan bahwa “Israel pada awal pembicaraan sangat menolak untuk menjual Sistem Iron Dome pada negara Arab manapun, dengan dalih bahwa itu merupakan ancaman nyata terhadap keamanan dan kepentingannya di kawasan itu, namun setelah intervensi Amerika, negara pendudukan ini setuju penjualan sistem canggih pada Arab Saudi.”

*** *** ***

Rezim Arab Saudi dan rezim-rezim di negeri-negeri Muslim lainnya merasa malu untuk menunjukkan kepada publik hubungan mereka dengan entitas Yahudi, karena takut kemarahan umat Islam yang begitu membenci entitas Yahudi dan semua orang yang bekerjasama dengannya, bahkan mereka merindukan untuk segera menerkam dan membersihkan hingga akarnya. Namun apa yang terjadi hari ini mengungkapkan bahwa rezim Arab Saudi masih mengekor pada tuannya Trump dalam keangkuhan dan ketidakpeduliannya terhadap reaksi umat Islam. Lihatlah itu, kebodohan Trump yang mengumumkan Jerusalem sebagai ibukota entitas Yahudi, dan memindah kedutaan negaranya ke sana, kemudian menggunakan hak vetonya tanpa memperdulikan umat Islam dan kemarahannya. Begitu pula dengan si tua renta Salman dan putranya serta rezim kriminal sekulernya yang mendeklarasikan bahwa mereka telah menjadikan entitas Yahudi sebagai sekutunya, lalu mereka membeli senjata darinya, dan pada saat yang sama mereka menyatakan perang terhadap warga Hijaz, menangkapi siapa saja yang melakukan amar makruf nahi munkar, serta menyebarkan kerusakan dan keburukan. Dalam melakukan semua itu, para penguasa Al Saud tidak peduli terhadap perasaan umat Islam dan kemarahannya, sebab perhatiannya hanya untuk menyenangkan tuannya, Trump, dan melakukan sekuat tenaga dalam melaksanakan kontraknya yang dihantui kesialan yang disebut dengan “shafqah al-qarn, kesepakatan abad ini atau kesepakatan akhir” yang isinya –menurut bocoran–di antaranya adalah integrasi entitas Yahudi dalam sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk melaksanakan agenda Amerika.

Sesungguhnya ini adalah pengkhianatan terbesar kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada bumi yang diberkati. Keangkuhan yang merendahkan umat Islam dan perasaannya, serta pengkhianatan yang dilakukan dengan telanjang, maka semua ini harus dilawan dengan keyakinan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta keberanian untuk mengatakan kebenaran, merendahkan mereka yang merelakan diri sebagai budak kaum kafir, memukulnya, dan bergerak dengan serius untuk menggulingkannya, serta menggulingkan rezimnya, lalu mendirikan negara Khilafah Rasyidah kedua ‘ala minhājin nubuwah, yang akan menginjak-injak normalisasi dan para pelakunya, dan sebaliknya yang akan meninggikan berdera jihad di jalan Allah untuk membebaskan seluruh Palestina, dan membersihkan umat Islam dari entitas Yahudi, pengaruh kaum kafir penjajah dan para anteknya (alraiah.net, 26/09/2018).[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*