Faksi-faksi politik yang bersaingan di Lebanon akan menandatangani perjanjian hari ini untuk mengakhiri krisis politik yang telah berlangsung 18 bulan yang mengancam akan berubah menjadi perang saudara.
Wakil-wakil oposisi yang dipimpin Hizbullah dan pemerintah yang pro Barat diperkirakan akan menandatangani perjanjian tersebut di Doha, Qatar, dimana mereka mencapai terobosan pagi tadi setelah bernegosiasi selama lima hari.
Rincian mengenai persetujuan tersebut belum dirilis, tetapi para pejabat yang dekat ke pembicaraan itu mengatakan kedua pihak yang bersaingan itu sepakat untuk dengan cepat membuat jadwal pemilihan presiden baru.
Lebanon tidak mempunyai presiden sejak bulan November, ketika Emile Lahoud mengundurkan diri. Pemerintah dan oposisi sepakat bahwa kepala angkatan bersenjata Michel Suleiman harus menduduki jabatan tersebut.[21/05/2008]