Metropolis – Jawa Pos
[ Senin, 02 Juni 2008 ]
Demo Damai Tolak Kenaikan BBM
Mereka kemudian berjalan rapi menuju ke arah Taman Bungkul. Dalam aksi itu,
HTI menganggap bahwa kenaikan harga BBM akan menambah kesengsaraan rakyat. Keputusan tersebut adalah kebijakan pemerintah yang dipaksakan untuk keberhasilan liberalisasi sektor hilir. “Dengan tegas kami menolak kenaikan harga BBM,” ujar panitia aksi Sugiono, kemarin.
Menurut dia, dalam ajaran Islam, sumber daya alam adalah milik rakyat. Karena itu, harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Namun, lanjutnya, fakta yang terjadi saat ini justru sebaliknya, terjadi liberalisasi sektor migas. “Saat ini migas banyak dikuasai swasta. Padahal negara berkewajiban mengambil alih. Fungsi negara adalah melakukan pelayanan kepada masyarakat,” ucap salah satu Pengurus Kesekretariatan DPD HTI Jatim tersebut. Sekitar pukul 11.30,
Sementara itu, aksi demo dengan tema yang sama juga dilakukan puluhan aktivis yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional (FPN) Jatim. Sama halnya dengan
Menurut FPN Jatim, kenaikan harga BBM bisa dibatalkan dengan terus menerus melakukan aksi
01/06/08 12:27
Massa HTI Gelar Aksi Keprihatinan Kenaikan Harga BBM di Surabaya
Massa menggelar aksi jalan kaki (longmarch) dari depan Gedung Negara Grahadi di jalan Gubernur Suryo menuju ke Taman Bungkul yang berjarak sekitar satu kilometer.
Ketua HTI Surabaya, Fikri Azyudiar, mengatakan, selain massa HTI Surabaya, beberapa massa HTI dari Sidoarjo, dan Gresik juga bergabung dalam aksi tersebut.
Bahkan, ia mengemukakan, aksi HTI dilakukan pula secara serentak di 25 kota di Indonesia seperti Medan, Aceh, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar hingga Jayapura.
BLT tidak mengurangi angka kemiskinan!
Sementara itu, HTI dalam pernyataan sikapnya menyatakan kenaikan harga BBM semakin menambah angka kemiskinan dan menilai Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak efektif mengurangi angka kemiskinan.
Kenaikan harga BBM penipuan rakyat pemerasan massal!
Selain itu, dalam pernyataan sikapnya HTI juga menyatakan bahwa subsidi BBM sebagai bentuk penipuan massal untuk memeras rakyat.(*)
Buruh, Mahasiswa dan HTI se-Jawa Timur Tolak Kenaikan BBM
Minggu, 01 Juni 2008 | 13:56 WIB
TEMPO Interaktif,
BLT, lanjut Hendry, merupakan kewajiban pemerintah baik karena BBM naik atau tidak. Apalagi dengan kondisi keterpurukan ekonomi yang saat ini dialami rakyat, maka pemerintah memang sudah sewajarnya harus memberikan bantuan langsung untuk meringankan beban hidup masyarakat.
Dalam aksinya, selain menggelar berbagai orasi bergantian diatas sebuah sound sistem diatas truk bak terbuka,
“Dengan menaikkan BBM, pemerintah berarti tidak peka akan nasib rakyatnya, karennya kami minta pemilu 2009 tidak lagi memilih pemimpin yang hanya pandai mencabut subsidi,” tambah Hendry
Selain menolak kenaikan BBM, massa minta pemerintah segera melakukan nasionalisasi seluruh industri pertambangan yang saat ini banyak dikuasai asing. Dengan menasionalisasi seluruh industri pertambangan ini,
Selain berunjuk rasa,
Sementara itu, selain unjuk rasa buruh dan mahasiswa ini, pada pagi harinya
“Tidak hanya sekedar aksi, kami juga ingin mengajak seluruh warga menolak kenaikan BBM,” kata Agus S Ramadhan, usai aksi di taman bungkul. Agus sendiri mengklaim unjuk rasa kali ini diikuti oleh sekitar 2 ribu
Minggu, 01/06/2008 12:30 WIB
Tolak Kenaikan BBM, Massa HTI Penuhi Ruas Jalan dari Grahadi hingga Taman Bungkul
Reporter : Arif Fajar AFotografer : Arif Fajar A
Surabaya – Dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM, masa HTI Surabaya yang berjumlah 2000 orang tersebut, tidak terkonsentrasi pada satu titik saja.
Tetapi 2000 masa aksi itu disebar berjajar mulai dari jalan Gubernur Suryo, jalan pemuda, jalan Panglima Sudirman, jalan Urip Sumoharjo hingga di Raya Darmo Surabaya, Minggu (1/6/2008).
Masa yang berjajar memberikan nuansa yang berbeda pada jalan-jalan tersebut. Wanita dan anak-anak berjilbab serta bapak-bapak yang mengenakan ikat kepala bertuliskan huruf arab, mengingatkan pada aksi demonstrasi yang ada di daerah timur tengah.
Agus Ramadhan kordinator aksi tersebut mengatakan bahwa aksi menjajarkan masa tersebut bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat serta menyuguhkan bagaimana cara menyuarakan pendapat secara damai.
“Kami ingin menggugah masyarakat untuk bergerak menolak kebijakan pemerintah tentang BBM, tetapi secara damai,” ujarnya kepada beritajatim.com.
Rencananya aksi tersebut dilanjutkan dengan melakukan longmarcah dan berakhir di Taman Bungkul Surabaya.[rif/kun]
Minggu, 01/06/2008 09:45 WIB
Tolak Kenaikan BBM, HTI Kerahkan 2000
Reporter : Anas Pandu Gunawan
Surabaya – Meski pemerintah telah menaikkan harga BBM sebesar 28,7 persen pada tanggal 23 Mei lalu, demontrasi sebagai wujud penolakan kenaikan tersebut terus mengalir.
Salah satunya dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jatim yang menggelar demo bertajuk Aksi Ummat Tolak kenaikan harga BBM di Taman Apsari jalan gubernur Soeryo, Minggu (1/6/2008) pagi ini.
“Kami dengan tegas menyatakan menolak kenaikan harga BBM karena terbukti membuat rakyat semakin susah. Harga-harga semakin mahal dan tak terjangkau,” ujar Khoiri Sulaeman, Ketua HTI Jatim kepada beritajatim.com.
Lebih lanjut Khoiri menyatakan bahwa jauh lebih baik bagi pemerintah untuk melakukan renegosiasi kontrak dengan investor asing mengenai bagi hasil pertambangan daripada menaikkan harga BBM.
“Pemerintah juga menyatakan sudah melakukan penghematan Rp 30 trilyun dari anggaran departemen. Bila benar, kenapa BBM tetap naik. Padahal dengan kenaikan BBM ini, pemerintah hanya menghemat Rp 28 trilyun. Jadi kenaikan BBM ini untuk siapa?” tanya Khoiri.
Dalam aksi tersebut, diperkirakan sekitar 2000 orang itu, kini longmarch dari gedung Grahadi hingga Taman Bungkul. Anggota HTI ini datang dari berbagai daerah seperti
Selain di Surabaya, aksi serupa juga digelar di 25 kota di Indonesia seperti Medan, NAD, Padang, Palembang, Lampung, Pekanbaru, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, DIY, Makasar, Kendari, Banjarmasin, Samarinda dan sebagainya.[nas/kun]
01/06/2008 12:27 Unjuk Rasa
HTI Minta Pemerintah Tak Sewenang-wenang
Liputan6.com, Surabaya: Ribuan anggota Hizbut Tahrir Indonesia dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan, berunjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (1/6). Mereka meminta pemerintah memikirkan kebijakan lain dalam mengatasi kenaikan harga minyak mentah dunia, tapi bukan dengan cara mengurangi subsidi yang membuat harga bahan bakar minyak menjadi mahal sehingga membebani masyarakat.
Massa juga meminta pemerintah mencari kebijakan yang ampuh untuk menekan harga jual bahan pokok yang ikut naik pascakenaikan harga BBM. Selama ini kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dinilai hanya berpengaruh sesaat saja, seperti operasi pasar. Rencananya usai berdemonstrasi di Grahadi,
AKSI PENOLAKAN BBM MARAK TERJADI
01 Juni 2008 10:37
Mer, Sby – Aksi penolakan kenaikan BBM di Surabaya akan marak terjadi hari ini, Minggu (01/06).
Salah satu aksi penolakan kenaikan BBM juga dilakukan oleh ribuan
Ratusan
Selain itu, rencananya nanti pukul 11.00 Wib juga ada aksi penolakan kenaikan BBM yang dilakukan dari elemen buruh dan mahasiswa di depan gedung Grahadi. Bahkan, saat ini ratusan buruh dengan puluhan kendaraan sudah berkumpul dan mereka akan bergerak menuju ke gedung Grahadi.(eta/rie)
http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=60036
Minggu, 01 Juni 2008 11:11 WIB
DEMONSTRASI HIZBUT TAHRIR JATIM MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM
Massa Hizbut Tahrir di jalan raya Kota Surabaya, Jatim
Metrotvnews.com, Surabaya: Sekitar 2.000 orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Jawa Timur turun ke jalan Kota Surabaya, Ahad (1/6) ini. Mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini dinilai menyengsarakan rakyat karena juga diikuti dengan lonjakan harga bahan pokok.
Massa antara lain dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan ini semula berkumpul di depan Gedung Grahadi, Kota Surabaya. Mereka kemudian longmars ke Taman Bungkul. Massa akan membentuk rantai manusia sepanjang tiga kilometer selama 6.000 detik sebagai simbol harga BBM jenis premium yang mencapai Rp 6.000 per liter.
Pengunjuk rasa juga menampilkan aksi teatrikal yang mengekspresikan kesengsaraan rakyat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak. Pengunjuk rasa menilai pemerintah telah mengabaikan solusi alternatif dari para ahli ekonomi untuk menghindari kenaikan harga BBM.
Aksi Hizbut Tahrir tak hanya berlangsung di Surabaya, hari ini. Unjuk rasa organisasi kemasyarakatan Islam ini juga digelar di 25 kota, seperti Medan, Makassar, dan Padang serta Palembang. Aksi juga berlangsung di Yogyakarta.(BEY)