Mengaku Menyiksa Putrinya

aussie.jpgSeorang pria berusia 73 tahun mengaku memenjarakan putrinya di gudang bawah tanah selama 24 tahun dan menjadi ayah dari 7 anak yang dilahirkan putrinya itu. Kepolisian Austria mengatakan kepada BBC bahwa pria itu, Josef F, menyampaikan pengakuan itu dalam pemeriksaan pada Hari Senin. Kepala urusan kriminal Kepolisian Lower Austria, Franz Polzer, menambahkan pihak berwenang kini merawat putri Josef dan 6 anaknya, karena satu diantaranya sudah meninggal.

Sebelumnya, polisi mengatakan ada pintu tersembunyi di rumah pria itu yang terhubung ke sebuah kamar kecil yang tidak berjendela di ruang bawah tanah.

Di ruangan itu ada perlengkapan tidur dan memasak maupun peralatan untuk kebersihan.

Franz Polzer mengatakan pria itu mengaku melakukan kekerasan seksual atas putrinya –yang kini berusia 42 tahun– selama dalam penahanan.

Salah seorang anak yang dilahirkan putrinya tewas ketika masih bayi dan Josef membuang jenasah bayi tersebut ke dalam oven hingga musnah terbakar.

Tim kepolisian –yang antara lain menggunakan pakaiaan pelindung– masih terlihat keluar masuk di rumah pria itu di kota Amstetten, sekitar 130 km dari ibukota Wina.

Wartawan BBC di Austria, Bethany Bell, mengatakan berita ini mengejutkan warga Austria dan banyak yang tidak percaya kejahatan seperti itu bisa terjadi.

“Anda tidak bisa percaya kalau hal seperti itu terjadi,” kata seorang perempuan kepada BBC.

Sejak berusia 11 tahun

Namun kasus yang mirip pernah terjadi di negara ini, ketika Natasha Kampusch melarikan diri dari ruang bawah tanah di kawasan pinggiran Wina pada tahun 2006.

Remaja Austria itu dikurung di ruang bawah tanah selama 8 tahun.

Dengan kasus terbaru ini, banyak warga Austria yang tertanya-tanya kenapa kedua tragedi itu bisa terjadi selama beberapa tahun tanpa ketahuan.

Dalam sebuah pernyataan Hari Minggu, kepolisian menyatakan Elisabeth F menceritakan kepada mereka bahwa ayahnya sudah melakukan kekerasan seksual atasnya sejak dia masih berusia 11 tahun.

Tanggal 28 Agustus 1984 dia menghilang dan –menurut pengakuannya–digiring bapaknya sendiri ke ruang bawah tanah serta diborgol sebelum ruangan itu dikunci.

Orangtuanya kemudian mengatakan bahwa sebulan setelah itu mereka menerima surat dengan tulisan tangan Elisabeth yang mengatakan agar jangan mencari dia lagi.

Sepertinya surat itu dibuat Elisabeth di bawah paksaan Josef untuk meyakinkan istrinya –ibu Elisabeth– agar tidak mencari Elisabeth lagi.

Putrinya sakit

Selama dipenjarakan 24 tahun oleh ayahnya, Elisabeth telah melahirkan 7 anak, termasuk pasangan kembar pada tahun 1996 namun salah satu diantaranya meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan yang baik.

Dan 3 anaknya dirawat oleh Josef dan istrinya karena ditaruh di luar rumah ketika masih bayi dengan pesan Elisabeth tidak mampu merawatnya.

Elisabeth kini menerima pengobatan medis maupun psikis, sedang anak-anaknya dirawat oleh tim ahli namun putri sulungnya, Kerstin, dirawat khusus karena menderita penyakit serius.

Kerstin yang berusia 19 tahun dibawa ke rumah sakit karena menderita sakit serius dan saat itulah muncul rasa ingin tahun tentang keberadaan ibunya, Elisabeth.

Para dokter yang merawat Kerstin meminta agar Elisabeth datang ke mereka untuk mengetahui latar belakang kesehatan Kerstin.

Josef kemudian membebaskan Elisabeth dan kedua anaknya dari gudang bawah tanah, dengan mengatakan kepada istrinya bahwa Elisabeth akhirnya memutuskan untuk pulang.

Polisi kemudian menangkap Josef, dan terungkaplah pemenjaraan Elisabeth selama 24 tahun dan penyiksaan seksual atasnya yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*