Dendeng Oplosan Babi Ditemukan di Jakbar

JAKARTA — Pemkot Jakarta Barat memastikan dua merek dendeng sapi yang beredar di wilayahnya mengandung campuran daging babi. Merek dendeng sapi oplosan babi tersebut yakni  cap Kitiran isi 250 gram dan cap Sapi Brenggolo isi 200 gram, keduanya produksi Malang, Jatim.

Humas Pemkot Jakbar dalam siaran persnya yang diterima Republika, Kamis (14/5), mengatakan temuan dendeng sapi oplosan babi itu terungkap setelah sebelumnya tim gabungan dari Suku Dinas (Sudin) Peternakan dan perikanan, Sudin Kesehatan, Sudin Koperasi usaha mikro, kecil dan menengah dan perdagangan melakukan razia di beberapa pasar tradisional. Saat itu tim mengambil 22 sampel dendeng dan abon sapi untuk diteliti.

“Setelah diteliti di laboratorium kedua merek tersebut dipastikan mengandung daging babi. Jadi kita umumkan agar diketahui masyarakat supaya lebih berhati-hat,” ujar Wali Kota Jakbar, Djoko Ramadhan.

Wali kota juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk. Pengusaha boleh memproduksi apapun selama tidak menyalahi ketentuan. “Tidak semua merek dendeng kemasan  oplosan daging sapi dengan babi, tapi masih banyak yang murni,” ujar Wali kota didampingi Kasudin Kominfo dan Kehumasan Jakbar H M Yusuf Mansyur.

Untuk melindungi konsumen, wali kota meminta instansi terkait untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap produk yang beredar, karena meskipun dalam kemasan seperti yang terdapat pada dendeng merek “Kitiran” dan “Sapi Brenggolo” itu berlabel halal ternyata isinya campuran daging sapi dengan daging babi.

Kasudin Kesehatan Jakbar, Yenuarti Suaizi, menjelaskan untuk mengenali dendeng sapi yang mengandung babi memang agak sulit.

Namun ada beberapa ciri yang bisa diperhatikan antara lain, dendeng daging babi lebih berminyak dan memiliki warna agak kemerahan. Selain itu dendeng yang mengandung daging babi memiliki serat yang lebih lembut dibanding dendeng yang 100 persen daging sapi. “Jadi sebaiknya masyarakat lebih teliti lagi memilih produk,” katanya. (Republika online, 14/05/2009)

3 comments

  1. satu lagi buah dari kerusakan sistem Kapitalis, Demokrasi, Sekular, Liberal…

    Saatnya hidup masyarakat dipimpin oleh Kepala Negara Taat Syariah…

    Khalifah saja yang mampu melindungi rakyatnya dari beredarnya makanan Haram secara bebas… InsyaAllah!!

  2. hik ^_^ oplosan daging babi ke sapi . sudah jadi hal yang sudah tidak menjadi barang lama. Namun BDPOM hanya terdiam ajah lah

  3. pornosapi belum selesai sekarang muncul dendeng babi
    itulah demoBa$i
    sudah basi bikin risi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*