Mediaumat.com.”Alhamdulillah disebut berbahaya, berarti kan Islam diperhitungkan terus oleh mereka. Ditakuti oleh mereka. Dianggap berbahaya ya tidak ada masalah.” ujar Pengamat Intelijen Herman Ibrahim kepada mediaumat.com Rabu (19/5) di Bandung menanggapi peluncuran buku Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Buku setebal 322 halaman itu diterbitkan atas kerja sama Gerakan Bhineka Tunggal Ika, the Wahid Institute, dan Maarif Institute.
Lebih lanjut Herman menyatakan Mereka itu memang tidak akan pernah berhenti. Dengan segala macam cara menyerang syariah Islam bahkan dengan mengatasnamakan pesantren, departemen agama, ormas-ormas Islam terbesar. Buku semacam ini kan dulu juga ada yang diusung oleh Nur Cholis Majid. Diantaranya buku fikih lintas agama. Sudah jelas buku-buku semacam itu didanai oleh fihak asing. ”Mereka berbuat itu untuk kepentingan Zionis,” tandasnya.
Perlu diingat watak transnasional wajar saja, mengingat Islam memang agama bagi seluruh manusia di dunia termasuk di Indonesia. Mereka kuatir syariah Islam diterapkan di negeri yang mayoritas Muslim ini. Oleh karena itu mereka memainkan isu transnasional dan nasional. Jangan lupa nasionalisme merupakan anak kandung dari ideologi-ideologi global yang tentu saja bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu, anak kandung ini, harus menciptakan musuh. Musuhnya itu yakni Islam. Sehingga diisyukanlah syariah mengancam NKRI.
Tentu saja NKRI yang mereka maksud adalah NKRI yang merupakan kepanjangtanganan kapitalisme global, seperti neolib, pluralisme, sekularisme, liberalisme, dan kepentingan barat lainnya itu yang bersifat transnasional pula. Sehingga sudah pasti syariah Islam dianggap berbahaya karena memang mengancam kepentingan kapitalisme global itu. ”Dalam perang pemikiran inikan memang yang jadi musuh itu ya orang-orang seperti itu. Tidak ada yang aneh. Wahid Institute dan Maarif Institute itu sama saja dengan JIL. Sama-sama kelompok liberal. Orangnya ya itu-itu juga,” simpulnya.[] joko prasetyo
Saat saya membaca buku ini sekitar sebulan yang lalu di internet, kesimpulan saya buku ini terlalu banyak menginformasikan data yang tidak valid hanya menyebar banyak gosip dengan memuat kembali banyak wawancara dari berbagai situs yang isinya sudah terbukti tak berdasar semisal isu perebutan masjid, maupun sumber dana unlimited.
Menurut saya fitnah tidak bisa diluruskan dengan hanya berteriak-teriak bahwa buku ini tidak benar, tetapi harus dibuktikan dengan amal nyata berupa semakin aktifnya mengkomunikasikan konsep dan metode dakwah kepada sluruh masyarakat dengan segala sarana. Ketika partai dakwah semakin rapat dengan umat maka dengan mudah umat akan memahami penulisan dan pengedaran buku ini hanyalah bentuk pelacuran intelektual segelintir pribumi yang berperan sebagai komprador/budak negara imprialis (Amerika dan sekutu Baratnya)yang keberadaan mereka sudah sangat nyata berkontribusi aktif dalam membahayakan kesatuan Indonesia dan melanggengkan penjajahan Barat terhadap negeri ini sehingga ratusan juta rakyat di sini selama ini hidup dalam kesengsaraan. Setelah kesadaran itu semakin terbangun dalam waktu yang tak lama buku ini akan diposisikan umat pada derajatnya yang hakiki sebagai sebuah tulisan sampah.
Daripada gerakan dakwah energinya banyak tersedot menangkis berbagai isu dari buku itu lebih baik fokus mensosialisasikan buku MANIFESTO HIZBUT TAHRIR UNTUK INDONESIA, agar isi buku ini menjadiperbincangan ditengah umat termasuk kalangan intelektual, birokrat, politisi dan ulama. Agar umat semakin jelas siapa yang membahayakan mereka dan siapa yang bekerja keras dalam membelanya, mereka juga semakin paham kemana arah perubahan ini harus dituju dan apa yang harus diperjuangkan.
Usul saya,Sebaiknya situs ini memuat sebanyak-banyaknya komentar/wawancara tokoh umat tentang manifesto ini-tidak cukup hanya komentar dari pembicara di acara HP ke 9 kemarin-, kalau perlu dibuat space sendiri seperti aksi solidaritas palestina atau konferensi ekonomi internasional yang lalu, sedangkan pemuatan komentar tokoh terhadap buku ilusi negara Islam ini secukupnya saja.
Akhirnya beredarnya buku ilusi negara islam ini adalah momentum pejuang khilafah untuk menarik simpati umat sehingga strategi Barat untuk mengadu domba umat sebagaimanan laporan RAND corporation semkain tersingkap dan harus digagalkan, jaringan kompradornya juga semakin diketahui dan khilafah yang terus difitnah malah berbalik menjadi semakin populer. Semoga Allah memudahkan seluruh pejuang Islam dalam menunaikan urusan ini.
coba saja perhatikan, saat umat menghendaki persatuan, mereka terlihat sangat bermusuhan, namun saat syariah dan khilafah yang akan menyatukan ummat, serentak mereka menjadi bersatu, seolah memiliki musuh bersama. permusuhan mereka terhadap syariah dan khilafah sama besarnya dengan permusuhan amerika terhadap syariah dan khilafah. ada apa ini.?
*Syariah Islam Berbahaya Karena Mengancam Penjajahan Kapitalisme Global,sudah kadarluarsa/basi!.
*Biarkan sipilis menggonggong,khilafah berdiri
*tingkah laku pengemis (sipiis)ya seperti itu,minta-minta terus sama world terrorist center(west)
*syariah dan Khilafah Berdiri,sipilis nggak bisa lari
“MANIFESTO HIZBUT TAHRIR UNTUK INDONESIA” judul sebuah buku juga to? Di mana saya bisa mendapatkan buku ini sementara saya tinggal di pelosok, tepatnya Aceh Singkil, sedangkan saya juga bukan anggota HTI? Saya pernah dibina di HTI, jadi saya dukung terus perjuangan gerakan ini!
Semakin jelas mereka itu adalah antek kapitalis dan neoliberalis yang memang anti syariah dan khilafah.Inilah yang harusnya diwaspadai bagi kita semua umat Islam.Mereka itu berani gadaikan umat, agama dan negaranya untuk kepentingan asing atau penjajah.
wuihhhh………..sehebat apapun “kalian” tak kan mampu mengalahkan allah………
seberapa berbahayak ah :islam” dibanding kematian yg membayangi, tunggulah kehancuran musuh2 allah!!!!!!!!
Membenci, menganggap tidak perlu atau meyakini dalam hati (menganggap halal) bahwa syariat Allah tidak perlu ditegakkan (bahkan 1 syariat saja) menurut ‘ijma ulama maka ia kafir-murtad. Wahai murtadin diamlah tak usah ajak orang lain murtad.
Asslm,kalau mereka menganggap negara islam itu ilussi kenapa mereka harus takut dengan negara islam, jadi untuk hal-hal yang seperti itu tidak usah ditanggapi, buang-buang energi.
Aneh… ada orang yang mengaku beragama islam menulis buku Ilusi Negara Islam… bahkan mereka menganggap Negara Islam merupakan sebuah ilusi… kalo sudah gitu, perlu diper???kan lagi keislamannya…
jika mau tahu para penghianat ummat dan munafikin, lihatlah kaum liberalis
Saatnya kita Bersatu Ummat Islam…
Lihatlah Musuh2 Islam saja Bersatu untuk Menghancurkan Islam..
Kenapa Kita ga sebaliknya, Bersatu TUK lawan MUsuh2 Islam dan segera MengIslamkan Dunia ini, dibawah Naungan KHILAFAH???
inilah…. mereka yg sudah dibutakan,
ya jangan pernah berhenti perjuangan ini….
teruskan rapatkan barisan, kepalkan tangan suarakan takbiiiiiiiiiiiiiir!!!
Allah akan membantu kita.. yakinlah!!!! Allahuakbar3x
Alhamdulillah, Umat Islam sekarang semakin sadar, walau kampanye hitam terus menerus dilakukan namun umat semakin tahu dan semakin dewasa. Hanya atas kehendak Allah SWT hal itu terjadi.
Ayo para antek2, lakukanlah yang “kalian” mampu lakukan dengan segenap kekuatan “kalian”, kalau “kalian” memang benar. Namun makar ALAH SWT selalu diatas “Kalian”.
Allahu Akbar
Khilafah akan segera tegak, dengan ijin Allah SWT tentunya
Bersatulah organisasi yang selama ini (menurut buku) dimusuhi oleh team penulis. Seperti HTI, Ihwanul Muslimin dan jamaah lainnya, dan jangan saling menyalahkan. Karena semakin nyata musuh sebenarnya yakni YHUDI, NASHORO dan anteknya (mereka komplotan JIL).
Terus berjuang untuk tegaknya Syariat Islam.
Dari judulnya aja buku itu jelas-jelas menghina Rasulullah SAW dan para sahabat. Negara Islam koq dibilang “ILUSI”. Padahal orang-orang yang pertama kali mendirikan Negara Islam adalah Rasulullah SAW dan para sahabat.
kita jangan menyerah dalam berjuang walaupun mereka terus berusaha menyerang islam dengan memakai anteknya yang jenius yang hebat, yang terlihat perfect tapi janji Allah tetap akan terwujud syariah & khilafah akan tetap memimpin dunia. hanya waktu yang bisa menjawab. selama kita mau berusaha tuk terus mendakwahkan islam secra benar insya Allah janji itu terasa dekat. Allahu Akbar !!!!!