Solidaritas Hizbut Tahrir Belanda untuk Saudara Muslim Uyghur

Pada Ahad (3/2) Hizbut Tahrir Belanda mengadakan agenda yang didedikasikan untuk kaum Muslim Uyghur. Agenda ini merupakan bagian dari kampanye kesadaran internasional atas apa yang terjadi terhadap Muslim Uyghur.

Pemateri pertama disampaikan oleh Abdugheni Sabit (aktivis Uyghur). Dia menjelaskan sejarah singkat Turkestan Timur dan penderitaan Muslim Uyghur yang sudah terjadi dalam waktu yang lama. Dia juga menjelaskan bahwa penindasan kaum Muslim Uyghur bukan persoalan baru dan masalah tersebut menyangkut kita semua karena kita adalah satu umat. Dia mengatakan peran berbagai kekuatan dunia bermain dalam penindasan Uyghur.

Pemateri kedua diberikan oleh Muhammad Yasin (Anggota Hizbut Tahrir Belanda). Pemateri menerangkan bahwa Islam telah mencapai berbagai wilayah, yang merupakan realitas saat ini dan pentingnya Islam bersatu untuk memerangi ketidakadilan.

Pemateri ketiga diberikan oleh Okay Pala (Perwakilan Media Hizbut Tahrir Belanda). Dia menerangkan kepada para peserta tentang tantangan sehari-hari seorang muslim Uyghur. Situasi mencekam hampir terjadi setiap hari, Pos-pos pemeriksaan di mana-mana, umat Islam dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi, wanita Muslim dipaksa untuk menikahi Cina non-Muslim dan dilarang melakukan aktivitas-aktivitas atau kegiatan keagamaan. Okay Pala juga menjelaskan  bahwa  rezim China melakukan kedholiman tersebut didasarkan pada retorika yang sama, yakni pemerintah China sedang perang melawan terorisme dan ekstremisme di negara tersebut.

Dia melanjutkan mengapa negara-negara Muslim tidak (memutuskan hubungan dagang dengan China), mengapa pula PBB hanya diam atas apa yang dilakukan oleh pemerintah China serta  tidak memberikan solusi terhadap masalah ini? Karena itulah sangat penting bagi umat Islam di Belanda untuk membuat opini publik tentang masalah ini. Ia melanjutkan, inilah mengapa kaum Muslim perlu untuk memiliki sebuah entitas politik (di dunia Muslim) yang mewakili kepentingan antara Muslim dan non-Muslim. [] [Nilufar Babayigit]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*