Koreksi Internal Partai Islam

Pesta demokrasi memilih anggota legislatif telah usai. Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDIP , partai yang dikenal sekuler, berdasarkan quick count meraih suara terbanyak. Sebaliknya, partai Islam belum mendapat suara mayoritas yang menyakinkan. Hal ini memunculkan tudingan syariah Islam yang ditawarkan parpol Islam tidak laku.

Adalah penting untuk melakukan koreksi internal tentang ini. Kemungkinan pertama, seruan syariah Islam masih belum optimal dilakukan oleh partai Islam-partai Islam. Kampanye penegakan syariah Islam seharusnya tidak hanya dilakukan secara intensif menjelang pemilu saja , tapi harus hari per hari bahkan menit per menit. Harus dilakukan secara massif dan terbuka di tengah-tengah masyarakat.

Perkara lain, syariah Islam yang disampaikan oleh partai-partai Islam belum utuh. Tergambar ditengah masyarakat seakan-akan syariah Islam itu hanya potong tangan , rajam, kewajiban pakai kerudung atau poligami saja. Seharusnya syariah Islam, disamping perkara diatas, harus disampaikan lebih komprehensif.

Adalah penting menjelaskan syariah Islam akan menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat (sandang, pangan, dan papan), pendidikan dan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat. Termasuk menjelaskan dengan syariah Islam, kekayaan alam kita yang termasuk dalam katagori milkiyah ‘amah (pemilikan umum) seperti emas, minyak, gas, batubara merupakan milik rakyat.Negara harus mengelolanya dengan baik dan hasilnya akan diberikan untuk kepentingan rakyat.

Sementara kepada kepada non muslim perlu dijelaskan bahwa jaminan diatas berlaku bagi seluruh rakyat, baik muslim maupun non muslim yang menjadi warga negara Daulah Islam. Syariah Islam akan membolehkan mereka beribadah, berpakaian, makan dan minum berdasarkan agama mereka.

Sangat disayangkan, kalau ada partai Islam yang terkesan justru menghindar dari seruan terbuka terhadap syariah Islam dengan alasan masyarakat belum siap. Bagaimana mungkin masyarakat bisa siap atau menerima kalau tidak ada penyadaran syariah Islam secara terbuka ditengah masyarakat. Memang awalnya terjadi pro dan kontra. Perkara biasa terjadi kalau sebuah ide masih belum dimengerti. Justru lewat perdebatan itulah kita bisa menjelaskan bagaimana sesungguhnya syariah Islam itu.

Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab adalah kepercayaan masyarakat terhadap partai Islam masih rendah. Salah satunya adalah adalah sikap pragmatisme yang sekedar demi meraih kekuasan dengan cara menghalalkan segala cara. Pragmatisme menjadi virus mematikan dari sistem demokrasi yang menyebabkan terjadi distorsi idealisme dan sikap plin-plan.

Menyatakan pilihlah partai Islam, kalau tidak kelompok sekuler dan non muslim akan berkuasa, tapi disisi lain partai Islam justru berkoalisi dengan partai sekuler dan non muslim atau menjadikan non muslim sebagai caleg. Atau malah mendukung dan berkoalisi untuk mendukung calon pemimpin dari partai sekuler . Sikap plin-plan pun tampak. Awalnya getol menyatakan presiden wanita haram, kemudian berubah setelah peta politik berganti.

Sistem demokrasi yang bergelimang dengan syahwat harta dan wanita tak jarang membuat anggota parpol Islam tersungkur. Terlibat korupsi, suap menyuap, mahar politik dan money politic lainnya. Meskipun dilakukan segelintir oknum, namun, karena yang melakukannya adalah anggota papol Islam , isu ini menjadi senjata yang mematikan. Masyarakat melihat partai Islam tidak jauh berbeda dengan partai sekuler lainnya.

Catatan kedua, kalaupun partai politik Islam yang menyerukan syariat Islam dalam pemilu kemarin, kalah, bukanlah berarti ideologi Islam dan syariat Islam itu tidak perlu atau tidak wajib bagi kaum muslimin. Dukungan mayoritas masyarakat pada sebuah ide atau pemimpin tertentu bukanlah menunjukkan ide tersebut benar atau pemimpin itu baik. Risalah Islam yang dibawa oleh Rosulullah SAW pada awalnya juga ditolak oleh masyarakat Makkah yang jahiliyah. Rosulullah juga dihinakan. Tentu bukan berarti risalah Islam dan Rosululullah SAW keliru. Karena itu seyogyanya meskipun belum menang , perjuangan untuk menegakkan syariah Islam harus terus dilanjutkan oleh partai-partai Islam, tidak boleh berhenti.

Yang menarik, meskipun dukungan terhadap parpol Islam belum begitu menguat, kesadaran terhadap syariah Islam menunjukkan trend yang meningkat. Antara lain tercermin dari berbagai survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga seperti PPIM UIN Syarif Hidayatullah (tahun 2001 dan 2002), Survey Roy Morgan Research (Juni 2008) , dan SEM Institute (2008).

Artinya, ada peran gerakan Islam yang berjuang bukan lewat pemilu tapi bergerak langsung di tengah masyarakat yang gencar mengkampanyekan penerapan syariah Islam dan Khilafah. Tentu saja tidak bisa dikatakan telah berhasil secara sempurna. Perjuangan yang terus menerus , istiqomah , dengan tetap berpegang teguh pada thoriqoh (metode) Rosulullah saw, akan menghantarkan kepada keberhasilan dakwah yang sejati. Masyarakat yang sadar akan kewajiban syariah Islam bergerak bersama dengan dukungan ahlul quwwah (yang memiliki kekuatan politik riil seperti militer). Dua prasyarat ini (kesadaran masyarakat dan dukungan ahlul quwwah) menjadi kunci kemenangan tegaknya Daulah Islam . (Farid Wadjdi)

13 comments

  1. Subhanallah… semoga artikel ini semakin menyadarkan banyak pihak yang mengaku Islam dan memperjuangkan Islam… Semoga mereka kembali ke thoriqoh Rasulullah yang telah dicontohkan… Amin

  2. tulisan ini harusnya dibaca seluruh partai islam yang ada, tanpa terkecuali. dan jika saudara kita yang berjuang dengan masuk sistem demokrasi “legowo”, seharusnya ini menjadi bahan koreksi menuju perjuangan yang lebih baik, baik dari sisi metode maupun konsep yang ditawarkan pada umat.termasuk pensikapan terhadap partai ataupun personal yang sekuler.
    dan lebih jauh lagi memahami karakter demokrasi itu sendiri. yang tak sedikitpun akan memberi peluang pada ide apapun yang menggangu eksistensi demokrasi itu sendiri.

  3. hal inilah sebenarnya menunjukkan bahwa kita harus lebih kuat lagi dalam mengembang dakwah,tuk menegakkan syariah dan khilafah.
    dalam hal ini kita bersama membuat lapangan baru yang terbebas dari wasit curang, yakni kta membuat arus perubahan baru tanpa melalui parlemen, tetap semangat Allahu Akbar

  4. Ash Shaff : 4
    Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh,
    Para Elit politik Islam yang bercita-cita tegaknya syari’ah besatulah dengan yang oran-orang punya tujuan sama Ingsya Allah Dienul Islam bisa menang atas dien-dien diluar Islam.

  5. Ada partai Islam yang mengaku menginginkan tegaknya khilafah, tapi dalam kampanye2nya tidak pernah menyuarakan khilafah. Jangankan khilafah, syariat aja tidak pernah. Sebuah perjuangan yang bias dan abstrak. Jadi sebenarnya mau apa? jadi tidak dapat dibedakan lagi antara partai Islam dan partai sekuler, karena keduanya bersahabat dengan demokrasi. Ironis.

  6. berjuang diluar dan didalam parlemen akan saling menguatkan

  7. ana adl mantan pengurus salah satu parpol islam.dg pendekatan yg baik dan intensif serta kontinu thdp individu(personal selling) sesungguhnya ide perjuangan HT cpt diterima.hal ini terjadi pada ana pribadi.smga perjuangan barisan dakwah ini selalu istiqomah dan segera diberikan oleh Alloh swt apa yg menjadi tujuannya.
    ALLOHUAKBAR.

  8. Dalam hal ini koalisi partai politik hanya untuk pembodohan rakyat dimana mereka hanya mencari keuntungan sendiri. Apabila mereka ingin membangun bangsa mereka harus melihat apa yang diinginkan rakyat saat ini? jalan keluarnya bagi kesulitan yang dihadapi rakyat indonesia saat ini?

  9. Tulisan ini semakin meyakinkan saya akan syariat, terima kasih hizbut tahrir, aku mendukung perjuanganmu.

  10. hebat…. HTI teruslah berjuang walaupun kami gak bergabung , kami sangat mendukung ide2nya, apalagi ide khilafahnya jarang di jaman sekarang orang berani berteriak dengan lantang ” tegakkan syari’at kecuali orang2 yang bekerja ikhlas “

  11. gendut cakep

    sebetulnya dukungan ke parpol islam yang ikutan pemilu tuh makin kecil deh kayanya…
    banyak yang milih hanya karena daripada ngga aja, jangankan mendukung, tau orang partainya aja ngga….
    apalagi visi dan misi partai, boro2…
    pemilu skekarang, sama semua parpol yang ikutnya…

    payah euy!

  12. MEmang ada ya parpol islam yang ikut pemilu???
    Jangan jangan HANYA:
    Parpol berlogo islami
    Parpol berbasis massa islam
    atau..
    Parpol yang sekedar mengklaim islam,
    wah…

  13. Islam mengharamkan babi, demokrasi membolehkan, hayoo pilih mana ?
    Islam mengharamkan pornografi, demokrasi membolehkan, hayoo pilih mana ?
    Islam mewajibkan jihad, demokrasi melarangnya, hayoo pilih mana ?
    Islam menghendaki negara diatur dengan syari’ah, demokrasi diatur oleh aturan manusia, hayoo pilih mana ?
    segera tinggalkan demokrasi sembari tegakkan khilafah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*