Peran Kekuatan Politik Islam Mundur

JAKARTA — Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry mengatakan partai Islam cuma jadi objek di Pemilu 2009. Hal ini berbeda dengan Pemilu 1999 dan Pemilu 2004. Terjadi kemunduran peran kekuatan politik Islam dalam Pemilu 2009.

”Menghadapi Pemilu Presiden 2009, partai berbasis umat Islam hanya menjadi objek kepentingan para calon Presiden (capres),” kata Umar, Ahad (10/5). Padahal, kata dia, pada Pemilu 1999 dan 2004, partai Islam adalah subjek yang diperhitungkan.

Sebagai gambaran, pada 1999 melalui poros tengah Abdurrahman Wahid naik ke tampuk kepresidenan. Pada 2004, PPP dan PAN bisa mengusung capres sendiri. ”Tapi sekarang, partai Islam tak mampu memainkan peran strategis apapun, dan sekedar menjadi objek tarik menarik kepentingan blok politik,” kata dia.

Umar berpendapat telah terjadi kemunduran signifikan dalam peran politik kekuatan Islam. Seharusnya, ujar dia, di tengah konstelasi politik seperti sekarang, partai politik berbasis massa Islam bisa bersatu sehingga menjadi kekuatan yang diperhitungkan.

”Kalaupun tak punya capres dari kalangan mereka sendiri, seharusnya gabungan partai Islam ini bisa mengusung capres yang rekam jejaknya dekat dengan perjuangan Islam,” kata Umar. Sangat disayangkan, tegas dia, jika momen Pemilu Presiden 2009 hanya dimanfaatkan para elite partai Islam untuk kepentingan jangka pendek. (Republika Online, 11/05/2009)