BOGOR -– Delapan orang wanita muda korban human traficking tertangkap di Villa Cimacan, Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (6/5) malam. Delapan wanita usia sekitar 20-25 tahun tersebut hendak dijual ke konsumen oleh lima orang germo yang juga tertangkap dalam razia tersebut.
Bubun, salah satu germo yang berhasil diwawancara mengungkapkan, para gadis ini sedianya dijual ke pesanan yang sudah menjadi langganan mereka. Tarif wanita ini, diakui Bubun sangat bervariatif mulai Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu sekali kencan.
Nilai ini akan bertambah, jika konsumen meminta menemaninya satu hari penuh. “Dari nilai transaksi per orangnya, saya dapat 20 persen,” kata Bubun saat ditanya berapa keuntungan yang diraih dalam bisnis ini.
Untuk menutupi usaha haramnya ini, Bubun, yang sudah punya tiga anak ini berpura-pura sebagai tukang ojeg. Hal ini dilakukan, agar menghindari kecurigaan warga dan aparat sewaktu mengantar wanita pesanan ke pelanggannya.
Tika, satu korban traficking mengaku kaget saat puluhan petugas yang mengendarai 3 mobil mengepung villa. Tika yang rumahnya di Cimacan mengatakan, dirinya berada di villa Cimacan, karena dijemput Asep, temannya.
“Waktu itu Asep bilang, mau ketemu orang. Ternyata begitu didalam villa, saya ditinggal. Saat saya masuk, sudah ada beberapa wanita. Beberapa menit ngobrol, datang polisi dan saya dibawa kesini,” ujar Tika.
Sayangnya, Kepolisian Wilayah Bogor terkesan menutup-nutupi hasil kejahatan traficking yang berhasil diungkap tersebut. Wakapolwil Bogor, AKBP Sutikno yang hendak dikonfirmasi apakah pelaku traficking yang ditangkap, merupakan jaringan sindikat, meminta agar wartawan langsung ke Kasubag Reskrim, Polwil Bogor Kompol Puji Sutan.
Namun lagi-lagi wartawan di tolak dengan meminta berkoordinasi dengan Kabag Ops, Kompol Anwar. Dua kali wartawan melakukan konfirmasi, terkesan tidak ditanggapi. Sementara Wakapolwil dalam pesan singkatnya hanya meminta maaf atas mis komunikasi tersebut. (Republika online, 07/05/2009-10:00)
kapitalisme…. ada demand ada supply… meski pun itu seorang manusia! manusia yang bernama perempuan….
terbukti yang merendahkan perempuan adalah sistem Kapitalisme… bukan Islam! Laa… kenapa aktivis Gender menyerang Islam Bukan Kapitalis?