Darmin Nasution, Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) yang baru saja terpilih mengatakan dirinya tidak alergi terhadap bank asing, namun akan mencermati terus perkembangannya.
“Dalam periode krisis 1998, pemerintah sudah menjual beberapa bank, pasar modal kita juga lebih terbuka sehingga makin banyak modal asing bermain di pasar modal kita. Jadi soal modal asing itu kita harus cermati tapi ya tidak perlu alergi, tetapi ya harus dicermati harus dimonitor,” katanya di Jakarta, Selasa, ketika ditanya terkait dominasi perbankan asing yang sudah mencapai 40 persen pangsa pasarnya di Indonesia.
Sementara itu ketika ditanyakan langkah 100 hari pertama, ia belum bisa menjawabnya. “Beri saya waktu merenung lebih jauh lagi lah mengumpulkan informasi lebih banyak, saya belum pernah di BI,” katanya.
Darmin Nasution pada Selasa ini, disetujui oleh DPR melalui rapat paripurna menjadi Deputi Gubernur Senior BI yang akan menggantikan Miranda S Goeltom yang akan selesai masa tugasnya pada 26 Juni 2009.
Darmin yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak, dipilih secara aklamasi oleh Komisi XI kemarin setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan, Darmin mencanangkan empat visi dan misi yaitu memantapkan transformasi, menjaga inflasi agar tetap rendah, memperkuat resiliensi terhadap krisis dan memperkuat kerjasama yang kuat dengan pemerintah. (Republika online, 13/05/2009)