WASHINGTON — Langkah Presiden AS,Barack Obama, menutup penjara Guantanamo mendapat sandungan sejumlah anggota parlemen. Terutama mereka yang menentang ide untuk menampung para tersangka terorisme dari Guantanamo di wilayah AS.
Pada 22 Januari lalu, Obama berjanji dalam kurun waktu satu tahun penjara tersebut akan ditutup. Namun sejumlah anggota parlemen baik dari Demokrat maupun Republik, tetap tak menginginkan ada dari 240 tersangka itu ditampung di wilayah AS.
”Saya pikir, orang-orang yang ditahan di Guantanamo pada intinya didakwa melakukan teror internasional, perang, dan mereka tidak berada di bawah sistem yudisial kita. Mereka pun tidak berada di penjara kita,” kata Jim Webb, senator dari Demokrat.
Perdebatan ini muncul saat ada indikasi pemerintahan Obama akan mengulang kebijakan yang pernah ditempuh George W Bush. Menyusul perubahan sikap Obama untuk tak mempublikasikan foto-foto penyiksaan tentara AS terhadap tahanan AS di Irak dan Afghanistan.
Tak hanya itu, Obama juga menghidupkan kembali kebijakan Bush mengenai komisi militer yang bertugas mengadili para tersangka terorisme. Ada kemungkinan para tahanan Guantanamo yang selama ini banyak yang tak diadili, akan diadili oleh komisi tersebut.
Elemen penting dalam proses penutupan Guantanamo adalah dana 80 juta dolar AS untuk melakukan penutupan itu. Sejumlah anggota parlemen masih keberatan. Mereka ingin Obama memberikan penjelasan mengenai nasib para tahanan sebelum ia memperoleh dana sebesar itu.
Pekan lalu, parlemen meloloskan sebuah rancangan undang-undang yang menolak permintaan dana tersebut, menghalangi pembebasan sejumlah tahanan ke wilayah AS pada 30 September mendatang, dan melarang pemindahan mereka ke wilayah AS untuk ditahan atau diadili.
Ini berlaku hingga dua bulan sampai Obama menyerahkan sebuah laporan kepada Kongres yang mengungkap soal alasan dan mengukur risiko atas langkah yang akan dilakukannya itu. Sebanyak 50 dari 80 juta dolar baru disetujui jika Obama telah menyampaikan rencana itu.
”Sejumlah tahanan Guantanamo merupakan teroris yang masih berbahaya,” kata Mitchel McConnel dari Republik. Sebelumnya, Senator Jack Reed, mengungkapkan sejumlah orang yang didakwa melakukan terorisme ditahan di penjara-penjara AS.
”Ada tersangka teroris yang diadili di pengadilan kita dan di bawah aturan hukum negara kita. Sekarang mereka meringkuk di dalam penjara kita dan tak memiliki ancaman bagi warga Amerika Serikat,” kata Reed menegaskan.
Pada Senin (18/5), Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibb, menyatakan bahwa Obama masih berkomitmen untuk menutup penjara Guantanamo dan yakin jadwal penutupan bisa terlaksana dengan baik. (Republika online, 19/05/2009)