Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan kepada dinas intelejen CIA bahwa lembaga ini masih menjadi kunci untuk melindungi negara.
Pernyataan ini dikeluarkan beberapa hari setelah menyiarkan memo mengenai teknik-teknik interogasi yang keras.
Dalam kunjungan ke markas CIA untuk mendorong semangat, dia menjelaskann mengenai hari-hari “sulit” belakangan ini namun mengatakan kepada staf dinas intelejen ini mereka diperlukan untuk melawan ancaman dari Al Qaeda dan perompakan.
Obama telah mengatakan staf CIA tidak akan dituntut karena metode interogasi yang dikritik sebagai penyiksaan.
Namun mantan Wakil Presiden Dick Cheney mengatakan teknik-teknik itu telah membuahkan hasil.
Memo akhir pekan itu mengungkapkan bahwa dua tersangka Al Qaeda menjadi sasaran teknik pemeriksaan “waterboarding”, teknik yang menstimulasi seperti tenggelam sebanyak 266 kali.
Cheney mengatakan kepada televisi Fox News bahwa memo itu menggarisbawahi frekuensi teknik-teknik itu ketika digunakan namun tidak mengungkapkan efektivitas dalam mengumpulkan informasi intelejen.
Sekarang memo itu menunjukkan aturan tentang teknik interogasi telah disiarkan, katanya, pemerintahan Obama harus menyiarkan dokumen tambahan untuk menunjukkan hasilnya.
“Saya telah secara formal meminta CIA mengambil langkah-langkah untuk menyiarkan memo itu sehingga kita dapat melihatnya dan rakyat Amerika berkesempatan untuk menyaksikan apa yang telah diperoleh,” kata Cheney.
Pengorbanan rahasia
Dalam kunjunga pertama ke markas CIA di Langley, Virginia, Obama mengatakan dia akan “berusaha keras” melindungi lembaga ini seperti melindungi Amerika Serikat.
“Jangan patah semangat dengan apa yang terjadi dalam beberapa pekan ini,” ujar Obama kepada para staf yang menyambutnya dengan tepuk tangan dan sorak sorai ketika dia muncul pertama kali di depan mereka.
Fakta bahwa kasus penggunaan teknik-teknik ini terhadap teroris membuat kita lebih aman, berarti berhasil
Jenderal Michael Hayden, mantan Direktur CIA
Obama mengatakan tidak memiliki pilihan kecuali menyiarkan pembenaran hukum pemerintahan Bush mengenai teknik interogasi yang dianggapnya sebagai penyiksaan dan terlarang.
“Jangan patah semangat bahwa kita tahu berpotensi membuat beberapa kesalahan,” katanya.
“Itulah bagaimana kita belajar. Namun fakta bahwa kita berkeinginan memberitahukannya dan kemudian melangkah maju, itulah persisnya mengapa saya bangga menjadi Presiden Amerika Serikat dan mengapa kita harus bangga menjadi anggota CIA,” tuturnya.
Dia juga memuji penghargaan masyarakat akan kerja dan “pengorbanan” staf CIA dengan menekankan bahwa keberhasilan biasanya bersifat rahasia dan kegagalan sering menyebabkan kecaman publik.
Dia bersimpati dengan mereka yang bekerja menentang musuh namun menekankan pentingnya bagi keamanan nasional, CIA tidak melangkah jauh melewati batas-batas moralitas.
Mengutip salah satu memo, The New York Times mengatakan Khalid Sheikh Mohammad, orang yang mengaku sebagai perencana serangan 11 September, menjadi subjek teknik “waterboarding” selama 183 kali.
Metoda ini digunakan terhadap tersangka lain Abu Zubaydah selama sedikitnya 83 kali. (BBC)
amerika tetap amerika. no change! go to hell!