JAKARTA -– Penurunan suara parpol Islam dalam pileg dipengaruhi lemahnya kepemimpinan yang ada pada parpo-parpol Islam tersebut. Hal tersebut disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Bachtiar Effendy, ketika dihubungi, Ahad (10/5).
“Alasan kedua, parpol Islam tidak memiliki program yang jelas,” kata Bachtiar. Program yang dimaksud adalah program yang bisa membedakan parpol Islam dengan parpol lainnya. Dia mengatakan, Islam yang dijadikan asas parpol tidak diterjemahkan ke dalam program yang jelas.
Ketiga, lanjut Bachtiar, parpol Islam juga rentan atas perpecahan. “Parpol Islam yang seharusnya mengembangkan ukhuwah justru tidak ada,” katanya. Dia menambahkan, masih banyak alasan yang menyebabkan penurunan suara parpol Islam, namun tiga hal pokok itulah yang paling utama.
Seperti diketahui, parpol Islam dan berbasis massa Islam mengalami penurunan suara pada pileg 2009 dibanding pileg 2004 silam. Penurunan tersebut dialami oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Perolehan suara PKB pada pileg 2004 sebanyak 11.989.564 suara, namun turun menjadi 5.146.122 suara pada pileg 2009. Sedangkan, PAN menurun dari 7.303.324 suara menjadi 6.254.580 suara. PBB juga mengalami penurunan dari 2.970.487 suara menjadi 1.864.752 suara.
Suara PKS mengalami penurunan tipis dari 8.325.020 suara menjadi 8.206.955 suara. Sedangkan, PPP juga turun dari 9.248.764 suara menjadi 5.533.214 suara. Bahkan, PBB tidak lolos parliamentary treshold pada pileg 2009 ini, sehingga tidak akan memiliki wakil di DPR.
Ketika ditanya bagaimana parpol Islam bisa memengaruhi kebijakan nasional, Bachtiar mengatakan, hal itu tergantung dari parpol Islam itu sendiri. “Sekarang ini justru parpol Islam rame-rame mendukung Partai Demokrat,” katanya. Jika koalisi itu bisa memengaruhi kebijakan nasional maka itu merupakan hal bagus. Jika sebaliknya, koalisi menjadi sia-sia saja. (Republika online, 11/05/2009)
Yang jelas..kemunduran dan kegagalan parpol islam itu diakibatkan oleh semakin jauhny mereka dari Islam. Baik dalam hal:
1.konsep+pandangan2nya,contoh tak ada satu pun dari mereka yg nyaring menyuarakan Islam(Syariah),padahal masyarakat brdasarkan bnyak survey rata2 hampir 80% menginginkan diterapkannya syariah. Tapi karena parpol2 islam yg ada..tidak ada yg memperjuangkan syariah secara serius dan boleh dbilang sama saja dgn parpol sekuler maka masyarakat memandang ya lebih baik memilih parpol sekuler yg lebih ‘puguh’ programnya.Juga dalam hal:
2.strategi+manuver2 politikny..sama sekali jauh dari Islam contoh dalam koalisi yg jd pijakan mereka adalah kepentingan kekuasaan bukan kesamaan idiologi. Walhasil sbenarnya tak tepat parpol islam dikatakan gagal,tapi justru SUKSES meraih sesuatu yg mereka telah persiapkan..ya sejak awal mereka telah menyiapkan KEGAGALAN !
Parpol islam harus sadar, 49 juta rakyat udah g percaya! Intropeksi, kembalilah pada niat semula, mendukung syariat Islam.
Naif…!!!
Sesungganya kelompok partai Islam sekarang yang di parlemen itu tidak paham “IDEOLOGI” apalagi IDEOLOGI ISLAM, termasuk para tokoh partai Islam dan para ulama di dalamnya. Mereka orang naif, karena perjuangan mereka tidak didengar dalam sistem pemerintahan yang menganut demokrasi.
Sesungguhnya mereka tidak paham akan syariat Islam walaupun tsaqofah mereka banyak. Jadi mereka terjebak politik MACHIAVELIS & LIBERAL!!! MENJIJIKKAN & KASIHAN!!!
Kemunduran dan kegagalan parpol Islam yang kita alami sesungguhnya merupakan akibat ideologi dan sistem kapitalisme yang diterapkan di parpol Islam kita; juga akibat ditinggalkannya ideologi dan sistem aturan yang diberikan Allah, Zat Yang Mahaadil dan Mahabijaksana. padahal, kita semua adalah orang-orang yang beriman kepada Allah; kita semua juga beriman kepada kerasulan Muhammad saw. Penerapan ideologi dan sistem kapitalisme itu sungguh bertentangan dengan keyakinan dan keimanan kita semua; menyakiti hati nurani kita. Karena itu, sudah saatnya kita membuang dan mencampakkan ideologi dan sistem kapitalisme itu dari tengah-tengah kehidupan kita. Sebaliknya, marilah kita terapkan ideologi dan sistem Islam yang datang dari Allah, Zat Yang Mahaadil dan Mahabijaksana. Hanya dengan itulah kehidupan kita akan menjadi sejahtera.
Salam jihad!
Ayyuhal Ikhwah,
Hidup ini adalah medan jihad kita
Keimanan adalah bekal kita
Dan hamasah adalah api pembakar kita
Setiap diri harus tetap menjaga hatinya agar tetap hidup
Jiwanya agar tetap tersucikan
Hingga kuasa melakuakn perubahan
Lereng-lereng terjal perjuangan adalah
Jalan sutera yang bertabur wangi Syurga
Bagi mereka pengusung panji tauhid
Roda dakwah harus tetap digulirkan
Maka tapakilah jalan ini
Dengan air mata rindu
Rindu akan wajah dan perjumpaan deng-Nya
Sebagai penghias keikhlasan
Dan kesabaran sebagai pengiring perjuangan
Hingga kita hidup dalam kemuliaan
Atau syahid sebagai kemenangan tertinggi