Jakarta – Di mata Sri Mulyani, ekonomi dunia tak ubahnya pasien sakit. Uniknya, makin banyak perawatan yang diberikan untuk ekonomi dunia, kondisinya justru makin sekarat.
Analogi ini disampaikan Menko Perekonomian sekaligus Menkeu Sri Mulyani dalam sambutan di acara Musrenbang di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/5/2009).
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi global 2009 awalnya diperkirakan bisa capai 4,4%. Namun sewaktu kondisi global belum menurun, pada April 2008, prediksi ekonomi 2009 diturunkan jadi 3,8%.
“Lalu pada Oktober 2008, saat keaadan dunia sudah masuk rumah sakit, direvisi lagi jadi 3%. Pada November 2008, saat dunia sudah dapat infus, direvisi lagi jadi 2,2%. Lalu pada Januari 2009, saat keadaannya sudah dioperasi, itu direvisi jadi 0,5%. Pada April 2009, saat sudah mengalami transplantasi jantung, ekonomi dunia direvisi lagi jadi minus 1,3%,” katanya.
Lalu bagaimana dengan kondisi ekonomi Indonesia?
Sri Mulyani melanjutkan, pada 2008 ekonomi Indonesia 2009 diprediksi 6,4% dan kemudian direvisi jadi 2,5%. Tapi penurunan ekonomi ini diperkirakan kembali naik di 2010 menjadi 3,5%.
“Sementara pertumbuhan ekonomi dunia 2010 diprediksi 1,9%. Tapi sekarang pertumbuhan ekonomi dunia nyungsep ke bawah, tapi prognosa positif di 2010. Kalau seperti pasien, pertumbuhan ekonomi langsung direhabilitasi dan langsung pulang ke rumah. Tapi itu prognosa optimis, jadi bisa cepat rehabilitasi,” katanya.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi 2010 bukan tidak mungkin mencapai 5%-6%. Inflasi ditargetkan sebesar 4,5%-5,5%, nilai tukar Rp 9.500-Rp 10.500, harga minyak US$ 45-60 per barel, defisit 1,3% dari GDP, dan produksi minyak 950-970 ribu barel per hari.
Pemerintah juga akan melanjutkan stimulus fiskal dan memberikan insentif pajak melalui penurunan tarif pajak.
“Ini bisa menambah aktivitas di sektor riil untuk menjaga daya beli rakyat. Stimulus akan tetap dilakukan untuk membangun kesempatan padat karya,” katanya.
Tahun depan, bagi pemda yang melaksanakan stimulus dengan baik maka akan mendapatkan reward yaitu berupa tambahan stimulus. (detik news)
Bukan sekarat lagi, kapitalisme tengah mati suri..
Saatnya kembali ke sistem Islam karena hanya Sistem Islam yang telah terbukti mampu bertahan selama 14 abad…
Apakah hukum jahiliyah yang mereka pilih??? hukum manakah yang lebih baik daripada hukum Allah???
Saatnya Sistem Ekonomi Islam Menggantikan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sudahlah bu Sri, gak usah menghibur diri dan melakukan kebohongan publik lagi,semua orang juga tahu, kondisi perkonomian Indonesia tidak akan membaik selama sistem kapitalis masih diterapkan.Hanya sistem ekonomi Islam dalam naungan daulah Khilafah Islamiyah yang notabene berpijak pada sektor riil saja yang bisa menyelesaikan krisis ekonomi di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.
Telah nampak nyata kerusakan akibat ulah manusia… kembalilah ke jalan yang benar –> sistem ekonomi (Syariah)buatan Allah Swt… pencipta manusia…
masihkah kita sombong… tidak takutkah kita dengan api neraka yang bahan bakarnya dari manusia-manusia yang ingkar dan jahat… (kepada Mu Ya Allah kami meminta perlindunganMu)…
Yang bingung tuh, sudah tahu kondisi ekonomi kapitalis berkali-kali mengalami krisis dan nyungsep, lha kok masih dipertahankan. Masih optimis lagi akan bangkit. Jadi yang waras tuh sapa?