Kurang lebih 40 ulama dan tokoh masyarakat hadir dalam Workshop Kyai, Ulama, Tokoh dan Asatidz yang diselenggarakan DPD II HTI Samarinda, yang bertemakan “Membangun Sinergi Dakwah, Berjuang Menegakkan Syariah dan Khilafah”. Acara berlangsung pada tanggal 16 Mei yang lalu, bertempat di Aula Kantor Depag Kaltim. Acara yang dipandu Ust. Turut Abdurrahman- pengurus DPD II HTI Samarinda- ini, menghadirkan Ust. Ismail Yusanto (Jubir HTI).
Acara ini dibuka oleh Ust. Rudi Harianto, ST selaku Ketua DPD II HTI Samarinda. Yang kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Ustadz Ismail. “Umat Islam mengalami berbagai penderitaan dengan kekejaman kaum imprealis penjajah, sehingga harus ada perubahan. Hanya saja perubahan datang dari diri kita umat Islam bukan dari umat atau bangsa lain. Namun sebelum melakukan perubahan, kita harus mengetahui kerusakan yang ada di sekeliling kita dan perubahan apa yang dibutuhkan umat ini, sehingga diperlukan perubahan yang benar”, papar ust. Ismail, “Yakni dengan kewajiban menerapkan syariat Islam secara menyeluruh dalam koridor pemerintahan (an thoriq il hukmi fi daulah khilafah rosyidah) dan kewajiban menegakkan kembali khilafah dengan kerja kolektif (amal jamaa’iy), maka dalam hal ini harus ada kelompok jamaah”. Ust. Ismail menambahkan, “Dia adalah Hizbut Tahrir. Oleh karenanya para ulama wajib berjuang bersama dalam kelompok yang memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah”, tegas beliau.
Para peserta, yang terdiri dari kyai, ulama, asatidz dan tokoh masyarakat kota Samarinda, tampak antusias dalam mendengarkan penjelasan Ust. Ismail tentang konsep khilafah. Keantusiasan peserta juga terlihat saat sesi tanya jawab, yang tentunya tidak disia-siakan peserta untuk meminta kejelasan atas konsep yang ditawarkan oleh HT mengenai ide ini, berikut hal-hal yang terkait dengannya. “Siapkah orang Hizbut Tahrir dibai’at menjadi khalifah?” pertanyaan sekaligus harapan dari KH Habib Asrori. Ust Ismail dengan tegas menjawab, “HT siap!”. Jawaban yang menambah acara semakin bertambah hangat. “Hanya saja harus dipahami bahwa Khilafah bukan milik HT semata, tapi Khilafah milik kaum muslimin, sehingga HT menawarkan kepada penguasa-penguasa di negeri kaum muslimin untuk segera membai’at khalifah dari kalangan manapun asalkan menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupannya. Hal inilah yang diperlukan umat Islam saat ini” ust. Ismail menjelaskan. Beliau juga menyampaikan perlu adanya langkah sinergis antar ulama melalui sinergi fikroh, syakhshiyah, amaliyah, dan juga -kalau diperlukan- kesinergian tanzimiah dengan tawaran bergabung bersama HT. [Kantor HTI Samarinda]
Allahu Akbar !
alhamdulillah kalau ulama dan tokoh bersinergi untuk membangun dakwah dan berjuang dalam menegakkan Syari’ah dan Khilafah, maka khilafah ala minhajinubunwwah tinggal menunggu saatnya aja lagi akan segera tegak. Allahu Akbar
Alhamdulillah semoga saja pertemua para ulama dan asatidz ini tidak hanya pertemuan saat itu saja semoga bisa berkelanjutan dan ikut bergabung bersama-sama memperjuangkan syariat islam dan melanjutkan kehidupan islam… allahuakbar
khilafah bentar lagi neh klo begini caranya.,…
Allahu Akbar,,,,,
Allahu Akbar 10x ! khilafah semakin dekat! tetap semangat !
6.wafiqoh :
Semoga para ulama, kyai dan asatidz yang hadir disana tergugah dan memiliki tekad yang kuat untuk sama-sama berjuang menegakkan kembali hukum -hukum Allah yang sudah lama ditinggalkan.semoga semangat mereka menulari daerah-daerah lain di Indonesia sampai keseluruh pelosok Dunia. Amiin ya Allah…Allahu Akbar!
Luar biasa samarinda,,Allahuakabar 100x
Afwan, ana nggak bisa berkontribusi dalam persiapan acara tersebut, dikarenakan harus hijrah ke Garut. Salam hangat tuk saudaraku di Samarinda..
Salam perjuangan dari Kalideres Jakarta Barat.
kawan-kawan di samarinda……. terus bergerak… khilafah adalah harga mati bagi perjuangan ini..Allahu akbar