Seorang anggota Dewan Kepresidenan Bosnia, Dr Haris Silajdzic mengkonfirmasikan bahwa 33 orang korban itu adalah di antara kaum Muslim Bosnia dan Herzegovina yang ditemukan dalam kuburan massal di Timur Republik. Mereka mengatakan itu hanyalah sebagian kecil dari genosida yang dilakukan oleh pasukan Serbia terhadap umat Islam sebelum pecahnya perang etnis di negara tersebut.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela pemakaman kaum Muslim di Bosnia dan Herzegovina hari Selasa (12/5). 33 jenazah itu adalah di antara kaum Muslim yang menjadi korban perang, yang telah ditemukan di salah satu kuburan massal di kota Bratunac, salah satu kota di Srebrenica, yang berada di Timur Bosnia dan Herzegovina.
Silajdzic mengungkapkan bahwa di antara para korban genosida adalah seorang bayi yang masih menyusu, dan baru berusia enam bulan. Dia dibunuh bersama dengan saudara-saudaranya dan orangtuanya di tangan tentara Serbia yang mengambil alih kota. Di kota itu mereka mengamuk dan membunuh secara sadis, sehingga lebih dari 600 orang yang nyawanya melayang. Sebelumnya mereka bersama seluruh keluargannya digiring ke salah satu stadion olah raga yang ada di kota tersebut, kemudian mereka yang bersalah dan tak berdosa itu segera dibunuh. Sedang satu-satunya alasan mereka dibunuh adalah karena mereka itu Muslim.
Silajdzic mengungkapkan ketidakpuasan atas ketidakmampuan keadilan untuk menyentuh kebanyakan dari mereka yang menjadi penjahat perang, bahkan mereka hidup bebas, secara khusus dia menyebutkan mantan komandan pasukan Serbia Bosnia, Ratko Maladic, yang secara langsung memimpin operasi genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap umat Islam.
Dia mengatakan bahwa kota Srebrenica, yang oleh PBB dinyatakan sebagai wilayah aman, telah jatuh ke tangan pasukan Serbia pada tahun 1995, setelah pasukan dari Belanda yang bekerja dibawah PBB ditarik dari kota tersebut. Selanjutnya yang berkuasa di sana adalah pasukan Serbia, sehingga mereka bebas melakukan kejahatan genosida terhadap warga sipil Muslim di desa-desa di sekitar kota Srebrenica. (mb/akhbaralaalam).