Sumber militer AS mengemukakan bahwa kepemilikan Yordania atas peluncur misil “al-Hasyim” disamping misil balastik adalah salah satu ancaman yang paling penting terhadap keamanan nasional Amerika Serikat, karena semua itu dapat memusnahkan semua jenis tank yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang.
Jaringan kantor berita CNN mengutip dari sumber tersebut yang mengatakan bahwa peluncur misil “al-Hasyim” adalah versi dari Rusia-Yordania yang termodern di antara peluncur misil anti-tank RBG yang diproduksi lembaga “Basalt” Rusia, yang juga dikenal dengan “RPG-32.”
Dia menambahkan bahwa peluncur misil “al-Hasyim” yang beratnya tidak lebih dari 3 kg adalah buah dari kerja sama antara insinyur Rusia dengan Yordania, dan dapat menghancurkan jenis tank apapun hingga 700 meter dengan menggunakan proyektil kaliber 72 mm atau 105 mm.
Sumber yang sama menyatakan bahwa Jenderal Vladimir Icychen salah satu pemimpin dari Angkatan Bersenjata Rusia memuji kemampuan peluncur misil “al-Hasyim” sebagai sesuatu yang istemewa.
Icychen mengatakan bahwa peluncur misil “al-Hasyim/HaShem” anti-tank ini mampu menghancurkan kendaraan berlapis baja atau senjata dengan kekuatan yang sama yang dimiliki oleh pasukan musuh.
Pangeran Faisal Bin Al Hussein, saudara Raja Yordania berkata selama kunjungan ke sebuah pameran sistem pertahanan 2009 di Abu Dhabi, bahwa Yordania telah berhasil dalam membangun industri pertahanan canggih, bekerjasama dengan Rusia, dan negara-negara lain.
Komentar:
Kami bertanya-tanya apakah peluncur misil “al-Hasyim” yang secanggih itu akan digunakan dalam perang menuju “perdamaian”, atau sebaliknya hanya disimpan dan dipamerkan saja oleh Rezim Yordania yang tidak lain adalah antek?
Kami juga bertanya-tanya tentang “perkembangan pangkalan industri itu” di Yordania dan kegunaannya bagi Rezim yang tidak dikenal kecuali melakukan konspirasi dan penghianatan?
Atau kemajuan peluncur misil yang telah dicapainya ini hanya murni untuk kepentingan bisnis semata? (mb/al-aqsha).