100 TOKOH DAN ULAMA SEMARANG, SETUJU TEGAKNYA SYARI’AH ISLAM

Para ulama (jumhur ulama) sepakat bahwa  mengangkat seorang khalifah yang akan menegakkan hukum Allah  adalah merupakan kewajiban seluruh ummat Islam.  Dan ulama merupakan unsur paling penting  dalam andil menegakkan hukum Islam, Demikian  paparan yang disampaikan Ust. Samsyuddin Ramadhan, dalam Workshop Tokoh Peduli Syariah yang diselenggarakan oleh HTI Jateng di Banyumanik Semarang, 2 Mei 2009 lalu.
Acara yang dihadiri sekitar 100 tokoh dan ulama kota semarang tersebut dibuka oleh ketua DPD II HTI Jateng Ir. Khoiruddin,MSi, dan dilanjutkan dengan pembacaan kalam illahi oleh Imam Besar Masjid Agung Jawa Tengah, KH. Zainuri Al Hafidz.
Acara dimulai pukum 09.00 pagi dengan diawali pemutaran film Ila Mata, dilanjutkan penyampaian makalah  sebanyak dua sessi dan dilanjutkan forum tanya jawab. Ust. Syamsiddin Ramadhan sebagai pemateri tunggal  memaparkan secara rinci dan gamblang mulai dari persoalan ummat,  sampai dengan pentingnya gerakan dakwah untuk menegakkan khilafah, serta dilengkapi dengan dalil-dalil syar’I .
Pada sessi tanya jawab ada beberapa penanya diantaranya menyoal masalah  sulitnya menyatukan ummat. Berkaitan dengan hal itu ust. Syamsuddin menekankan agar antar golongan atau jamaah tidak lagi menonjolkan pembahasan yang sifatnya khilafiyah. Sedang ada juga penanya yang mempersoalkan hukum-hukum Islam yang belum bisa ditegakkan, kesimpulan jawabannya adalah karena lemahnya pemahaman ummat tentang syariat Islam dan khilafah.
Yang Lebih diperhatikan dan cukup menarik adalah usulan seorang tokoh yang memberi  masukan agar  ide tegakknya syariah dan khilafah bisa cepat terwujud dengan beberapa hal, diantarnya pembinaan mahasiswa sebagai ujung  tombak,  membuat rumah binaan, dan pesantren sebagai kawah pembinaan ummat. Ada juga tokoh yang di sela acara Tanya jawab menyatakan siap bergabung dengan HTI.
Acara ditutup dengan do’a yang dibacakan oleh KH. Yahya Al Mutamakkin pimpinan pesantren Daarul Qur’an wa Lughoh dari Banyumanik.  Wallahu a’lam bish-showab. (I’lamiyah)