UNICEF: Perampasan di Somalia Menyebabkan Ribuan Anak-Anak Terancam

UNICEF (United Nations Children’s Fund/Dana PBB untuk Anak-Anak) pada hari Rabu (20/5) mengumumkan bahwa puluhan ribu anak-anak yang menderita gizi buruk hidupnya sedang terancam setelah pemberontak Muslim memusnahkan stok obat-obatan dan makanan milik UNICEF di pusat Somalia.

UNICEF mengutuk apa yang disebutnya dengan perampokan dan pemusnahan terhadap sebagian besar simpanannya oleh (milisi) dari kaum muda yang telah menguasainya pada hari Ahad (17/5) di kota Jowhar, 90 km ke utara Mogadishu.

Para pemberontak telah menghancurkan ribuan vaksin untuk penyakit cacar, campak dan obat-obatan lainnya yang ada di gudang khusus.

Para pemberontak juga merampas persediaan makanan khusus untuk anak-anak yang sedang menderita kekurangan gizi, sebagaimana pernyataan UNICEF.

Dikatakan bahwa lebih dari 50 ribu anak-anak sedang menderita kekurangan gizi dan berada diantaranya dalam kondisi kritis, sedangkan lebih dari 85 ribu anak menderita risiko rendah, namun penjarahan dan pemusnahan itu sangat berpengaruh terhadap kondisi mereka.

Kristian Balslev Olesen, perwakilan UNICEF di Somalia mengatakan bahwa UNICEF mendesak semua pihak agar memberi perhatian khusus untuk kepentingan anak-anak, dan tidak boleh mengancam dan menghalangi operasi kemanusiaan.

Para pemberontak Muslim melancarkan serangan pada tanggal 7 bulan Mei untuk menggulingkan pemerintah transisi yang dibentuk pada bulan Januari lalu.

Selama pertempurang tidak kurang dari 100 orang meninggal, dan lebih dari 45 ribu orang mengungsi.

Perang saudara terus menghantui kehidupan di Somalia sejak kup 1991 terhadap diktator Siad Barre. (akhbaralaalam)

Komentar:

Penduduk Somalia 99% beragama Islam. Mereka telah mengenal Islam dan hidup dengan sistem Islam sejak abad ke-4 H (abad ke-10 M.). Dan sejak itu mereka merasakan hidup damai, tentram dan sejahtera. Namun kehidupan mereka berubah drastis sejak dimualinya penjajahan Inggris dan Italia pada tahun 1355 H/1936 M. Sejak itu, penduduk Somalia hidup dalam bayang-bayang kemiskinan, kelaparan, ketakutan, perang dan ketakutan hingga sekarang.

Maka, untuk mengakhiri mimpi buruk penduduk Somalia ini hanya ada satu cara, yaitu kembali kepada Islam dan sistem Islam yang dulu telah terbukti memberikan kebahagiaan kepada mereka. Dan itu hanya bisa diwujudkan dengan tegaknya Khilafah dan diangkatnya seorang Khalifah yang dibaiat untuk menjalankan al-Qur’an dan sunnah Rasullah SAW.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*