Tolak kenaikan BBM, Massa HTI Semarang Tuntun Sepeda Motor

Pada Minggu 1 Juni 2008, HTI Semarang kembali menyuarakan aspirasi umat dengan mengadakan aksi menolak kenaikan BBM yang dihadiri sekitar 500 massa dari berbagai elemen. Aksi dimulai dengan longmarch mulai dari masjid Baiturrahman Simpang Lima sampai RRI Semarang. Setelah sampai di halaman RRI Semarang dilanjutkan dengan orasi dari beberapa tokoh. Selain itu, perwakilan HTI yaitu ust Abdullah dan ust Choirul Anam diterima pihak RRI Semarang untuk menyampaikan penolakan kenaikan BBM lewat siaran di RRI.

Orasi disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat diantaranya Ust. Singih Saptadi, MT (Dosen Undip dan Ketua Lajnah Siyasisyah HTI Jateng), Ust. Anang (Ketua Lembaga Penyelamat Akidah Umat), Ust. Ainul Yaqin, Bpk. Suratman (Ketua Serikat Pekerja PLN Jateng) dan Ust Choirul Anam.

Dalam orasinya para orator mengecam kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM menunjukkan bahwa pemerintah tidak peka terhadap penderitaan masyarakat. Sebab, seandainya harga BBM tidak naik saja, harga-harga barang sudah naik, apalagi dengan naiknya harga BBM, dapat dipastikan harga-harga barang akan naik sehingga orang miskin semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan menaikkan harga BBM di tengah kesulitan rakyatnya, pemerintah tak ubahnya seperti pagar makan tanaman. Pagar seharusnya melindungi tanaman agar tidak diambil orang atau dimakan hewan, tetapi kenyataannya pagar tersebut justeru yang merusak tanaman. Demikianlah ilustrasi pemerintah saat ini. Mereka seharusnya pelindung rakyat, pengurus rakyat, dan pembela rakyat, tetapi kenyataannya mereka malah membuat rakyat menderita.

Terlebih lagi, sebenarnya pemerintah surplus dari BBM. Jika dihitung secara benar, semestinya harga BBM tidak lebih dari Rp. 3.500 perliter. Dengan konsumsi sekitar 1,2 juta barel perhari atau sekitar 180 juta liter, maka keuntungan pemerintah dengan menjual BBM seharga Rp. 4.500 perliter kepada rakyatnya, sebesar Rp. 180 milyar perhari. Dari mana ada istilah subsidi BBM? Karenanya, subsidi sebenarnya adalah kebohongan publik.

Jika dikatakan APBN jebol karena subsidi, maka sebenarnya yang membuat jebol adalah korupsi dan penyalah-gunaan dana negara yang lain. Dalam kasus BLBI misalnya, negara dirugikan lebih dari Rp. 225 triliun. Nilai itu hampir setara dengan kenaikan BBM 30% selama 5 tahun. Itu baru dari kasus BLBI. Belum lagi untuk bayar bunga atau riba, pemerintah harus membayar sekitar 90 triliun. Nilai itu setara dengan kenaikan BBM selama tiga tahun. Jika dikatakan bahwa APBN jebol karena subsidi BBM, maka itu merupakan kebohongan publik berikutnya.

Semua kebohongan dan kedzaliman adalah karena diterapkan ekonomi kapitalisme di Indonesia ini. Maka solusinya hanya satu, yaitu dengan meninggalkan kapitalisme dan beralih ke ideologi yang benar dan sesuai dengan fitrah manusia, yaitu ideologi Islam.

Selama orasi, massa dengan antusias meneriakkan yel-yel, diantaranya: “kenaikan harga BBM benar-benar mematikan”, “tegakkan syariah” dan “tinggalkan kapitalisme”.

Sebagai simbolisasi tak berdayanya rakyat miskin membeli BBM, sebagian dari peserta melakukan aksi “tuntun motor”. Selain itu, sebagai upaya menyadarkan masyarakat, peserta aksi membagikan selebaran-selebaran yang bersisi fakta kenaikan BBM kepada masyarakat sepanjang jalannya aksi. Aksi ini sangat rapi sehingga tidak menggangu para pengguna jalan, bahkan rakyat Semarang yang memadati lapangan simpang lima, sangat apresiatif dengan aksi tersebut.

(Lajnah I’lamiyah HTI Jateng)

fotobbmsemarang01.jpg

fotobbmsemarang02.jpg

5 comments

  1. Subhanallah…
    Umat ingin keluar dari penjajahan kapitalisme
    Umat telah rindu hidup dalam naungan syariat Islam
    Tapi penjajah melalui agen-agennya mati-matian mengokohkan penjajahan mereka atas negeri muslim ini…
    Untuk itu, wahai umat janganlah pernah kita terbayang untuk beristirahat..apalagi surut langkah dalam upaya perjuangan ini
    Allah SWT telah menjanjikan kemenangan itu.
    Kemenangan melalui tangan-tangan umat yang istiqamah berjuang dengan meneladani penuh metode Rasulullah SAW. Sebagaimana kemenangan yang telah Dia berikan kepada umat-umat terdahulu…

    Kayaknya saya juga kenal siapa orator kita yang ada di gambar kedua. Salam dari yang di Bandung untuk mas Singgih, untuk rekan-rekan di Semarang, dan untuk orang-orang yang terbuka mata hatinya melihat kondisi Islam dan umatnya ini kemudian tergerak untuk memenuhi seruanNYA

  2. Wahai Penguasa..! ingatlah, bahwa kalian harusnya menjadi penggembala, bukan menjadi saudagar yang kerjanya hanya menjual aset ini aset itu, sehingga rakyatmu semakin sengsara, miskin dan bodoh. Ingat tanggung jawabmu di akhirat kelak. Ingatlah sabda Rasul ” Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah kalian melaknati mereka (Para pengauasa) dan mereka melaknati kalian (sebagai rakyat). Sadarlah wahai penguasa…!

  3. http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=165552&actmenu=

    AKSI PENOLAKAN BBM MASIH TERJADI ;

    Ajak Masyarakat Gagalkan Kebijakan Pemerintah

    02/06/2008 08:44:07 YOGYA (KR) – Aksi demo penolakan kebijakan pemerintah yang menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terjadi. Setidaknya Minggu (1/6) pusat Kota Yogyakarta diwarnai dengan demo penolakan BBM yang dilakukan tiga kelompok berbeda. Meski berlangsung dalam kawalan ketat polisi tidak terjadi kericuhan selama berlangsungnya unjuk rasa.

    Dengan pengawalan ketat dari aparat Poltabes Yogyakarta, massa dari Komite Rakyat Bersatu (KRB) kembali melakukan aksi di depan Gedung Agung setelah aksi yang sama pekan lalu. KRB menyatakan sikap untuk mengajak masyarakat menggagalkan kenaikan harga BBM, pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat. KRB menilai Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukanlah jalan keluar, yang menjadi solusi adalah adanya lapangan kerja buat rakyat. Aksi dengan koordinator umum Iron tersebut juga menyatakan bahwa persoalan di Indonesia termasuk kenaikan BBM bisa diatasi dengan cara merebut industri tambang asing di bawah kontrol rakyat. Hapus utang luar negeri, sita harta koruptor untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itu musuh-musuh yang membuat rakyat menderita dan sengsara harus dilawan dan dihancurkan yaitu imperialisme dan agen-agennya, sisa-sisa orde baru, reformis gadungan, militerisme dan paham fundamentalisme.

    Aksi penolakan kenaikan harga BBM dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikoordinir Dewan Pimpinan Wilayah PKS DIY. Koordinator Aksi Nasrul Khoiri mengatakan kenaikan harga BBM dan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) terbukti menyebabkan berbagai persoalan yang kompleks di tengah-tengah masyarakat. Kenaikan harga BBM telah memicu kenaikan harga kebutuhan masyarakat dan tarif transportasi yang semakin memberatkan masyarakat.

    Penolakan kenaikan harga BBM juga dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Juru Bicara HTI Yogyakarta Muhammad Ismail Yusanto mengatakan HTI dengan tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan BBM karena keputusan tersebut menyengsarakan. Keputusan pemerintah lebih pada upaya liberalisasi minyak dimana asing hendak menguasai sektor hilir setelah selama ini menguasai 90 persen sektor hulu. Kenaikan BBM, kelangkaan sembako dan kesulitan hidup yang dialami rakyat saat ini adalah dampak dari diterapkannya kapitalisme sekular baik di bidang ekonomi maupun politik.

    Pengawalan dan pengamanan dilakukan ekstra ketat oleh jajaran Poltabes Yogyakarta, langsung dipimpin Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi dan Waka Poltabes AKBP Drs Tursilo. Pengawalan dilakukan sejak arak-arak pengunjuk rasa berjalan dari simpang empat Tugu menuju ke depan Gedung Agung dan simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta. “Saya sudah tekankan kepada anggota untuk selalu bersahabat dengan pengunjuk rasa, pengawalan ini juga agar aksi tidak menyebabkan kemacetan” jelas Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi. (R-1/Hrd/Ewp)

  4. tp://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=15825

    02 Juni 2008
    HTI Tolak Kenaikan Harga BBM

    SOLO – Penolakan kenaikan harga BBM di Kota Solo masih terjadi. Ratusan massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Solo menggelar aksi menentang kenaikan harga BBM, Minggu (1/6). Aksi jalan kaki tersebut dimulai dari Lapangan Kottabarat. Mereka menyusuri jalan protokol Slamet Riyadi hingga Bundaran Gladag.

    Di sepanjang jalan mereka menyerukan kecaman pada pemerintah dan mengajak warga untuk ikut turun ke jalan. Sebagian peserta aksi sengaja menuntun sepeda motor sebagai simbol bahwa rakyat tak mampu lagi membeli BBM untuk kendaraan mereka.

    Aksi damai tersebut tak hanya diikuti orang dewasa, namun sejumlah anak-anak bahkan bayi, juga tampak di antara barisan massa. Mereka rela ikut berpanas-panas untuk menegaskan bahwa dampak kenaikan BBM tersebut menyulitkan semua kalangan.

    ”Seharusnya pemerintah melihat pengalaman saat menaikkan harga BBM tahun sebelumnya. Di mana dampak yang diakibatkan sangat besar, rakyat miskin semakin banyak, pengangguran semakin besar dan kemiskinan ada di mana-mana,” ujar Erlan Fathoni dalam orasinya.

    Lebih lanjut menurut mereka, kenaikan harga BBM bukan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan APBN. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM dinilai sebagai alat untuk membungkam rakyat supaya tidak bersuara atas kenaikan harga BBM tersebut. Disebutkan pula, dengan kenaikan harga BBM sebesar 30 persen, seharusnya kompensasi yang diterima masyarakat minimal Rp 168.000.

    Padahal pemberian BLT tersebut hanya berlangsung satu tahun, sementara dampak yang ditimbulkan akan lebih panjang. Pihaknya juga menyayangkan pemerintah menggunakan data 2005 padahal sudah banyak terjadi perubahan di masyarakat. (J6-50)

  5. http://www.antarajateng.com/dtlkaresidenan.php?id=2600

    HTI MAGELANG DEMO TOLAK KENAIKAN BBM

    Magelang, 30/5 (ANTARA) – Puluhan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)A Magelang menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Jumat (30/5) sore.
    Aksi yang terlihat berlangsung tertib itu dimulai dengan berjalan kaki dari depan Masjid Agung, Kauman, Kota Magelang, di kawasan alun-alun, setelah mereka salat asar.
    Mereka berjalan kaki sambil berorasi melewati Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pemuda di kawasan pusat pertokoan “Pecinan” Kota Magelang.
    Sejumlah aparat kepolisian mengawal peserta unjuk rasa dan mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.
    Mereka membawa spanduk dan belasan tulisan lainnya yang intinya pernyataan penolakan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM mulai Jumat (23/5) malam lalu.
    “Karena keputusan itu menyengsarakan masyarakat, dampaknya berbagai kebutuhan pokok akan naik,” kata Koordinator lapangan aksi unjuk rasa HTIA Magelang, Ahmad Chozinudin.
    Ia mengatakan, aksi mereka di depan pasar di tengah Kota Magelang itu untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa naiknya harga BBM mengakibatkan kehidupan semakin sulit.
    “Mereka, masyarakat pasar salah satu yang akan menghadapi dampak naiknya BBM,” katanya.***3***

    (U.M029/B/T006/T006) 30-05-2008 16:55:25

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*