Presiden Afganistan, Hamid Karzai memerintahkan peyelidikan atas terbunuhnya lebih dari tiga puluh warga sipil, yang kebanyakan mereka adalah perempuan dan anak-anak, akibat serangan yang dilancarkan oleh pesawat-pesawat tempur Amerika di sebelah barat negara ini.
Karzai mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkannya: “Bahwa para pejabat Afganistan dan Amerika akan berangkat ke provinsi Farah pada hari Rabu (6/5) untuk menyelidiki insiden tersebut”.
Pengeboman oleh Amerika itu terjadi hari Senin lalu. Para pejabat setempat mengatakan bahwa banyak warga sipil yang terbunuh selama operasi pengeboman di kawasan Farah, berdasarkan pada informasi dari Amerika Serikat.
Seorang pejabat Afganistan mengatakan kepada BBC bahwa kemarin sore (5/5) dia melihat sekitar 20 mayat korban dari serangan Amerika, dan semua dari mereka adalah warga sipil, dalam dua truk di depan rumah Gubenur Provinsi Farah.
Pejabat Afganistan tersebut mengatakan bahwa di antara para korban yang mayatnya dimasukkan ke dalam truk adalah anak-anak dan perempuan. Termasuk juga penjelasan dari para pekerja yang mengangkut mayat-mayat tersebut yang mengkonfirmasikan bahwa korban-korban itu meninggal akibat serangan Amerika.
Di bagian lain, pasukan pendudukan Amerika mengkonfirmasikan peperangan yang melibatkan serangan udara itu dan mengatakan bahwa pasukan pendudukan Amerika melakukan penyelidikan atas laporan-laporan adanya korban warga sipil, namun tidak ditemukannya. Amerika Serikat memutuskan untuk melakukan penyelidikan tentang adanya warga desa yang membawa truk yang isinya sarat dengan mayat.
Isu kematian warga sipil ini telah menjadi salah satu sumber besar ketegangan antara pihak berwenang Afganistan dan pasukan pendudukan Amerika.
PBB dan lembaga-lembaga bantuan mengatakan bahwa lebih dari 7 ribu orang, termasuk ribuan warga sipil telah meninggal pada tahun lalu dalam kekerasan berhubungan bentrokan di Afganistan.
Ini terjadi menyusul kunjungan Presiden Afganistan ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Amerika, Barack Obama yang pertama kalinya sejak pelantikan yang terakhir.
Obama mengumumkan bahwa Afganistan dan tetangganya, Pakistan akan menjadi pusat perhatian bagi operasi militer utama yang dimiliki negerinya. Ia menjelaskan bahwa negaranya bermaksud untuk menambah kekuatan militernya di Afganistan tahun ini menjadi lebih dari dua kali lipat, dari 32 ribu di awal tahun menjadi 68 ribu pada akhir tahun. (mb/akhbaralaam)